• Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
MAS Al Ahrom Karangsari
  • Beranda
  • Visi dan Misi Madrasah
  • Pengumuman Madrasah
  • Menu Madrasah
    • Pendidik dan Tenaga Pendidik
    • RDM Madrasah
    • Info Madrasah
    • Pengumuman Kelulusan
    • Struktur Organisasi Madrasah
      • Struktur Organisasi Komite Madrasah
      • Struktur Organisasi Tata Usaha
      • Struktur Organisasi Perpustakaan
      • Struktur Organisasi Laboratorium Komputer
    • Mata Pelajaran
    • Pembelajaran
      • KTI Siswa-Siswi
      • Jurnal Madrasah
      • Jurnal Pengetahuan
      • Artikel Madrasah
    • Sarana Prasarana
  • Warga Madrasah
    • Pendaftaran
    • Login
    • Reset Password
    • Anggota
  • EN
No Result
View All Result
MA Al Ahrom Karangsari
No Result
View All Result

Home > Biologi > Reproduksi Pada Virus Materi Biologi

Reproduksi Pada Virus Materi Biologi

Purna Adi by Purna Adi
Januari 1, 2022
in Biologi

Reproduksi pada virus di materi biologi kelas 10 adalah lanjutan dari materi kemarin mengenai sejarah penemuan, pengertian dan juga ciri-ciri virus. Virus hanya dapat hidup di dalam sel hidup organisme yang cocok sehingga disebut parasit intraseluler obligat. Bila sel hidup yang ditumpanginya mati, maka virus pun akan mati. Sel hidup yang ditumpanginya disebut sel inang. Sel inang dapat berupa organisme monoseluler maupun multiseluler, mulai dari bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan hingga manusia.

Virus yang terisolasi dari sel inang tidak akan mampu hidup lama dan bereproduksi. Hal ini disebabkan karena virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme sendiri dan tidak memiliki ribosom untuk melakukan sintesis protein. Jenis inang yang ditumpangi oleh virus disebut kisaran inang. Virus memiliki kisaran inang yang cukup luas misalnya virus flu burung yang dapat menginfeksi golongan aves, babi dan manusia. Namun demikian ada beberapa virus memiliki kisaran sempit, misalnya bakteriofag yang hanya mampu menginfeksi bakteri Escherichia coli.

proses reproduksi pada virus

Proses Reproduksi Virus

Virus berkembang biak dengan cara replikasi (perbanyakan diri) di dalam sel inang. Energi dan bahan untuk sintesis protein virus berasal dari sel inang. Asam nukleat virus membawa informasi genetic untuk menyandikan semua makromolekul pembentuk virus didalam sel inang sehinagg virus baru yang terbentuk memiliki sifat yang sama dengan virus induk. Ciri yang menunjukkan virus dapat bereproduksi adalah begitu berinteraksi dengan sel inang, maka virion akan peccah dan terbentuk partikel- partikel turunan virus. Keberhasilan virus dalam bereproduksi tergantung pada jenis virus dan kondisi lingkungan sel inang. Daur reproduksi virus dapat melalui siklus litik atau siklus lisogenik.

Daur Reproduksi Virus Melalui Siklus Litik

Siklus litik terjadi bila pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan daya infeksi virus sehingga tahap absorpsi, penetrasi, sintesis, pematangan dan lisis dapat berlangsung secara cepat. Virus yang mampu bereproduksi dengan siklus litik disebut virus virulen. Pada siklus litik sel inang akan pecah dan mati serta membentuk virion-virion baru.

daur reproduksi virus melalui siklus litikGambar Reproduksi virus pada silus litik

Tahap-tahap reproduksi virus melalui siklus litik: adsorpsi, penetrasi, sintesis (eklifase), pematangan dan lisis. Reproduksi virus terdiri atas lima tahap, yaitu tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap sintesi (eklifase), tahap pematangan, dan tahap lisis.

  1. Tahap Adsorpsi

Virion (partikel lengkap virus) menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan serabut ekornya. Reseptor merupakan molekul khusus pada membrane sel inang yang dapat berinteraksi dengan virus. Molekul-molekul reseptor untuk setiap jenis virus berbeda-beda, dapat berupa protein untuk Picanovirus, atau oligosakarida untuk Orthomyxovirus dan Paramyxovirus. Ada atau tidaknya reseptor menentukan patogenesitas virus (mekanisme infeksi dan perkembangan penyakit), misalnya virus polio hanya dapat melekat pada sel susunan saraf pusat dan saluran usus primata. Virus HIV berikatan dengan reseptor T CD4 pada sel system imun. Virus rabies diduga berinteraksi dengan reseptor asetilkolin.

