• Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
MAS Al Ahrom Karangsari
  • Beranda
  • Visi dan Misi Madrasah
  • Pengumuman Madrasah
  • Menu Madrasah
    • Pendidik dan Tenaga Pendidik
    • RDM Madrasah
    • Info Madrasah
    • Pengumuman Kelulusan
    • Struktur Organisasi Madrasah
      • Struktur Organisasi Komite Madrasah
      • Struktur Organisasi Tata Usaha
      • Struktur Organisasi Perpustakaan
      • Struktur Organisasi Laboratorium Komputer
    • Mata Pelajaran
    • Pembelajaran
      • KTI Siswa-Siswi
      • Jurnal Madrasah
      • Jurnal Pengetahuan
      • Artikel Madrasah
    • Sarana Prasarana
  • Warga Madrasah
    • Pendaftaran
    • Login
    • Reset Password
    • Anggota
  • EN
No Result
View All Result
MA Al Ahrom Karangsari
No Result
View All Result

Home > Biologi > Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup Pada Ilmu Biologi

Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup Pada Ilmu Biologi

Purna Adi by Purna Adi
Januari 1, 2022
in Biologi

Begitu beragamnya makhluk hidup di alam ini sehingga menuntut adanya suatu prinsip untuk mengenal dan mempelajarinya. Beberapa ahli biologi mencoba menciptakan suatu prinsip pengelompokkan makhluk hidup untuk mempermudah, mengenal, dan mempelajari makhluk-makhluk yang beraneka ragam melalui suatu cara pengklasifikasian, misalnya berdasarkan persamaan dan perbedaan dalam ciri morfologi, fisiologi, anatomi, dan tingkah laku. Persamaan dan perbedaan ini dapat dijumpai pada tingkat spesies, genus, dan famili dan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan habitatnya.

prinsip pengelompokkan klasifikasi makhluk hidup

Klasifikasi merupakan suatu cara yang sistematis dalam mempelajari suatu objek, misalnya makhluk hidup, dengan memperhatikan persamaan dan perbedaan ciri dan sifat yang tampak. Dalam klasifikasi diperlukan suatu metode penamaan (nomen klatur) sehingga objek studi dapat disederhanakan. Ilmu yang mempelajari klasifikasi disebut taksonomi. Pengetahuan taksonomi dapat dimanfaatkan untuk memahami arti keanekaragaman yang ada pada masa lalu dan masa sekarang. Secara umum klasifikasi dapat diartikan sebagai suatu proses menggolong-golongkan sesuatu berdasarkan aturan tertentu.

Tujuan dilakukannya klasifikasi untuk mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis agar mudah dikenal, mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup serta mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya. Sebagai contoh, macan kumbang memiliki hubungan kekerabatan dengan kucing daripada dengan buaya karena macan kumbang dan kucing memiliki banyak persamaan ciri- ciri seperti sama-sama menyusui, bertulang belakang, berkaki empat, karnivora dan berambut. Sedangkan buaya bertelur, berkaki empat, kulit bersisik, dan melata.

Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain berikut ini.

a. Pencandraan sifat-sifat makhluk hidup

Pencandraan sifat-sifat makhluk hidup atau identifikasi ciri-ciri (sifat- sifat) organisme merupakan proses awal dalam klasifikasi. Identifikasi dimulai dari ciri-ciri yang tampak dan mudah diamati, seperti ciri-ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi bagian-bagian tubuh. Misalnya, jumlah sayap, warna tubuh, jumlah ruas dada, dan cara makan.

b. Pengelompokan berdasarkan ciri yang diamati

Setelah masing-masing organisme diidentifikasi ciri atau sifatnya, selanjutnya dilakukan pengelompokan berdasarkan persamaan ciri atau sifat organisme tersebut. Contoh: burung, bebek dan ayam dikelompokkan dalam satu kelompok karena memiliki ciri-ciri yang sama yaitu: tubuh ditutupi bulu, memiliki paruh, bernapas dengan paru-paru, dan jantung terdiri dari empat ruang.

c. Pemberian nama

Pemberian nama takson merupakan hal yang sangat penting dalam klasifikasi. Misalnya, ayam dan itik dikelompokkan dalam kelompok unggas atau burung/aves berdasarkan ciri yang ada.

