Apa yang kalian lakukan setelah mempelajari mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan?? Pertanyaan ini sekilas singkat, namun berdasarkan riset yang dilakukan terhadap 5 sekolah negeri di Indonesia ditemukan bahwa hampir 75 persen responden (Anak Didik) tidak memiliki rencana yang jelas setelah lulus. Hal ini tidaklah mengherankan jika setiap tahunnya akan selalu muncul pengangguran terdidik di Indonesia yang angkanya semakin membludak.
Meskipun setiap tahun pemerintah membuka pendaftaran menjadi PNS, namun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar dari mereka yang mendaftar mengalami kekecewaan karena tidak berhasil lolos dalam tes. Keterbatasan dari terserapnya para anak-anak terpelajar di sektor pemerintah menyebabkan perhatian beralih pada peluang bekerja pada sektor swasta walaupun memang banyak lowongan kerja yang di informasikan melalui media cetak dan online, namun beratnya persyaratan yang ditetapkan terkadang membuat peluang untuk bekerja di sektor swasta juga semakin terbatas.
Satu-diantara peluang yang masih sangat besar adalah bekerja dengan memulai usaha secara mandiri. Hanya saja, jarang ditemukan seseorang sarjana yang ingin mengawali kehidupannya setelah lulus dari sekolah dengan memulai mendirikan usaha. Kecenderungan yang demikian, berakibat pada tingginya pengangguran padahal jumlah lulusan sekolah dan perguruan tinggi dalam setiap tahun semakin meningkat. Kondisi ini tidak sebanding dengan tersedianya kesempatan kerja yang dapat menampung mereka.
Itulah kenapa para lulusan terpelajar pada era modern ini lebih memilih untuk memulai menjadi seorang wirausaha, namun syarat menjadi seorang wirausaha pada setiap Anak Didik adalah mempunyai impian yang kokoh yang dibangun tidak dalam waktu singkat. Pentingya impian ini merupakan pengingat bahwa dalam berwirausaha resiko dari pekerjaan ini tidaklah kecil, bila Anak Didik tidak memiliki impian yang kokoh maka sangat mungkin baginya untuk cepat menyerah. Berikut ini adalah beberapa motivasi yang bisa diberikan kepada Anak Didik mengenai impian.
Motivasi Untuk Meraih Impian
Impian adalah motivasi dari dalam diri manusia yang menjadi penggerak untuk maju. Impian ialah hasrat yang akan menggerakkan manusia untuk mewujudkannya apa yang diinginkannya. Dunia ini tumbuh dengan peradaban yang lebih tinggi dan teknologi yang lebih hebat itu berkat impian orang-orang besar. Orang-orang besar itu adalah para pemimpi yang mampu mewujudkan impiannya.
Orang-orang yang tidak mempunyai impian, seperti orang yang naik angkot jurusan kemana saja sehingga waktu hidup orang yang tidak memiliki impian sangat tidak efektif. Orang yang tidak memiliki impian, memiliki hasrat atau kegigihan yang mudah sekali pudar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian mereka menjadi sangat sederhana. Itulah kenapa impian yang besar mempunyai kekuatan yang besar pula. Seseorang yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu selalu mampu mewujudkan impian mereka.
Baca juga
Dasar-Dasar Kewirausahaan Di Bidang Kerajinan Tekstil
Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku Wirausaha
1. Impian Merupakan Sumber Motivasi
Impian akan mempengaruhi pikiran bawah sadar seseorang. Bahkan seseorang yang mempunyai impian mampu menjamin keberhasilan dalam kehidupannya, karena merupakan sumber motivasi untuk mencapai tujuan. Dorongan motivasi ini nantinya akan menggerakkan tubuh dan mengatur cara yang harus ditempuh, misalnya bagaimana mencari informasi dan menjalin komunikasi maupun bekerjasama dengan orang lain untuk mecapai tujuannya.
Sebenarnya, pada setiap orang mampu memperbarui nilai kehidupan wirausaha dan bisa menemukan jati diri dengan kekuatan impian. Impian dapat berperan sebagai sumber motivasi, yang membangkitkan optimisme dan ambisi, sehingga mampu melampaui semua kesulitan, tantangan, dan rintangan.
2. Impian Menciptakan Energi Besar untuk Berprestasi
Impian menjadikan manusia penuh semangat dalam bekerja. Impian merupakan sumber energi menghadapi tantangan yang tidak mudah. Menjadi wirausaha ialah hidup ini mengalami kemunduran atau berkembang sesuai dengan keteguhan hati seseorang. Terdapat empat saran sederhana dalam menjadikan impian sebagai sumber energi kita, yaitu disingkat dengan kata PLUS, yaitu; percaya, loyalitas, ulet dan sikap positif.
