Protozoa merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan. Protozoa merupakan salah satu bagian kelompok dari Protista, apa sebabnya? Karena mereka memiliki ciri-ciri yang sama dengan Protista, yaitu tubuhnya terdiri atas satu sel dan eukariotik. Untuk itulah semua aktivitasnya dilakukan oleh sel itu sendiri seperti bergerak, bereproduksi, dan lain-lain.
Tubuh Protozoa umumnya tidak mempunyai dinding sel yang kuat dan di dalamnya terdapat nukleus, vakuola, mitokondria, dan ribosom. Ukuran tubuhnya berkisar antara 5-100 milimikron, jadi sangat mikroskopis. Hidupnya ada yang berkoloni dengan membentuk kumpulan sel dan ada pula yang berperilaku sebagai parasit pada organisme lain. Lebih dari 64.000 species Protozoa telah dikenal, diperkirakan 32.000 berupa fosil dan 22.000 merupakan bentuk-bentuk yang bebas, 10.000 adalah sebagai parasit. Hidupnya sebagian berkoloni atau hidup soliter, sebagian dapat bergerak bebas dan dapat pula menempel (sessil).
Di manakah kita dapat menemukan Protozoa? Protozoa mempunyai tempat hidup di mana-mana, yaitu di perairan, misalnya di kolam, air laut, air tawar, tetapi ada juga yang hidup sebagai parasit pada hewan atau tumbuhan, bahkan manusia. Di tanah pun mereka bisa hidup, untuk itulah hewan tersebut dimasukkan kelompok kosmopolit, artinya dapat ditemukan di berbagai tempat.
Karena hidupnya ada yang berada di perairan, maka mereka mempunyai peranan penting dalam rantai makanan untuk komunitas lingkungan akuatik. Masih ingatkah kamu mengenai rantai makanan (food chain)? Peranan Protozoa sebagai zooplankton (organisme seperti hewan) adalah Protozoa yang hidup dari fitoplankton (organisme seperti tumbuhan) yang fotosintetik dan zooplankton sebagai makanan bagi hewan-hewan yang lebih besar. Karena peristiwa tersebut sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:
Energi cahaya |
→ |
Fitoplankton |
→ |
Zooplankton |
→ |
hewan-hewan yang lebih besar |
Begitu juga Protozoa yang hidup di lingkungan daratan yang basah atau akuatik, mereka sebagai pemakan bakteri atau cendawan atau disebut Protozoa saprofitik dengan memanfaatkan substansi yang dihasilkan oleh bakteri atau cendawan. Oleh sebab itu, dapat dikatakan Protozoa berperan sangat penting di dalam keseimbangan ekologis dan dapat digambarkan sebagai berikut.
Tubuh mati produsen dan konsumen serta produk ekskresinya, termasuk tinja |
→ |
Dekomposisi oleh bakteri atau cendawan |
→ |
Ditelan oleh Protozoa |
Ciri Morfologi Protozoa
Bentuk Protozoa sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi), ukuran tubuhnya berdiameter 1 milimikron. Bagaimana dengan hasil pengamatan kamu? Sel Protozoa terbungkus membran sitoplasma dan setiap selnya mempunyai satu atau beberapa nukleus.
Pada umumnya Protozoa dapat membentuk sista atau seludang yang dibuat secara vegetatif/trofozoit sehingga dapat melindungi dirinya terhadap bahaya dari alam sekitarnya, misalnya kekeringan dan kehabisan makanan atau keasaman perut di dalam inangnya. Untuk mempertahankan jenisnya, Protozoa berkembang biak dengan cara aseksual/vegetatif dan seksual/generatif.
Cara Reproduksi Protozoa
Untuk mempertahankan jenisnya, Protozoa berkembang biak dengan cara aseksual/ vegetatif dan seksual/generatif. Reproduksi secara aseksual, yaitu dengan cara membelah diri atau pembagian selnya sama. Pembelahan ini dapat terjadi, baik secara membujur atau melintang pada sepanjang selnya sehingga menghasilkan anak-anak sel yang dapat berukuran sama atau tidak sama.
Jika pada proses pembelahan diri (pembagiannya) menghasilkan dua anak sel, maka disebut pembelahan biner, namun apabila terbentuk banyak anak sel dinamakan pembelahan bahu rangkap (multipel fission). Beberapa kelompok Protozoa bereproduksi secara seksual, yaitu dengan cara penggabungan atau penyatuan fisik sementara antara dua individu kemudian terjadi pertukaran nukleus. Dengan demikian, akan terjadi perpaduan sifat yang dibawa oleh kedua individu tersebut dan menghasilkan satu individu baru. Cara pembiakan ini disebut dengan konjugasi.
Ciri Fisiologi Protozoa
Pada suhu berapa Protozoa dapat hidup? Pada umumnya Protozoa membutuhkan suhu optimum untuk tumbuh antara 16-25°C, dengan suhu maksimumnya antara 36-40°C. Adapun pH (derajat keasaman optimum) untuk proses metabolismenya adalah antara pH 6-8.
Kamu sudah mengetahui bahwa Protista ada yang fotoautotrof dan heterotrof. Bagaimana dengan Protozoa? Karena Protozoa termasuk anggota Protista, maka Protozoa juga mempunyai klorofil dan bersifat fotoautotrof. Namun, ada beberapa Protozoa yang tidak memiliki klorofil. Protozoa jenis ini mendapatkan makanan/nutrien organiknya melalui membran sitoplasma seperti pada bakteri. Cobalah ingat kembali tentang bakteri! Ada juga Protozoa yang makan dengan cara menelan makanannya yang berupa partikel-partikel padat melalui rongga mulut. Makanannya antara lain berupa bakteri, ganggang, bahkan Protozoa jenis lain. Setelah ditelan, makanan tersebut akan masuk/terkurung di dalam vakuola. Di sinilah makanan tersebut akan dirombak oleh enzim-enzim dari substansi yang kompleks menjadi bentuk terlarut yang dapat diasimilasi. Ada beberapa bahan makanan setelah tertelan tidak terurai menjadi bentuk yang terlarut dalam vakuola dan dapat dikeluarkan dari sel melalui pori anus atau tetap berada di dalam vakuola yang akan bergerak di permukaan sel sehingga vakuola akan pecah dan membuka untuk membuang kotoran-kotoran itu dari dalam sel.
Dari kejadian itu, kamu dapat memikirkan jika Protozoa itu bersifat parasit, yaitu hidup pada organisme lain, apakah inang yang ditumpangi akan mengalami keadaan patologis? Jika ya, berarti dalam hal ini Protozoa bersifat merugikan bukan? Terkadang interaksi antara Protozoa dengan organisme lain bisa bersifat mutualisme atau menguntungkan, misalnya Flagellata (jenis Protozoa) yang hidup di dalam usus rayap yang dapat mencerna selulose dalam kayu menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkan oleh rayap itu sendiri karena apabila Flagellatanya dihilangkan dari ususnya maka rayap itu akan mati.