Urutan Tingkatan Takson Klasifikasi

Kegiatan pengelompokan makhluk hidup menghasilkan kelompok- kelompok takson (jamak = taksa). Banyak dan sedikitnya persamaan atau perbedaan ciri antar anggota suatu kelompok makhluk hidup akan menentukan jenjang takson dan juga menunjukkan jenjang kekerabatannya. Kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki sedikit persamaan berada pada takson yang lebih tinggi dibandingkan kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan. Semakin sedikit persamaan ciri antara makhluk hidup, semakin jauh kekerabatannya.

tahap pengelompokkan klasifikasi makhluk hidup

Untuk memudahkan dalam pengelompokan organisme disusunlah suatu aturan pengelompokan, yang dimulai dari yang paling rendah, yaitu spesies sampai ke tingkatan yang paling tinggi, yaitu Kingdom.

a. Spesies (jenis)

Spesies merupakan unit dasar dari klasifikasi. Dua organisme atau lebih dimasukkan dalam satu spesies yang sama jika organisme-organisme tersebut dapat melakukan perkawinan alami dan menghasilkan keturunan yang fertil, artinya keturunan (anak-anak) yang dihasilkan dapat kawin sesamanya dan dapat menghasilkan anak.

Di dalam satu spesies sering terdapat berbagai macam makhluk hidup yang memiliki ciri khusus, yang disebut varietas atau ras. Varietas biasanya dipakai untuk menyebut variasi dalam satu spesies tumbuhan dan ras untuk hewan. Pada tumbuhan, di bawah spesies ada tingkatan takson yang setara dengan varietas, yaitu kultivar.

b. Genus (marga)

Genus adalah tingkatan takson yang memiliki beberapa spesies yang memiliki kesamaan ciri. Misalnya, bawang merah (Allium cepa) dan bawang putih (Allium sativum) merupakan dua spesies berbeda, namun masih dalam satu genus yaitu Allium

c. Famili (suku)

Famili adalah tingkatan takson yang anggotanya terdiri dari beberapa marga atau genus. Ketentuan untuk nama takson tingkat suku ialah terdiri atas satu kata, dibentuk dari salah satu nama takson tingkat marga yang dibawahi dan dipilih sebagai tipe tata namanya ditambah dengan akhiran aceae, tidak dicetak miring.

Contoh, Solanaceae dibentuk dari kata Solanum + aceae

Namun, ada nama beberapa takson tingkat tumbuhan yang menyimpang dari ketentuan itu karena sudah sejak dulu digunakan.

Misalnya, Graminae, nama lain dari Poaceae. Compositae, nama lain dari Asteraceae.

Untuk hewan, dibentuk dengan cara, seperti pada tumbuhan, yaitu dari nama takson tingkat marga yang dipilih sebagai tipenya ditambah dengan akhiran idea.

Misalnya, Canidae, dibentuk dari Canis + idea.

d. Ordo (bangsa)

Ordo adalah tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili. Pada hewan, untuk nama-nama takson di atas kategori suku berlaku ketentuan: nama-nama itu terdiri atas satu kata berbentuk jamak, tidak terikat kepada tipe di bawahnya, biasanya bersifat deskriptif, tidak mempunyai akhiran tertentu.

Contohnya, Ordo Carnivora

Beberapa kelompok khusus menggunakan akhiran iformes di belakang nama takson tingkat ordo. Misalnya, nama-nama tingkat ordo dari burung- burung dibentuk dari nama takson tingkat genus ditambah akhiran iformes.

Misalnya:

  • Columbiformes, dibentuk dari Columba + iformes
  • Passeriformes, dibentuk dari Passer + iformes

Untuk tumbuhan dapat diambil dari salah satu suku yang tergolong dengan mengubah akhiran aceae menjadi ales.

Misalnya:

  • Malvaceae (suku)
  • Malvales (bangsa)

Nama bangsa dapat juga diambil dari ciri khas dari seluruh bangsa. Misalnya: Tubiflorae (golongan tumbuhan yang berbunga tabung).

e. Classis (kelas)

Beberapa ordo yang memiliki persamaan ciri dimasukkan dalam satu kelas.

Misalnya, berikut ini.

1) Ordo Carnivora, ordo Rodentia (binatang pengerat, misal tikus), ordo Primata (bangsa kera), ordo Chiroptera (bangsa kelelawar), dan ordo Insektivora mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu melahirkan anak, mempunyai kelenjar susu serta menyusui anaknya sehingga dimasukkan dalam satu kelas, yaitu Mamalia.

