Tahukah kalian, di manakah tempat yang paling banyak ditemukan bakteri? Bakteri ditemukan di mana-mana, yaitu di laut terdalam, dalam tanah, makanan, wajah, usus, bahkan di gadget yang sekarang kalian pakai ini. Bakteri dapat menyebabkan beberapa penyakit yang membahayakan manusia. Namun, sebagian besar bakteri ada yang bermanfaat, dan hanya sedikit yang merugikan kita.
Pengertian Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling sederhana dan merupakan bentuk kehidupan yang paling banyak di bumi. Salah satu contoh bakteri adalah sianobakteri. Organisasi ini dianggap sebagai makhluk hidup tertua yang ditemukan di bumi.
Bakteri juga disebut sebagai organisme yang inti selnya bersifat prokariotik, artinya organisme tersebut belum memiliki membran inti (kariotika). Inti sel organisme ini hanya berupa satu molekul ADN. Kebanyakan anggota kelompok monera ini bersifat uniseluler dan mikroskopis.
Klasifikasi Prokariotik Inti Sel Bakteri
Berdasarkan klasifikasi yang dibuat oleh Carl Woese yang mengacu pada analisis variasi RNAr, organisme prokariotik ini secara fundamental dipisahkan menjadi dua kelompok yang berbeda, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
1. Archaebacteria
Karakteristik yang dimilik oleh Archaebacteria antara lain:
- Sel penyusun tubuhnya bertipe prokariotik;
- Memiliki simple RNA polymerase;
- Dinding sel bukan dari peptidoglikan;
- Tidak memiliki membran nukleus dan tidak memiliki organel sel;
- ARNt nya berupa metionin;
- Sensitive terhadap toksin dipteri.
Berdasarkan habitatnya Archaaebacteria dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelompok methanogen, halofit ekstrim (suka garam) dan termo asidofil (suka panas dan asam).
a. Methanogen
Methanogen ini hidupnya bersifat anaerob atau tidak memerlukan oksigen dan heterotrof, dapat menghasilkan methan (CH4), tempat hidupnya di lumpur, rawa-rawa, saluran pencernaan anai-anai (rayap), saluran pencernaan sapi, saluran pencernaan manusia dan lain-lain.
Contoh:
- Lachnospira multiparus, organisme ini mampu menyederhanakan pektin
- Ruminococcus albus, organisme ini mampu menghidrolisis selulosa
- Succumonas amylotica, memiliki kemampuan menguraikan amilum.
- Methanococcus janashii, penghasil gas methane
b. Halofit Ekstrim
Sebagian besar mikroorganisme ini bersifat aerob heterotrof meskipun ada yang bersifat anaerob dan fotosin- tetik dengan pigmen yang dimilikinya berupa bakteriorodop- sin. Habitat pada lingkungan berkadar garam tinggi, seperti di danau Great Salt (danau garam), Laut Mati, atau di dalam makanan yang bergaram.
c. Thermo Asidofil
Archaebacteria merupakan organisme uniseluler, tak berklorofilprokariot, hidup pada lingkungan yang ekstrim. Thermoasidofil merupakan mikroorganisme kemoautotrof yang dapat memanfaatkan H2S sebagai sumber energi. Hidup di lingkungan panas (60 – 80)o C dan pH 2 – 4, habitat di sumber air panas seperti Sulfolobus di taman nasional Yellow stone atau kawah gunung berapi di dasar laut.
2. Eubacteria
Eubakteria disebut juga bakteri sejati, sama dengan archaebacteria yang bersifat prokariotik. Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri ini antara lain:
- Memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan
- Telah mempunyai organel sel berupa ribosom yang mengandung satu jenis ARN polymerase
- Membran plasmanya mengandung lipid dan ikatan ester
- Sel bakteri memiliki kemampuan untuk mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya, lendir ini jika terakumulasi akan dapat membentuk kapsul dan kapsul inilah sebagai pelindung untuk mempertahankan diri jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan baginya. Bakteri yang berkapsul biasanya lebih patogen dari pada yang tidak memiliki kapsul
- Sitoplasma bakteri terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, ion organik, kromatofora, juga terdapat organel sel kecil- kecil yang disebut ribosom dan asam nukleat sebagai penyusun ADN dan ARN
Bakteri dibagi menjadi beberapa kelompok antara lain:
- Berdasarkan cara memperoleh makanan, yaitu autotrof dan juga yang heterotrof.
