Ekonomi merupakan aktifitas kegiatan manusia di muka bumi ini, sehingga kemudian timbul motif ekonomi, yaitu keinginan seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam kehidupan sehari-hari orang cenderung menyamakan kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants). Terkadang orang menyebutkan sesuatu sebagai kebutuhan ekonomi yang harus dipenuhi segera, padahal sesuatu tersebut berupa keinginan yang bisa saja ditunda.
Setelah melihat gambar diatas Anda bisa melihat meningkatnya jenis volume produk industri memudahkan masyarakat bersifat konsumtif dan materialistis. Prilaku konsumtif ini menjadi kebiasaan semua masyarakat dari berbagai kelas sosial. Implikasi sikap konsumtif ini dapat membuat penghasilan masyarakat sebagian besar hanya untuk konsumsi.
Coba Anda lihat gambar diatas, bisa ditarik sebuah pendapat bahwa selama hidupnya manusia mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi. Makanan, pakaian, rumah, sepeda, sepeda motor, mobil bahkan rumah merupakan contoh kebutuhan manusia. Selain itu, masih banyak kebutuhan manusia yang lain, baik yang berupa barang maupun jasa. Beragamnya barang dan jasa itu merupakan bukti bahwa kebutuhan manusia sangat bervariasi. Bahkan mungkin Anda akan kesulitan menyebutkan satu per satu. Di sisi lain, ada beberapa sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia yang bersifat langka (scarce). Di sinilah ilmu ekonomi memegang peranannya, yaitu menentukan pilihan penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan.
Pengertian Kebutuhan Ekonomi Manusia
Kebutuhan manusia merupakan faktor utama yang menggerakkan perekonomian masyarakat. Untuk memahami ini coba Anda pikirkan sebentar tentang contoh berikut. Manusia untuk memenuhi kebutuhan akan rumah, memerlukan tenaga insinyur, tukang bangunan, dan bahan bangunan. Setelah bangunannya selesai, lalu membutuhkan berbagai pelengkapan rumah maupun alat rumah tangga. Adanya kebutuhan akan mendorong manusia melakukan kegiatan produksi dan distribusi. Dengan demikian, selama ada kebutuhan, selama itu pula ada kegiatan ekonomi untuk memenuhinya.
Selain itu, untuk dapat bertahan hidup, manusia harus memenuhi segala macam kebutuhannya. Kebutuhan manusia ini dapat berupa barang dan jasa. Barang adalah sesuatu yang berwujud (tangible), seperti makanan, minuman, pakaian, dan perumahan. Adapun jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud (intangible), seperti pendidikan, kesehatan, hiburan, dan rekreasi.
Mengapa kebutuhan manusia harus dipenuhi? Dengan memperoleh makanan kita akan kenyang. Dengan memakai pakaian kita terhindar dari udara panas dan dingin serta terlihat sopan. Berkat alat transportasi, mobilitas kita lebih mudah. Semua contoh tersebut membuktikan bahwa karena kebutuhannya terpenuhi, hidup manusia bisa terus berlangsung. Bisa berarti dengan terpenuhinya kebutuhan manusia maka manusia menjadi sejahtera.
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa, dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Faktor-faktor yang memengaruhi ber- kembangnya kebutuhan manusia di antaranya sebagai berikut.
- Sifat manusia tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah mereka peroleh dan mereka miliki.
- Adanya pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi, yaitu rata-rata 2,1 juta jiwa per detik atau sekitar 65 juta orang per tahun.
- Kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas, sedangkan sumber daya untuk menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan manusia sifatnya terbatas. Keadaan seperti inilah yang disebut kelangkaan (scarcity).
Adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia menyebabkan manusia dihadapkan pada pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pilihan yang bersifat individu, misalnya Anda sebagai pelajar dihadapkan pada pilihan untuk membeli buku pelajaran atau pakaian. Adapun pilihan kolektif, misalnya membangun jembatan atau memperbaiki selokan.
Dari uraian di atas, maka bisa disimpulkan bahwa kebutuhan merupakan segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam rangka menyejahterakan hidupnya. Kebutuhan mencerminkan adanya perasaan ketidakpuasan atau kekurangan dalam diri manusia yang ingin dipuaskan. Orang membutuhkan sesuatu karena tanpa sesuatu yang dibutuhkan, maka seseorang merasa ada yang kurang dalam dirinya.
Macam-Macam Kebutuhan
Kebutuhan manusia dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut.
-
Kebutuhan Berdasarkan Intensitas Kegunaanya
Berdasarkan tingkat kepentingannya, kebutuhan dapat dibagi menjadi sebagai berikut.