  1. Tahap Penetrasi

Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi untuk membiat lubang yang menembus dinding dan membrane sel. Selanjutnya, virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong (mati).

  1. Tahap Sintesis (Eklifase)

Pada tahap sintesis, DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh materi genetic virus untuk membuat asam nukleat (Salinan genom) dan protein komponen virus.

  1. Tahap Pematangan (Perakitan)

Hasil sintesis berupa asam nukleat dan protein dirakit menjadi partikel-partikel virus yang lengkap sehingga berbentuk virion-virion baru.

  1. Tahap Litis

Fag menghasilkan lisozim, yaitu enzim perusak dinding sel inang, rusaknya dinding sel inang mengakibatkan terjadinya osmosis ke dalam sel inang, sehingga sel inang membesar dan akhirnya pecah. Partikel virus baru yang keluar dari sel akan menyerang sel inang lainnya.

Daur Reproduksi Virus Melalui Siklus Lisogenik

Siklus lisogenik terjadi bila inang memiliki pertahanan yang lebih baik dibandingkan daya infeksi virus sehingga sel inang tidak segera pecah, bahkan dapat bereproduksi secara normal (membelah diri). Pada siklus lisogenik terjadi replikasi genom virus tetapi tidak menghancurkan sel inang. DNA fag berinteraksi ke dalam kromosom sel inang membentuk profag. Bila sel inang yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, maka profag dapat diwariskan kepada kedua sel anaknya. Profag di dalam sel anak inang dapat menjadi aktif dan keluar dari kromosom sel inang untuk memasuki tahap-tahap dalam siklus litik. Virus yang dapat bereproduksi dengan siklus lisogenik dan litik disebut virus temperat.

daur reproduksi virus melalui siklus lisogenikGambar Reproduksi virus pada silus lisogenik

Pada daur lisogenik juga mengalami fase yang sama dengan daur litik, yaitu melalui fase adsorbsi dan fase injeksi. Selanjutnya, akan mengalami fase-fase berikut.

  1. Tahap Adsorpsi

Virion (partikel lengkap virus) menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan serabut ekornya. Reseptor merupakan molekul khusus pada membrane sel inang yang dapat berinteraksi dengan virus. Molekul-molekul reseptor untuk setiap jenis virus berbeda-beda, dapat berupa protein untuk Picanovirus, atau oligosakarida untuk Orthomyxovirus dan Paramyxovirus. Ada atau tidaknya reseptor menentukan patogenesitas virus (mekanisme infeksi dan perkembangan penyakit), misalnya virus polio hanya dapat melekat pada sel susunan saraf pusat dan saluran usus primata. Virus HIV berikatan dengan reseptor T CD4 pada sel system imun. Virus rabies diduga berinteraksi dengan reseptor asetilkolin.

  1. Penggabungan

DNA sel inang yang terinfeksi DNA virus mengakibatkan benang ganda berpilin DNA sel inang menjadi putus. Selanjutnya, DNA virus menyisip di antara putusan dan menggabung dengan benang bakteri.

DNA virus yang menjadi satu dengan DNA sel inang menjadi tidak aktif (disebut profage). Akibatnya, sel inang yang terinfeksi akan memiliki DNA virus.

  1. Pembelahan

Saat DNA bakteri melakukan replikasi, maka DNA virus yang tidak aktif (profage) juga ikut melakukan replikasi. Jumlah profage DNA virus akan mengikuti jumlah sel inangnya.

  1. Sintesis

Dalam keadaan tertentu, jika DNA virus yang tidak aktif (profage) terkena zat kimia tertentu atau terkena radiasi tinggi, maka DNA virus akan menjadi aktif kemudian dapat menghancurkan DNA sel inang dan akan memisahkan diri. Selanjutnya, DNA virus tersebut mensintesis protein sel bakteri (inangnya) untuk digunakan sebagai kapsid bagi virus – virus baru dan sekaligus melakukan replikasi diri menjadi banyak.

  1. Perakitan

Kapsid – kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai selubung virus. Kapsid baru virus terbentuk dan DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus – virus baru.

  1. Litik

Setelah terbentuk bakteri virus baru terjadilah litik atau pecah sel. Virus – virus baru yang terbentuk berhamburan keluar sel inang dan siap untuk menyerang sel inang baru.

