Konsep bisnis adalah kegiatan untuk mementingkan dan memberikan layanan kepada orang lain dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Mementingkan orang lain adalah rahasia bisnis terpenting sepanjang masa. Sedangkan bisnis yang mementingkan dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan pelanggan akan hancur dalam persaingan.
Contoh sederhana mengenai hal ini adalah seorang petugas sales yang berusaha mati-matian menawarkan produknya kepada pelanggan. Bukankah banyak orang sales yang lupa bahwa pekerjaan mereka yang sesungguhnya bukanlah menjual, melainkan membantu orang lain?
Hakikat bisnis yang sesungguhnya adalah mementingkan orang lain. Ini bukan sekadar konsep kemuliaan dan spiritualitas. Ini adalah sebuah konsep dalam berbisnis. Bahwa bisnis itu sendiri pada hakekatnya adalah spiritualitas.
Bisnis yang sejati haruslah dilandaskan pada spiritualitas dan akan menghasilkan tingkat spiritualitas yang lebih tinggi, baik bagi pelaku maupun pelanggan. Orang yang melayani orang lain dengan keahlian yang tinggi akan menjadi orang yang penting dan bernilai.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis akan membahas mengenai pengertian dan tujuan dari bisnis
Pengertian Bisnis
Dalam kamus bahasa Indonesia, Bisnis diartikan sebagai usaha dagang. Usaha komersial didunia perdagangan dan bidang usaha. Bisnis berasal dari Business yaitu Busy (Sibuk), Sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan” atau “suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya”.
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai suatu system yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society), Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari bisnis yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum tujuan dari bisnis adalah:
- Profit (keuntungan)
- Growth (pertumbuhan)
- Continuity (berkesinambungan)
- Stability (stabilitas)
- Public service (pelayanan umum)
- Will fare (sejahtera)
Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya:
- Market standing, yaitu penguasan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
- Innovation yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tamabah pada suatu produk, misalnya shampoo 2 in 1.
- Physical and financial resources, perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin menguntungkan.
- Manager performance and development, manager merupakan orang yang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan profesinya. Maka diperlukan peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik dan program training and development yang berkelanjutan.
- Worker Performance and Attitude, untuk kepentingan jangka panjang, maka sikap para karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat bekerja dengan baik.
- Public Responsibility, bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi dan menciptakan lapangan kerja, dll.
Dari tujuan bisnis diatas, apakah semua bisnis yang berjalan akan sukses pada akhirnya ? jawabannya adalah belum tentu. Ini dikarenakan dalam usaha selalu ada faktor yang harus ada faktor yang diperhatikan. Berikut ini faktor yang menentukan dalam bisnis.
Faktor-Faktor Yang Menentukan Iklim Bisnis
- Investasi, Merupakan penggunaan sumber-sumber untuk menciptakan modal baru. Didalam hal ini investasi dapat berlipat ganda. Faktor Multiplier (pengganda) yang menyebabkan terjadinya pelipat-gandaan itu. Contoh : Jika sebuah pabrik didirikan dalam suatu masyarakat, para penyedia (supplier) dan para pekerja bangunan setempat dapat meningkatkan penghasilannya.
- Tabungan, Merupakan sejumlah uang yang disimpan oleh para pekerja. Jumlah yang telah diputuskan akan mempengaruhi kuat-lemahnya multiplier itu. Tetapi dengan adanya tabungan tersebut juga menjadi sumber untuk investasi di masa yang akan datang. Hal yang terpenting disini adalah suatu kepercayaan terhadap tabungan sehingga iklim bisnis itu dapat direncanakan.
- Pemerintah, Pemerintah dapat berfungsi sebagai pengelola sistem bisnis. Di dalam pemerintahan melalui kebijaksanaan fiskal atau pun dengan moneter, sama-sama dapat mempengaruhi semua kegiatan bisnis.
- Kebijaksanaan fiskal digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan pajak (mengurangi permintaan) atau meningkatkan pengeluaran pemerintah (meningkatkan permintaan).
- Kebijaksanaan moneter berkaitan dengan pengelola supply uang untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan.
Setelah mengetahui faktor-faktornya, maka ketika mendapatkan masalah-masalah dihadapi dalam berbisnis Anda akan lebih siap untuk mengatasinya. Berikut ini adalah masalah yang dihadapi dalam berbisnis.
Problema Atau Masalah Bisnis
Terdapat tiga permasalahan yang sering mempengaruhi konsumen dalam sistem bisnis dan selalu mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat, yaitu :
- Inflasi, suatu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara menyeluruh dalam perekonomian. Para ekonom telah lama merasakan bahwa inflasi itu merupakan suatu proses yang membatasi sendiri. Hal ini terjadi karena adanya ketidak-seimbangan antara permintaan dengan penawaran terhadap barang dan jasa dalam waktu sementara.
- Produktifitas, keluaran barang dan jasa per unit tenaga kerja. Dalam meningkatkan suatu produktifitas diperlukan peralatan dan metode yang inovatif dan efisien. Selain itu diperlukan juga peningkatan terhadap investasi, riset dan pengembangan, dan teknik-teknik manajemen yang lebih baik.
- Pengangguran, Jumlah pengangguran yang berada di negara Indonesia tidak dapat ditentukan secara tepat karena sulitnya pendataan yang akurat. Turunnya penghasilan dalam suatu perusahaan secara drastis dan ketidak mampuan perusahaan untuk membayar gaji para tenaga kerjanya menyebabkan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan. Namun tidak mustahil ketika keadaan perekonomian sudah mulai membaik yang secara langsung dapat mempengaruhi kondisi perusahaan, maka pemutusan hubungan kerja tersebut dapat dibatalkan sehingga para karyawan atau tenaga kerja dapat bekerja kembali.
Jenis-jenis Bisnis
- Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh. Contoh: hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia yaitu, PT.KAI.
- Monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau mencarinya di pasar gelap.
- Oligopoli, pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
- Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
Demikianlah pembelajaran mengenai bisnis dari pengertian, tujuan, faktor, masalah serta jenis-jenisnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua. Terimakasih telah berkunjung.