MA Al Ahrom, Semarang – Di Ungaran Semarang tepatnya yaitu di lokasi Ziarah Makan Waliyullah Hasan Munadi terdapat sebuah pemandian airnya diambil dari sebuah sendang peninggalan Kyai Hasan Munadi. Beliau juga konon diceritakan sebagai punggawa Kerajaan Demak yang saat itu dipimpin oleh Raden Fatah. Dengan pangkat Tumenggung(pejabat tinggi), dia dipercaya memimpin tentara Demak mengatasi segala bentuk kejahatan dan keangkuhan yang mengancam kejayaan Kerajaan Demak. Kemudian pada usianya yang lanjut memilih mensyiarkan Islam di daerah selatan kerajaan dan meninggal pada usia 130 tahun. Beliau meninggal dan kemudian dimakamkan di kampung halaman Nyatnyono di atas Masjid Subulussalam.
Kegiatan oleh guru dan tenaga pendidik setelah berziarah ke Makam Walliyullah Hasan Munadi, dilanjutkan dengan wisata religi ke Pemandian Nyatnyono. Pengunjung sebelum mandi diwajibkan untuk mengganti pakaian dengan sarung dan juga tidak diperbolehkan memakai perhiasan, cincin, gelang dan lain sebagainya. Bila kita lupa membawa sarung maka disediakan jasa untuk penyewaan sarung dipintu masuk sendang air keramat kalimat thoyibah..Tak jauh dari Makam Hasan Munadi, terdapat pula pemandian atau sendang yang konon dahulunya untuk tempat mandi dan mengambilan air wudhu dari KH. Hasan Munadi, yang dikenal dengan nama Air Keramat Sendang Kalimat Thoyibah. Air tersebut bersumber dari mata air yang dahulunya tongkat dari KH. Hasan Munadi ditancapkan ketanah. Pemandian ini konon kabarnya dipercaya mampu menjadi perantara atas kesembuhan berbagai penyakit yang dialami oleh seseorang secara fisik dan spiritual.