- Berdasarkan kebutuhan oksigennya dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob.
- Berdasarkan alat geraknya ada yang memiliki alat gerak berupa flagel ada juga yang tidak berflagel.
- Pengelompokan berdasarkan bentuknya ada yang berbentuk batang, bola, dan spiral.
Penjelasan lebih lanjut pengelompokkan bakteri berdasarkan alat gerak dan bentuknya dapat kalian perhatikan pada Tabel Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya dan Tabel Pengelompokan Bakteri Menurut Bentuknya dibawah ini.
Tabel Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya
Tipe |
Bentuk |
Jumlah dan posisi flagel |
Contoh nama bakteri |
1. Monotrik |
Satu flagel pada salah satu ujungnya |
Pseudomonas aeroginosa |
|
2. Lofotrik |
Lebih dari satu flagel pada salah satu ujungnya |
Pseudomonas flourescens |
|
3. Amfitrik |
Lebih dari satu flagel pada kedua ujungnya |
Aquaspirillum serpens |
|
4. Peritrik |
Flagel terdapat pada seluruh tubuhnya |
Salmonella typhosa |
Tabel Pengelompokan Bakteri Menurut Bentuknya
Tipe |
Bentuk Gambar |
Pengertian |
Contoh nama bakteri |
1. Bacillus (Basil) Monobasil |
Bentuk batang tunggal |
Lactobacillus Salmonella typhosa |
|
2. Diplobasil |
Bentuk batang berkoloni dua-dua |
Diplococcus pneumoniae |
|
3. Streptobasil |
Berbentuk rantai batang-batang |
|
|
4. Coccus (Kokus) |
Bentuk bola tunggal |
Neisseria gonorrhoe |
|
5. Diplococcus |
Berbentuk bola berkoloni dua-dua |
Diplococcus pneumonia |
|
6. Streptococcus |
Berbentuk bola koloni membentuk rantai |
Streptococcus thermophillus S. lactis |
|
7. Sarcina |
Berbentuk bola seperti kubus |
Sarcina sp |
|
8. Staphylococcus |
Berbentuk seperti spiral |
Triponema pallidum |
|
9. Spirillum |
Berbentuk seperti batang bengkok |
Vibrio comma |
Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
a. Bakteri autotrof
Bakteri jenis ini dapat menyusun makanan untuk kebutuhannya sendiri dengan cara mensintesis zat-zat anorganik menjadi zat organik. Jika energi untuk penyusunan tersebut bersumber dari cahaya matahari maka bakteri tersebut dikenal dengan sebutan fotoautotrof dan apabila energi untuk penyusunan zat organik berasal dari hasil reaksi kimia disebut kemoautotrof.
Contoh bakteri fotoautotrof:
- Bakteri hijau, bakteri ini memiliki pigmen hijau yang dinamakan bakterioviridin atau bakterioklorofil.
- Bakteri ungu, memiliki pigmen ungu, merah atau kuning disebut bakteriopurpurin
Contoh bakteri kemoautotrof:
- Bakteri nitrifikasi, yang terdiri Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter.
- Nitrospira, Nitrosocystis.
b. Bakteri heterotrof
Bakteri tipe ini tidak dapat mengubah zat anorganik menjadi zat organik, sehingga untuk keperluan makannya bergantung pada zat organik yang ada di sekitarnya. Bakteri heterotrof dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
- Parasit, bakteri yang kebutuhan zat makanan tergantung pada organisme lain. Contoh: Treponema hidup pada manusia, Borrelia hidup pada hewan dan manusia.
- Saprofit, bakteri yang memperoleh makanan dari sisa- sisa zat organik. Bakteri jenis ini memiliki kemampuan untuk merombak zat organik menjadi zat anorganik. Contoh: Bakteri Escherichia coli yang hidup pada colon (usus besar) manusia. Dalam keadaan tertentu dapat mengubah asam semut menjadi CO2 dan H2O. Thiobacillus denitrificans dapat menguraikan senyawa nitrat menjadi nitrit.