- Kebutuhan Primer atau Kebutuhan Dasar
Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan alamiah. Kebutuhan primer merupakan tuntutan secara alamiah yang harus dipenuhi. Manusia harus memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, dan perumahan (sandang, pangan, dan papan) untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam hal kebutuhan makanan, untuk hidup sehari-hari dibutuhkan rata-rata 2.100-2.500 kalori per hari. Sedangkan untuk kebutuhan rumah, masalahnya bukan hanya ada tidaknya tempat berteduh, tetapi juga tersedianya penerangan listrik, sumber air bersih, tempat mandi, buang air, sanitasi, keamanan, dan sebagainya. Demikian pula untuk pakaian, setidaknya baju harus layak digunakan. Pada perkembangannya kebutuhan primer ini juga menyangkut kebutuhan akan pendidikan. Sebab dengan pendidikan, orang dewasa memiliki keterampilan di bidang tertentu untuk bekal mencari nafkah sendiri.
- Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Pelengkap (Kebutuhan Kultural)
Setelah kebutuhan primer sudah terpenuhi, manusia masih memerlukan kebutuhan yang lain, yaitu kebutuhan sekunder. Pemenuhan kebutuhan ini sejalan dengan tingkat kebudayaan (culture) masyarakat tempat seseorang hidup atau bertempat tinggal. Misalnya, kebutuhan masyarakat di daerah Lembah Baliem Papua akan berbeda dengan masyarakat di Kota Surabaya. Contoh kebutuhan sekunder adalah radio, televisi, buku, dan alat tulis.
Kebutuhan sekunder seperti yang sudah dijelaskan bahwa ada kaitannya dengan faktor lingkungan hidup dan tradisi masyarakat serta faktor psikologis. Dalam faktor psikologis contohnya seseorang yang mempunyai kedudukan di masyarakat sering merasa harus mempunyai kebutuhan supaya dipandang layak, misalnya pakaian pesta, sepatu bermerek, komputer, sumbangan atau sedekah dan lain sebagainya.
- Kebutuhan Tersier atau Kebutuhan Luks (Kebutuhan Mewah)
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi oleh sebagian kecil masyarakat yang memiliki ekonomi biaya tinggi atau orang- orang kaya. Ukuran mewah ini sifatnya relatif, artinya satu barang pada satu waktu atau tempat mungkin termasuk kategori mewah (luks), sedangkan pada tempat atau waktu lain mungkin tidak termasuk barang mewah. Contohnya, rumah mewah, mobil mewah, dan berlibur ke luar negeri.
Perlu Anda ketahui bahwa penggolongan kebutuhan menurut intensitasnya bersifat relatif dan berbeda antara satu orang dengan lainnya. Semua itu tergantung dari pendapatan, tingkat pendidikan, kepentingan, lingkungan, dan keadaan sosial budaya daerah setempat. Ada barang yang tergolong sebagai kebutuhan tersier bagi seseorang, namun bisa menjadi kebutuhan sekunder bagi orang lain. Misalnya, satu perangkat komputer yang canggih merupakan kebutuhan mewah bagi seorang ibu rumah tangga. Namun, bagi seorang programer (pembuat program) komputer, keberadaan komputer tersebut merupakan kebutuhan pokok.
-
Kebutuhan Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi dua kebutuhan, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Berikut penjelasannya
- Kebutuhan Jasmani atau Kebutuhan Badaniah
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang dirasakan oleh unsur jasmani manusia terhadap barang dan jasa. Unsur jasmani terhadap barang, misalnya, pada saat Anda lapar dan haus, Anda butuh makan dan minum, di waktu udara dingin Anda perlu baju hangat, serta Anda perlu berolah raga agar badan Anda sehat. Unsur jasmani terhadap jasa, misalnya, menonton film, liburan, dan tamasya ke kebun binatang.
- Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berkenaan dengan rohani. Misalnya, jika seseorang dalam keadaan stress (tekanan jiwa) berat, ia butuh psikiater atau psikolog. Untuk menentramkan jiwa dan rohani manusia butuh beribadah menurut keyakinan agamanya masing-masing.
Anda telah mengetahui kebutuhan jasmani dan rohani, keduanya memang harus dipenuhi secara seimbang. Artinya, Anda tidak hanya mengutamakan kebutuhan jasmani saja tetapi juga kebutuhan rohani. Dengan bersekolah, Anda telah memenuhi kebutuhan rohani yang utama. Kelak, keahlian dan keterampilan yang Anda peroleh dari sekolah akan menjadi bekal berharga dalam usaha memenuhi berbagai kebutuhan lain.
-
Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhan
Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan datang. SImak penjelasannya dibawah ini.
- Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi pada waktu sekarang dan sifatnya tidak dapat ditunda. Misalnya, bagi pelajar kebutuhan akan seragam sekolah, sepatu, buku-buku pelajaran, dan alat-alat tulis merupakan kebutuhan waktu sekarang.
- Kebutuhan Waktu yang Akan Datang
Kebutuhan yang persiapannya dilakukan pada waktu sebelumnya untuk digunakan pada waktu yang akan datang. Contohnya, seseorang menabung untuk memenuhi kebutuhan membangun rumah atau untuk biaya pendidikan anak-anaknya. Jadi, kebutuhan waktu yang akan datang sifatnya dapat ditunda. Penundaan pemuasan kebutuhan tersebut biasanya tidak akan memengaruhi kelangsungan hidup sehari-hari.
- Kebutuhan yang Tidak Tentu Waktunya atau Tidak Terduga
Kebutuhan ini terjadi tiba-tiba dan bersifat insidentil (kadang-kadang terjadi). Misalnya, kebutuhan berupa bantuan untuk saudara yang tertimpa musibah dan biaya pengurusan kecelakaan.
- Kebutuhan Sepanjang Waktu
Kebutuhan ini memerlukan waktu yang lama dan boleh dikatakan sepanjang waktu. Kebutuhan ini misalnya kebutuhan menuntut ilmu atau belajar. Saat ini, belajar atau mencari ilmu merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dan diperlukan sepanjang hidupnya. Untuk itu, manusia membutuhkan pendidikan.
Apa yang dapat Anda pahami dari uraian berbagai kebutuhan menurut waktu? Tentunya Anda tidak ingin terjebak pada cara berpikir keliru, yaitu asal senang dan puas sekarang, sedangkan kebutuhan masa depan tidak dipikirkan. Sebagai calon ekonom yang bijaksana, Anda perlu melihat ke masa depan dan membuat perencanaan mulai dari sekarang. Percayalah, dengan ”berakit-rakit ke hulu” atau ”sehari selembar benang” Anda akan mencapai kesuksesan di masa datang.
-
Kebutuhan Berdasarkan Subjek
Berdasarkan subjeknya, kebutuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.
- Kebutuhan Perorangan atau Individu
Kebutuhan perorangan adalah kebutuhan yang pemuasannya ditujukan bagi kepentingan individu yang bersangkutan. Contohnya, kebutuhan akan obat jantung bagi penderita penyakit jantung dan kebutuhan buku-buku pelajaran bagi pelajar.
- Kebutuhan Kelompok atau Masyarakat
Kebutuhan kelompok adalah kebutuhan yang pemuasannya ditujukan bagi kepentingan bersama (kelompok). Misalnya, pasar digunakan untuk berjualan maupun berbelanja dan rumah sakit digunakan sebagai tempat berobat oleh masyarakat.
Kesimpulan Kebutuhan Manusia Pada Ilmu Ekonomi
Dari pengertian mengenai kebutuhan manusia di bidang ekonomi ternyata, konsumsi memiliki urgensi yang besar dalam setiap diri manusia. Karena tidak ada kehidupan manusia yang tanpa konsumsi. Oleh karena itu kegiatan ekonomi mengarah kepada pemenuhan tuntutan kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sebab mengabaikan konsumsi berarti mengabaikan kehidupan dan juga mengabaikan penegakan masusia terhadap tugasnya dalam kehidupan.
Sebagai mahluk sosial kebutuhan dan keinginan manusia adalah tidak terbatas, sedangkan alat atau sumber daya pemuas kebutuhan manusia sangat terbatas, selain itu manusia juga dibatasi oleh aturan-aturan dan kaidah-kaidah dalam hal dan cara memperoleh alat pemenuhan kebutuhan tersebut. Dalam prinsip ekonomi kapitalis pemenuhan kebutuhan manusia bersifat individualisme dan rasionalisme beorientasi materi bagaimana memaksimalkan produksi barang dan jasa semaksimal mungkin dan seefesien mungkin guna memenuhi kebutuhan manusia tetapi kurang mempertimbangkan aspek moral dan etika tentang tata cara memperoleh dan memenuhi kebutuhan manusia tersebut.
Pemenuhan kebutuhan manusia sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi dimana dengan permintaan konsumsi barang dan jasa yang tinggi maka akan meningkatkan penawaran barang dan jasa tersebut dalam bentuk peningkatan atau penambahan faktor-faktor produksi yang diharapkan meningkatkan investasi modal dan tenaga kerja yang selanjutnya meningkatkan upah atau pendapatan yang memicu kenaikan daya beli dalam perekonomian masyarakat.