2) Dicotyledoneae (tumbuhan yang mempunyai lembaga dua).

f. Phylum (filum) atau divisio

Filum atau divisio merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri. Filum digunakan untuk menunjuk takson hewan, sedangkan divisio digunakan untuk menunjuk takson tumbuhan. Untuk tingkat divisio, ditentukan bahwa nama takson itu harus menceminkan ciri khas seluruh warga divisio ditambah ahkiran phyta atau mycota

Contohnya:

  • Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
  • Eumycota (jamur sebenarnya)

g. Kingdom (kerajaan) atau Regnum (dunia)

Semua hewan dimasukkan dalam kingdom animalia, sedangkan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae.

Contoh Klasifikasi Makhluk Hidup

Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Kelas

: Dicotyledoneae (tumbuhan berkeping dua)

Ordo

: Euphorbiales

Famili

: Euphorbiaceae (getah-getahan)

Genus

: Ricinus

Spesies

: Ricinus communis (jarak)

Nama daerah

: jarak, kaliki, kaleke

Asal usul

: Afrika Timur

Sistem Tata Nama Klasifikasi Makhluk Hidup

Sebenarnya nama-nama tumbuhan dan hewan telah diberikan sejak manusia mengenal makhluk tersebut. Mereka memberi nama dalam bahasa mereka sendiri, misalnya orang Cina memberi nama dengan bahasa Cina, orang Mesir dengan bahasa Mesir tanpa adanya suatu pedoman. Maka timbullah nama daerah, yaitu nama sehari-hari yang diberikan oleh suatu daerah kepada hewan atau tumbuhan. Nama ini dirasa tidak praktis karena tiap-tiap daerah mempunyai nama-nama sendiri untuk setiap jenis tumbuhan dan hewan sehingga orang dari daerah lain tidak akan mengenal jenis tumbuhan dan hewan suatu daerah jika disebutkan hanya namanya. Misalnya, babi hutan di Jawa Barat disebut bagong, sedangkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah disebut celeng. Bagi orang dari Jawa Tengah bagong merupakan salah seorang tokoh pewayangan kelompok Semar. Jadi, jauh sekali pengertiannya dengan babi hutan.

taksonomi klasifikasi makhluk hidup

Dengan adanya hal-hal, seperti di atas maka perlu kiranya para ahli taksonomi untuk menciptakan suatu sistem tata nama yang mantap, praktis, dan dapat digunakan secara universal, selain itu untuk memudahkan dalam komunikasi maka dibuatlah suatu aturan dan bahasa yang dimengerti agar tidak menimbulkan kebingungan.

Carolus Linnaeus pada tahun 1735 menciptakan suatu sistem tata nama. Bahasa yang digunakan adalah bahasa latin karena pada masa Carolus Linnaeus bahasa tersebut merupakan bahasa ilmiah yang universal. Carolus Linnaeus memberikan nama dengan dua kata yang dikenal dengan istilah binomial nomenklatur. Ketentuan penamaan tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Nama spesies terdiri atas dua kata yang dilatinkan. Misalnya, Cyprinus carpio (ikan mas), Piper nigrum (lada).
  2. Nama pertama menunjukkan genus, dan huruf pertama menggunakan huruf kapital, misalnya Piper dan Cyprinus.
  3. Nama kedua menunjukkan nama spesies atau penunjuk spesies, yang huruf awalnya ditulis dengan huruf kecil, misalnya carpio dan nigrum.
  4. Jika nama takson tingkat jenis untuk tumbuhan terdiri atas dua kata maka kata kedua dan berikutnya harus disatukan atau ditulis dengan tanda hubung.
    Contohnya: Hibiscus rosa sinensis harus ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
  5. Nama takson tingkat jenis untuk tumbuhan tidak boleh merupakan suatu tautonim, yaitu nama yang terdiri atas dua kata yang persis sama atau kata yang hampir sama.
    Contohnya: Hibiscus hibiscus (dua kata yang sama) atau Boldu boldus (dua kata yang hampir sama).
    Untuk hewan masih dibenarkan adanya tautonim. Misalnya, Gallus gallus (ayam).
  6. Pada tumbuhan dalam pemberian nama takson tingkat jenis yang disusul dengan nama istilah takson anak jenis yang dimaksud diikuti oleh petunjuk takson di bawah tingkat jenis tadi. Contoh berikut ini menunjukkan nama suatu varietas rosella.
    Hibiscus sabdariffa var.alba (rosela varietas putih).
  7. Untuk nama pencipta atau orang yang pertama mempublikasikan nama ilmiah suatu organisme, nama pencipta dapat dicantumkan.
    Misalnya: Cancer pagurus Linneaus, Nama genus adalah Cancer, nama penunjuk spesies adalah pagurus, Pengidentifikasian pertama kali dilakukan oleh Linneaus maka nama ilmiahnya dapat ditulis, seperti berikut.
    Cancer pegurus Lin atau Cancer pegurus L.

