Laporan keuangan pada perusahaan dagang disiapkan untuk menginformasikan semua aktivitas bisnis yang dilakukannya; baik kegiatan investasi dan pendanaan, maupun kegiatan operasional untuk tiap periode tertentu. Dalam laporan itu kegiatan operasional dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi (Loss and Income Statement).
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan besarnya laba atau rugi atas penjumlahan pendapatan penjualan, pendapatan lain, dan pengurangan harga pokok penjualan serta beban-beban suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Akun-akun apa sajakah yang terdapat dalam laporan laba rugi?
Pada perusahaan dagang, akun-akun yang dilaporkan dalam laba rugi adalah penghasilan dan beban. Penghasilan (revenues) diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan dan pendapatan lain di luar usaha pokok. Beban-beban terdiri atas harga pokok penjualan (cost of goods sold), beban penjualan, dan beban di luar usaha. Perhatikan penjelasan masing-masing beban berikut ini!
Beban Dalam Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan Dagang
- Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan adalah harga jual dasar dari barang dagangan sebelum ditambah keuntungan yang diinginkan perusahaan. Bagaimana proses pembentukan harga pokok penjualan? Harga pokok penjualan dibentuk dari nilai barang yang dimiliki (persediaan awal) ditambah seluruh pembelian bersih dan dikurangi dengan persediaan akhir).
Dalam perusahaan dagang, perhitungan harga pokok penjualan ini sangat penting. Mengapa dikatakan penting? Karena harga pokok penjualan dapat dipergunakan untuk menentukan laba atau rugi. Apa- bila harga jual barang lebih besar daripada harga pokok penjualan maka perusahaan akan memperoleh laba. Begitu pula sebaliknya, apabila harga jual lebih rendah daripada harga pokok penjualan maka perusahaan akan rugi.
- Beban Penjualan
Beban Penjualan adalah beban-beban yang dikeluarkan dalam proses penjualan barang dagangan, mulai dari gudang penjual sampai ke tangan konsumen (pembeli). Akun-akun apa sajakah yang termasuk dalam beban penjualan? Akun-akun yang termasuk dalam kelompok beban penjualan, antara lain:
-
- beban iklan,
- beban gaji bagian penjualan,
- beban penyusutan peralatan toko,
- beban sewa toko,
- beban pemakaian perlengkapan toko,
- beban transportasi penjualan.
- Beban Administrasi Dan Umum
Beban administrasi dan umum merupakan beban-beban yang dikeluarkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas umum dan pelayanan kantor. Kelompok beban umum, antara lain:
-
- beban gaji karyawan kantor,
- beban penyusutan peralatan kantor,
- beban asuransi gedung dan peralatan kantor,
- beban sewa gedung dan peralatan kantor,
- beban pemakaian perlengkapan kantor,
- beban umum lainnya.
- Beban Di Luar Usaha
Beban di luar usaha juga disebut sebagai tagihan dari sebuah perusahaan yang merupakan beban-beban di luar aktivitas pokok perusahaan, antara lain:
-
- beban bunga, dan
- beban administrasi bank.
Bagaimanakah bentuk laporan laba rugi di perusahaan dagang? Samakah metode laporan keuangan yang digunakan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang? Penyusunan laporan laba rugi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu langkah tunggal (single step) dan langkah ganda (multiple step).
-
Laporan Laba Rugi Bentuk Single Step
Laporan laba rugi bentuk single step didasarkan pada rumus perhitungan laba atau rugi berasal dari jumlah penghasilan dikurangi jumlah beban. Jika jumlah penghasilan lebih besar daripada jumlah beban, maka perusahaan akan memperoleh laba, sebaliknya jika jumlah penghasilan lebih kecil daripada jumlah beban, maka perusahaan akan menderita rugi.
