Setelah mempelajari penyusunan laporan keuangan laba rugi dan perubahan modal, materi yang Anda pelajari adalah tahap selanjutnya, yaitu pembuatan neraca. Neraca adalah laporan perusahaan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Contoh, per 3 bulan, per 6 bulan.
Lebih tepatnya, neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun laporan necara pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan modal akhir dalam laporan perubahan modal.
Neraca = aktiva – (utang + modal)
Bagaimanakah penyusunan neraca perusahaan dagang itu?
Penyusunan neraca perusahaan dagang berdasarkan pada komposisi harta, utang, dan modal perusahaan. Neraca pada perusahaan dagang pada dasarnya sama dengan penyusunan neraca pada perusahaan jasa. Mengapa? Neraca perusahaan dagang memiliki akun pembelian barang dagangan, persediaan barang dagangan, retur pembelian barang dagangan, dan harga pokok penjualan. Seperti halnya laporan laba rugi, neraca pun mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk scontro dan bentuk staffel (laporan).
-
Neraca Bentuk Scontro
Neraca bentuk scontro ini biasa disebut juga neraca bentuk T. Mengapa? Karena susunannya berbentuk sebelah-menyebelah dengan kelompok harta (aktiva) sebelah kiri dan utang serta modal (passiva) di sebelah kanan. Mari kita perhatikan neraca bentuk scontro pada perusahaan PD Sejahtera berikut.
PD Sejahtera
Neraca Per 31 Desember 2005 |
|||||
Aktiva
|
Kewajiban
|
||||
Aktiva lancar
|
Utang lancar
|
||||
Kas
|
Rp 80.024.000,00
|
Utang dagang
|
Rp 28.200.000,00 | ||
Piutang dagang
|
Rp 15.075.000,00
|
Utang gaji
|
Rp 1.800.000,00 + | ||
Piutang wesel
|
Rp 13.100.000,00
|
Jumlah utang lancar
|
Rp 30.000.000,00 | ||
Persediaan Barang Dagang
|
Rp 28.125.000,00
|
||||
Asuransi dibayar di muka
|
Rp 1.100.000,00 +
|
Modal
|
|||
Jumlah aktiva lancar
|
Rp 137.424.000,00
|
Modal
|
Rp168.574.000,00
|
||
Aktiva tetap
|
|||||
Peralatan kantor
|
Rp 39.125.000,00
|
||||
Akumulasi Penyediaan Peralatan Kantor
|
(Rp 27.475.000,00) –
|
||||
Rp 11.650.000,00
|
|||||
Peralatan toko
|
Rp 82.500.000,00
|
||||
Akumulasi Penyediaan Peralatan Toko
|
(Rp 66.000.000,00) –
|
||||
Rp 16.500.000,00
|
|||||
Gedung
|
Rp 82.500.000,00
|
||||
Akumulasi Penyusutan Gedung
|
(Rp 49.500.000,00) –
|
||||
Rp 33.000.000,00 +
|
|||||
Total aktiva
|
Rp 198.574.000,00
|
Rp 198.574.000,00
|
-
Neraca Bentuk Staffel (Laporan)
Mengapa neraca bentuk staffel disebut sebagai neraca bentuk laporan? Neraca bentuk staffel disebut sebagai neraca bentuk laporan karena bentuk susunannya berurutan dari atas ke bawah secara berurutan.
Neraca bentuk laporan tersusun secara urut dari kelompok harta (aktiva) paling atas sampai kelompok utang dan modal paling bawah. PD Sejahtera telah membuat neraca bentuk scontro seperti di atas, bagaimana jika disusun dalam bentuk staffel? Neraca bentuk laporan untuk PD Sejahtera.
PD Sejahtera
Neraca Per 31 Desember 2005 |
|||
Aktiva
|
|||
Aktiva lancar
|
|||
Kas
|
Rp 80.024.000,00
|
||
Piutang dagang
|
Rp 15.075.000,00
|
||
Piutang wesel
|
Rp 13.100.000,00
|
||
Persediaan Barang Dagang
|
Rp 28.125.000,00
|
||
Asuransi dibayar di muka
|
Rp 1.100.000,00 +
|
||
Jumlah aktiva lancar
|
Rp 137.424.000,00
|
||
Aktiva tetap
|
|||
Peralatan kantor
|
Rp 39.125.000,00
|
||
Akumulasi Penyediaan Peralatan Kantor
|
(Rp 27.475.000,00) –
|
||
Rp 11.650.000,00
|
|||
Peralatan toko
|
Rp 82.500.000,00
|
||
Akumulasi Penyediaan Peralatan Toko
|
(Rp 66.000.000,00) –
|
||
Rp 16.500.000,00
|
|||
Gedung
|
Rp 82.500.000,00
|
||
Akumulasi Penyusutan Gedung
|
(Rp 49.500.000,00) –
|
||
Rp 33.000.000,00 +
|
|||
Total aktiva
|
|||
Jumlah aktiva tetap
|
Rp 61.150.000,00 +
|
||
Jumlah aktiva
|
Rp 198.574.000,00
|
||
Kewajiban
|
|||
Utang lancar
|
|||
Utang dagang
|
Rp 28.200.000,00
|
||
Utang gaji
|
Rp 1.800.000,00 –
|
||
Jumlah utang lancar
|
Rp30.000.000,00
|
||
Modal
|
|||
Modal
|
Rp 168.574.000,00 +
|
||
Jumlah kewajiban dan modal
|
Rp 198.574.000,00
|
Dari kedua bentuk neraca di atas menghasilkan hasil akhir yang sama, baik kelompok aktiva maupun pasiva. Disini kalian bisa menyusun neraca laporan keuangan pada perusahaan dengan dua bentuk yang berbeda. Dua bentuk ini bisa kalian terapkan di berbagai data akuntansi sesuai kebutuhan kalian. Semoga bermanfaat, akhir kata terimakasih.