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Sistem klasifikasi makhluk hidup pertama kali dipelopori oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18. Prinsip pengelompokan oleh Linneaus adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri dan pemberian nama dengan sistem nama ganda.

Pengklasifikasian makhluk hidup pada umumnya dilakukan dengan menggunakan suatu sistem tertentu. Sistem klasifikasi yang dikenal sampai sekarang adalah sistem buatan, sistem alami, dan sistem filogenetik.

a. Sistem alami

Sistem alami merupakan cara pengelompokan organisme berdasarkan ciri morfologi, anatomi dan fisiologi yang dimiliki. Jika dua organisme memiliki banyak persamaan ciri maka ciri ini dikatakan sebagai penghubung kekerabatan sehingga kedua organisme tersebut dimasukkan dalam kelompok yang sama.

Klasifikasi sistem alami dikemukakan oleh Aristoteles, seorang ahli filsafat Yunani yang membagi makhluk hidup menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. Sebagai contoh, kingdom tumbuhan dibagi menjadi tiga divisi, yaitu herba, semak, dan pohon.

Seorang murid Aristoteles bernama Theophastus dijuluki sebagai bapak botani karena telah mengklasifikasikan tumbuhan dengan melalui pengamatannya sendiri dengan ketelitian yang sangat tinggi. Karya ilmiahnya yang terkenal Historia Plantarum, buku ini memberikan sumbangan yang besar dalam bidang botani. Sistem klasifikasi oleh Theophrastus, yaitu sistem alami, membagi tumbuhan menjadi empat kelompok, yaitu pohon, semak atau perdu, setengah semak atau setengah perdu, dan herba atau terna.

Walaupun klasifikasi sistem ini kurang berhasil dikembangkan, namun sistem alami ini memiliki kelebihan, yaitu identifikasinya mudah dan pengelompokan organisme yang kurang dikenal masih mungkin dilakukan dengan sistem klasifikasi ini.

b. Sistem buatan

Sistem buatan merupakan cara pengelompokan berdasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat persamaan ciri morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. Klasifikasi ini antara lain mengelompokkan tumbuhan berdasarkan dasar warna bunga, massa bunga, bentuk daun, jumlah benang sari, dan putik.

Sistem klasifikasi buatan ini diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang menyusun klasifikasi yang lebih mudah dipahami dari pada sistem sebelumnya. Sistem klasifikasi tumbuhan yang dikemukakan oleh Linnaeus juga disebut dengan sistem seksual karena Linnaeus memusatkan perhatiannya pada alat reproduksi tumbuhan.

Karya Linnaeus yang sangat penting adalah penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan bahasa latin. Bahasa Latin digunakan karena pada masa itu bahasa tersebut adalah bahasa ilmiah yang universal. Linnaeus memberikan sistem tata nama berupa nama ilmiah pada setiap spesies makhluk hidup yang terdiri atas dua bagian yaitu bagian pertama sebagai nama genus dan bagian kedua sebagai petunjuk spesies. Sistem penamaan dua bagian ini disebut sistem tata nama ganda atau binomial nomenclature.

Contoh penggunaan tata nama ganda ini adalah Bambusa spinosa (bambu berduri). Nama genus bambu adalah Bambusa, sedangkan penunjuk spesiesnya adalah spinosa.

c. Sistem filogenetik

Sistem klasifikasi filogenetik muncul setelah teori evolusi dikemukakan oleh para ahli biologi. Sistem ini disusun berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara takson (kelompok yang terbentuk dari pengklasifikasian) yang satu dengan lainnya sekaligus mencerminkan perkembangan makhluk hidup. Pada sistem ini juga dijelaskan mengenai kesamaan susunan molekul dengan senyawa biokimia pada makhluk hidup yang memiliki fungsi yang berbeda pada setiap makhluk hidup. Pada dasarnya klasifikasi filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotip, faal, dan tingkah laku yang diamati.