Related Article

Protozoa : Protista yang Menyerupai Hewan

Apa itu Protozoa ? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Januari 1, 2022
Peran Menguntungkan dan Merugikan Jamur Bagi Manusia

Peran Menguntungkan dan Merugikan Jamur Bagi Manusia

Januari 1, 2022
Proses Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Ilmu Biologi

Proses Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Ilmu Biologi

Januari 1, 2022
Klasifikasi Bakteri yang Bisa Kalian Pelajari Dalam Ilmu Biologi

Klasifikasi Bakteri yang Bisa Kalian Pelajari Dalam Ilmu Biologi

Januari 1, 2022
Previous Post

Penemuan Virus Serta Pengertiannya Menurut Para Ahli

Next Post

Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Wilayah, Biogeografi, Dan Ekosistem

Latest Posts

Pengertian Protista Dalam Ilmu Biologi

Apa itu Protista Pada Ilmu Biologi ? Berikut Penjelasannya

by Purna Adi
Maret 24, 2025
0

Protista dalam ilmu biologi adalah sebuah kelompok makhluk hidup yang bisa dipelajari melalui ciri-ciri morfologi dan fisiologi seperti tumbuhan, hewan,...

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Ilmu Biologi

by Purna Adi
Maret 15, 2025
0

Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang...

Ciri-Ciri Virus Dan Cara Berkembang Biak Virus

Ciri-Ciri Virus Dan Cara Berkembang Biak Virus

by Purna Adi
Desember 12, 2024
0

Virus ditemukan pertama kali oleh ilmuwan jerman. Adolf Meyer, pada tahun 1883 ketika sedang meneliti penyebab penyakit mosaik pada tanaman...

BioInformatika Dalam Ilmu Biologi

BioInformatika Dalam Ilmu Biologi

by Purna Adi
November 16, 2024
0

apa sih yang di maksud bioinformatika? Analisis informasi biologi menggunakan Komputer dan Statistik" Ilmu yang mengembangkan dan memanfaatkan database dan...

Mengenal Ganggang Biru (Cyanobacteria) Ciri-Ciri, Reproduksi Serta Peranannya

Apa itu Ganggang Biru (Cyanobacteria) ? Ciri-Ciri, Reproduksi Serta Peranannya

by Purna Adi
November 4, 2024
0

Cyanobacteria atau ganggang biru adalah kelompok alga yang paling primitif dan memiliki sifat-sifat bakterial dan alga. Kelompok ini termasuk organisme...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Disclaimer.

Popular Posts

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya di Negara Indonesia
Prakarya dan Kewirausahaan

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya

by Fatkul Mansyah
Januari 13, 2022
0

Kerangka atau dasar pemikiran yang diberikan dari peraturan kekayaan intelektual kepada seorang individu untuk perlindungan hukum terhadap ciptaannya...

modul sejarah indonesia kelas 12

Modul Sejarah Kelompok Peminatan Kelas 12 SMA/MA

by Operator
November 28, 2024
0

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

by Ali Irsad
November 2, 2022
0

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya di Negara Indonesia

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya

by Fatkul Mansyah
Januari 13, 2022
0

No Result
View All Result

Kategori

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya

Hukum Internasional : Pengertian, Tujuan Serta Ruang Lingkupnya

Memahami Jenis-Jenis Karburator Dalam Sistem Bahan Bakar Motor

Mempelajari Dasar-Dasar Pemrograman Mesin Bubut CNC

MA AL Ahrom Karangsari

Madrasah yang berdiri sejak tahun 2009, terletak di jalan Nangka No. 45 Karangsari, Karangtengah, Demak.

logo footer ma al ahrom

Bantuan

  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

Sosial Media MA AL AHROM

Mari Follow dan Ikuti setiap kegiatan MA AL Ahrom Karangsari di social media kami.

© 2021 MA Al Ahrom Karangsari – Design by MA Al Ahrom.

  • EN
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Visi dan Misi Madrasah
  • Pengumuman Madrasah
  • Menu Madrasah
    • Pendidik dan Tenaga Pendidik
    • RDM Madrasah
    • Info Madrasah
    • Pengumuman Kelulusan
    • Struktur Organisasi Madrasah
      • Struktur Organisasi Komite Madrasah
      • Struktur Organisasi Tata Usaha
      • Struktur Organisasi Perpustakaan
      • Struktur Organisasi Laboratorium Komputer
    • Mata Pelajaran
    • Pembelajaran
      • KTI Siswa-Siswi
      • Jurnal Madrasah
      • Jurnal Pengetahuan
      • Artikel Madrasah
    • Sarana Prasarana
  • Warga Madrasah
    • Pendaftaran
    • Login
    • Reset Password
    • Anggota

© 2021 MA Al Ahrom Karangsari - Design by MA Al Ahrom.