Adapun bentuk laporan laba rugi bentuk single step untuk kasus PD Sejahtera sebagai berikut:
PD Sejahtera
Laporan Laba/Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2005
Pendapatan |
||||
Penjualan |
Rp 381.500.000,00 |
|||
Potongan penjualan |
Rp 20.700.000,00 – |
|||
Penjualan bersih |
Rp 360.800.000,00 |
|||
Pendapatan bunga |
Rp 1.533.000,00 + |
|||
Total pendapatan |
Rp 362.333.000,00 |
|||
Harga Pokok Penjualan |
||||
Persediaan awal barang dagangan |
Rp 16.175.000,00 |
|||
Pembelian |
Rp 186.400.000,00 |
|||
Retur pembelian |
Rp 1.550.000,00 |
|||
Potongan pembelian |
Rp 1.366.000,00 + |
|||
(Rp 2.916.000,00) |
||||
Pembelian bersih |
Rp 183.484.000,00 + |
|||
Barang yang tersedia untuk dijual |
Rp 199.659.000,00 |
|||
Persediaan akhir barang dagangan |
(Rp 28.125.000,00) – |
|||
Harga pokok penjualan |
(Rp 171.534.000,00) – |
|||
Laba kotor |
Rp 190.799.000,00 |
|||
Beban Usaha |
||||
Beban listrik dan telepon |
Rp 6.250.000,00 |
|||
Beban asuransi |
Rp 275.000,00 |
|||
Gaji karyawan |
Rp 25.550.000,00 |
|||
Beban pemeliharaan gedung |
Rp 16.325.000,00 |
|||
Beban penyusutan peralatan kantor |
Rp 7.825.000,00 |
|||
Beban penyusutan peralatan toko |
Rp 16.500.000,00 |
|||
Beban penyusutan gedung |
Rp 8.250.000,00 + |
|||
Total beban usaha |
Rp (80.975.000,00) – |
|||
Laba bersih |
Rp 109.824.000,00 |
Dari hasil laporan laba rugi di atas dapat diketahui laba PD Sejahtera sebesar Rp109.824.000,00
-
Laporan Keuangan Laba Rugi Bentuk Multiple Step
Berbeda dengan bentuk single step, penyusunan laporan laba rugi bentuk multiple step dilakukan secara rinci untuk setiap komponen. Berikut laporan laba rugi bentuk multiple step untuk kasus PD Sejahtera.
PD Sejahtera
Laporan Laba/Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2005
Penjualan |
||||
Penjualan |
Rp 381.500.000,00 |
|||
Potongan penjualan |
(Rp 20.700.000,00) – |
|||
Penjualan bersih |
Rp360.800.000,00 |
|||
Harga pokok penjualan |
||||
Persediaan awal barang dagangan |
Rp 16.175.000,00 |
|||
Pembelian |
Rp 186.400.000,00 |
|||
Retur pembelian |
Rp 1.550.000,00 |
|||
Potongan pembelian |
Rp 1.366.000,00 + |
|||
Total pengurangan |
(Rp 2.916.000,00) – |
|||
Pembelian bersih |
Rp 183.484.000,00 + |
|||
Barang yang tersedia untuk dijual |
Rp199.659.000,00 |
|||
Persediaan akhir barang dagangan |
(Rp 28.125.000,00) |
|||
Harga pokok penjualan |
(Rp 171.534.000,00) – |
|||
Laba kotor penjualan |
Rp 89.266.000,00 |
|||
Beban Usaha |
||||
Beban penjualan |
||||
Beban penyusutan peralatan toko |
Rp 16.500.000,00 |
|||
Beban administrasi dan umum |
||||
Beban listrik |
Rp 6.250.000,00 |
|||
Beban asuransi |
Rp 275.000,00 |
|||
Gaji karyawan |
Rp 25.550.000,00 |
|||
Beban pemeliharaan gedung |
Rp 16.325.000,00 |
|||
Beban penyusutan peralatan kantor |
Rp 7.825.000,00 |
|||
Beban penyusutan gedung |
Rp 8.250.000,00 |
|||
Total beban administrasi dan umum |
Rp 64.475.000,00 + |
|||
Total beban usaha |
(Rp80.975.000,00) + |
|||
Laba kotor penjualan + Total beban usaha |
Rp108.291.000,00 |
|||
Pendapatan dan beban di luar usaha |
||||
Pendapatan bunga |
Rp 1.533.000,00 + |
|||
Laba bersih sebelum pajak |
Rp109.824.000,00 |
Dari laporan laba rugi bentuk single step dan multiple step menunjukkan hasil yang sama. Menurut pendapat kalian, mana yang lebih mudah, single step atau multiple step? Mungkin ketika nanti kalian menghadapi soal-soal yang berbeda kalian baru akan mengetahui cara mana yang lebih cocok digunakan untuk menghitung laporan keuangan laba rugi. Sekian dari pembahasan laporan keuangan laba rugi pada perusahaan dagang, akhir kata terimakasih.