 

Related Article

Klasifikasi Protista Menyerupai Jamur Beserta Contohnya

Klasifikasi Protista Menyerupai Jamur Beserta Contohnya

Januari 1, 2022
Peran Menguntungkan dan Merugikan Jamur Bagi Manusia

Peran Menguntungkan dan Merugikan Jamur Bagi Manusia

Januari 1, 2022
peran manusia menguntungkan terhadap keanekaragaman hayati

Peran Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati

Agustus 6, 2024
BioInformatika Dalam Ilmu Biologi

BioInformatika Dalam Ilmu Biologi

November 16, 2024
Previous Post

Proses Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Ilmu Biologi

Next Post

Pengertian Bakteri Serta Klasifikasi Prokariotik Ilmu Biologi

Latest Posts

Pengertian Protista Dalam Ilmu Biologi

Apa itu Protista Pada Ilmu Biologi ? Berikut Penjelasannya

by Purna Adi
Maret 24, 2025
0

Protista dalam ilmu biologi adalah sebuah kelompok makhluk hidup yang bisa dipelajari melalui ciri-ciri morfologi dan fisiologi seperti tumbuhan, hewan,...

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Ilmu Biologi

by Purna Adi
Maret 15, 2025
0

Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang...

Ciri-Ciri Virus Dan Cara Berkembang Biak Virus

Ciri-Ciri Virus Dan Cara Berkembang Biak Virus

by Purna Adi
Desember 12, 2024
0

Virus ditemukan pertama kali oleh ilmuwan jerman. Adolf Meyer, pada tahun 1883 ketika sedang meneliti penyebab penyakit mosaik pada tanaman...

BioInformatika Dalam Ilmu Biologi

BioInformatika Dalam Ilmu Biologi

by Purna Adi
November 16, 2024
0

apa sih yang di maksud bioinformatika? Analisis informasi biologi menggunakan Komputer dan Statistik" Ilmu yang mengembangkan dan memanfaatkan database dan...

Mengenal Ganggang Biru (Cyanobacteria) Ciri-Ciri, Reproduksi Serta Peranannya

Apa itu Ganggang Biru (Cyanobacteria) ? Ciri-Ciri, Reproduksi Serta Peranannya

by Purna Adi
November 4, 2024
0

Cyanobacteria atau ganggang biru adalah kelompok alga yang paling primitif dan memiliki sifat-sifat bakterial dan alga. Kelompok ini termasuk organisme...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Disclaimer.

Popular Posts

modul sejarah indonesia kelas 12
Kurikulum

Modul Sejarah Kelompok Peminatan Kelas 12 SMA/MA

by Operator
November 28, 2024
0

Modul Sejarah Peminatan Kelas 12 ini merupakan sebuah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dari setiap kompetensi dan pokok bahasan...

Cara Mencetak Ajuan S39a Tunjangan Insentif GBPNS di Layanan Simpatika

Cara Mencetak Ajuan S39a Tunjangan Insentif GBPNS di Layanan Simpatika

by Operator
April 3, 2023
0

modul sejarah indonesia kelas 12

Modul Sejarah Kelompok Peminatan Kelas 12 SMA/MA

by Operator
November 28, 2024
0

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

by Ali Irsad
November 2, 2022
0

No Result
View All Result

Kategori

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya

Memahami Jenis-Jenis Karburator Dalam Sistem Bahan Bakar Motor

Konsep Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan) Menurut Ahli

Prinsip Dasar Pada Sistem Karburator Mesin Motor

MA AL Ahrom Karangsari

Madrasah yang berdiri sejak tahun 2009, terletak di jalan Nangka No. 45 Karangsari, Karangtengah, Demak.

logo footer ma al ahrom

Bantuan

  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

Sosial Media MA AL AHROM

Mari Follow dan Ikuti setiap kegiatan MA AL Ahrom Karangsari di social media kami.

© 2021 MA Al Ahrom Karangsari – Design by MA Al Ahrom.

  • EN
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Visi dan Misi Madrasah
  • Pengumuman Madrasah
  • Menu Madrasah
    • Pendidik dan Tenaga Pendidik
    • RDM Madrasah
    • Info Madrasah
    • Pengumuman Kelulusan
    • Struktur Organisasi Madrasah
      • Struktur Organisasi Komite Madrasah
      • Struktur Organisasi Tata Usaha
      • Struktur Organisasi Perpustakaan
      • Struktur Organisasi Laboratorium Komputer
    • Mata Pelajaran
    • Pembelajaran
      • KTI Siswa-Siswi
      • Jurnal Madrasah
      • Jurnal Pengetahuan
      • Artikel Madrasah
    • Sarana Prasarana
  • Warga Madrasah
    • Pendaftaran
    • Login
    • Reset Password
    • Anggota

© 2021 MA Al Ahrom Karangsari - Design by MA Al Ahrom.