Rasa percaya membuat seseorang pantang menyerah, meskipun adakalanya orang lain mengkritik atau menghalangi. Saran yang kedua adalah loyalitas atau fokus untuk mewujudkan impian. Untuk mendapatkan daya dorong yang luar biasa, maka tentukan pula target waktu untuk mencapai apa yang kamu capai dalam berwirausaha.
Saran ketiga adalah ulet. Sebuah impian membuat seseorang bisa bekerja lebih giat dan tekun. Selanjutnya saran yang ke empat adalah sikap positif. Seseorang yang mempunyai impian memahami bahwa keberhasilan memerlukan kerja keras, komitmen, waktu, pengorbanan, serta dukungan dari orang lain ini adalah kunci dalam kesuksesan ketika kita bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Oleh karena itu, mereka yang berwirausaha selalu bersemangat mengembangkan kemampuan tanpa henti dan mencapai kemajuan terus menerus hingga tanpa batas.
3. Impian Membuat Kehidupan Manusia Lebih Mudah Dijalani
Impian menjadikan manusia lebih kuat menghadapi segala rintangan dan tantangan. Sebab impian dapat menimbulkan kemauan keras untuk mewujudkannya. Kunci kebahagiaan adalah mempunyai impian. Selanjutnya kunci kesuksesan itu sendiri adalah mewujudkan impian.
Kesimpulannya adalah jangan takut memimpikan sesuatu. Jadikan impian tersebut sebagai nafas kehidupan. Sebab impian yang kuat justru menjadikan perjuangan yang berat saat menggapainya sebagai sarana latihan mengoptimalkan kekuatan-kekuatan yang lain, misalnya kekuatan emosi, fisik, maupun rohani.
4. Konsep Be – do – have
Be Do Have adalah suatu konsep yang terdapat dalam buku One Minute Millionaire oleh Mark Victor Hansen dan Robert G. Allen. Uniknya konsep ini bukan diawali dari kerja (do) menuju milyarder, tetapi diawali oleh menjadi (be). Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pikirkan Anda ingin menjadi apa?hal ini sejalan dengan konsep dasar manajemen yaitu “think what u do and do what u think”. Setelah Anda sudah mengetahuinya, maka lakukan hal (do) yang diperlukan untuk menuju be (menjadi apa yang Anda inginkan).
Posisi be di awal Anda akan mampu menjadikan tindakan Anda lebih efektif, terlahirlah tindakan efektif jika Anda sudah berpikir bahwa Anda sudah menjadi apa yang Anda inginkan maka tindakan akan mengikutinya. Ketika Anda bertanggung jawab penuh atas keputusan Anda maka have adalah efek samping dari tindakan efektif Anda yang sangat amat mungkin untuk didapatkan.
Sebagai contoh : Ketika seseorang ingin menjadi programmer, maka lakukanlah tindakan yang mendukung menjadi programmer. Belilah alat-alat atau hal-hal yang bisa membantu menjadi programmer, temui para programmer-progammer, diskusikanlah dengan mentor/pembimbing jika ada yang mengalami kesulitan, lakukanlah dengan teguh dan pantang mengeluh, maka orang tersebut akan memiliki hasil yang luar biasa berupa pengakuan dan tergantikannya harga yang telah dibayar berupa kerja keras, biaya, dan himpitan pada masa sebelumnya.
Makna be – do have juga menunjukkan sikap perspektif jangka panjang. Sikap ini berarti bahwa seseorang yang sukses dalam berencana dan bertindak selalu memiliki perspektif jangka panjang. Segala keputusan yang dibuat selalu memperhatikan akibatnya bagi masa depan dalam jangka panjang. Tidak ada istilah bagi mereka yang berbunyi “bagaimana nanti saja”’ mereka lebih berpikir: “nanti bagaimana?”. Berpikir jauh ke depan bukan berarti mengkhawatirkan masa depan. Tetapi lebih kepada mempersiapkan masa depan. Segala keputusan, rencana dan tindakan akan dipertimbangkan bagaimana dampaknya dimasa depan. Apakah keputusan yang anda saat ini akan membawa dampak positif bagi masa depan anda?. Apakah rencana anda mendukung visi anda?. Apakah tindakan anda akan mempengaruhi masa depan anda?.
Satu-satunya cara untuk membentuk perspektif jangka panjang ini ialah dengan merumuskan tujuan anda saat ini. Jangan abaikan dengan langkah sukses ini. Jangan takut anda gagal, lebih baik anda gagal meraih visi yang luar biasa, daripada berhasil tidak meraih apapun.
Baca juga
Dasar-Dasar Kewirausahaan Di Bidang Kerajinan Tekstil
Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku Wirausaha
Daftar Pustaka