Kamu sudah mengetahui, bahwa kegiatan perusahaan dagang adalah memperjualbelikan barang dagangan. Hasil penjualan yang diterima oleh perusahaan dagang dicatat dalam akun penjualan. Dan hasil penjualan barang dagangan tersebut mempunyai harga pokok sebagai nilai beli barang yang telah dijual, yang sering disebut sebagai Harga Pokok Penjualan (HPP).
Barang jadi yang merupakan hasil produksi suatu perusahaan yang dijual lewat toko atau swalayan pasti memiliki harga jual yang ditetapkan berdasarkan harga pokok. Dan harga jualnya selalu di atas harga pokok, sebab perusahaan selalu menginginkan laba dan bukan sebaliknya.
Jadi, Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold) adalah harga pokok dari barang-barang yang telah laku dijual selama periode tertentu. Dalam menghitung harga pokok penjualan, kamu perlu mengetahui unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, yaitu persediaan barang dagangan (awal), pembelian, beban angkut pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan pembelian, dan persediaan barang dagangan akhir.
Cara Menghitung Besarnya Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang dagangan (awal)
|
Rp X
|
||
Pembelian
|
Rp X
|
||
Beban angkut masuk
|
Rp X+
|
||
Rp X
|
|||
Retur pembelian dan pengurangan harga
|
Rp X
|
||
Potongan pembelian
|
Rp X+
|
||
Rp X–
|
|||
Pembelian bersih
|
Rp X+
|
||
Barang tersedia untuk dijual
|
Rp X
|
||
Persediaan barang dagangan (akhir)
|
Rp X–
|
||
Harga pokok penjualan (HPP)
|
Rp X
|
Keterangan untuk menghitung Harga Pokok Penjualan diatas bisa kalian lihat dibawah ini:
- Persediaan barang dagangan awal (+),
- Pembelian barang dagangan (+),
- Beban angkut pembelian (+),
- Retur pembelian dan pengurangan harga (–),
- Potongan pembelian (–),
- Persediaan barang dagangan akhir (–).
Contoh Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan
Data berikut diambil dari pembukuan PD FALAH, Bandung per 31 Desember 2005.
- Persediaan barang dagangan (awal) = Rp 15.000.000,00
- Pembelian = Rp 75.000.000,00
- Retur pembelian dan PH = Rp 1.500.000,00
- Potongan pembelian = Rp 2.500.000,00
- Beban angkut pembelian = Rp 1.000.000,00
- Persediaan barang dagangan (akhir) = Rp 12.500.000,00
Diminta: Hitunglah besarnya Harga Pokok Penjualan
Jawab:
Persediaan barang dagangan (awal)
|
Rp 15.000.000,00
|
||
Pembelian
|
Rp 75.000.000,00
|
||
Beban angkut masuk
|
Rp 1.000.000,00+
|
||
Rp 76.000.000,00
|
|||
Retur pembelian dan pengurangan harga
|
Rp 1.500.000,00
|
||
Potongan pembelian
|
Rp 2.500.000,00+
|
||
Rp 4.000.000,00–
|
|||
Pembelian bersih
|
Rp 72.000.000,00+
|
||
Barang tersedia untuk dijual
|
Rp 87.000.000,00
|
||
Persediaan barang dagangan (akhir)
|
Rp 12.500.000,00–
|
||
Harga pokok penjualan (HPP)
|
Rp 74.500.000,00
|
Kita ketahui bersama bahwa tujuan perusahaan dagang adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba. Untuk mengetahui laba atau rugi perlu diketahui besarnya harga pokok penjualan. Sekian pemabahasan materi kali ini mengenai cara penghitungan harga pokok penjualan perusahaan dagang. Semoga bermanfaat, akhir kata terimakasih.