Sebagai seorang guru, sebaiknya anda mengikuti perkembangan teknologi khususnya yang terkait dengan media pembelajaran. Sehingga paling tidak kita bisa lebih mengenalnya. Beberapa jenis media tentu pernah anda gunakan, beberapa jenis yang lain mungkin juga sudah anda kenal meskipun belum pernah menggunakannya dalam pembelajaran. Jenis media mana yang akan kita gunakan, sangat tergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
Ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran. Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.
Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat, model penampang, model susun, model kerja, diorama dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat, penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
Penggunaan media di atas tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan perannya dalam membantu mempertinggi proses pengajaran. Berikut ini akan penulis jelaskan apa itu media pembelajaran, manfaat serta fungsinya.
Pengertian Media Pembelajaran
Media dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “alat; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; perantara penghubung”. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar salah satu penyebabnya adalah karena adanya penggunaan media atau perantara dalam proses belajar mengajar tersebut. Karena “dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting”.
Selain ketidakjelasan bahan atau materi yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara, kerumitan bahan atau materi yang akan disampaikan kepada peserta didik pun dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media juga dapat mewakili apa yang kurang terutama dalam menyampaikan bahan pelajaran yang diucapkan dengan kata-kata tertentu.
“Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Medoeadalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan”. Media juga disebut sebagai alat peraga, audio visual, instruksional material atau sekarang ini media lebih dikenal dengan media pembelajaran atau media instruksional.
Pengertian Menurut Para Ahli
Setelah memahami apa yang disebut dengan media pembelajaran secara umum, berikut dikemukakan apa yang disebut dengan media pembelajaran menurut para ahli yaitu:
- Muhaimin, Martin dan Briggs memberikan batasan mengenai media pembelajaran yaitu mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa.
- Sudarwan Danim menyatakan media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik.
- Ahmad Rohani menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil intruksional secara efektif dan efisien.
- Gagne menyatakan bahwa, media adalah berbagai jenis kompunen dalam lingkungan siswa, yang dapat menstimulus untuk belajar.
- Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al- Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan mulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-alaq 1-5) - Munadi mendefinisikan media pembelajaran sebagai “segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehinggatercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.
- Arief S. Sadiman, dkk mengemukakan bahwa katamedia berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
- Rayanda Asyar mengemukakan bahwa “ media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
- Miarso berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”.
- Menurut Arif S. Sadirman berpendapat bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti Filn, buku, dan kaset.”
Berdasarkan batasan yang disampaikan di atas mengenai media, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran adalah sebuah cara atau bentuk komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Manfaat Media Pembelajaran
Media merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan. Tanpa media maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif. Keefektifan proses pembelajaran akan terjadi apabila ada komunikasi antara sumber pesan dengan penerima pesan.
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada anak didik bisa dikonkretkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran.
- Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.
- Menampilkan objek yang besar
- Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat. Dengan menggunakan media film (Low motion) guru bisa memperhatikan lintas peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan proses suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan yang terlalu lambat, seperti mekarnya bunga, pertumbuhan kecambah dan lain-lain, menjadi dapat diamati dalam saku singkat.
Berdasarkan manfaat media yang disebutkan di atas, media pembelajaran mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pencapaian kemampuan-kemampuan belajar peserta didik yang diharapkan. Sehingga, pembelajaran di menjadi lebih mudah dan sederhana pada akhirnya membantu anak dalam memahami materi-materi yang diajarkan.
Fungsi Media Pembelajaran
Ada beberapa pendapat tentang fungsi media pembelajaran. Peranan media dalam kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang sangat menen- tukan efetivitas dan efisiensi pencapa- ian tujuan pembelajaran. McKown dalam bukunya “Audio Visual Aids To Instruction” mengemukakan empat fungsi media. Keempat fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
- Pertama, Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media pembelajaran yang tadinya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang tadinya teoritis menjadi fungsional praktis.
- Kedua, Membangkitkan motivasi belajar, dalam hal ini media menjadi motivasi ekstrinsik bagi pebelajar, sebab penggunaan media pembelajaran menjadi lebih menarik dan memusatkan perhatian pebelajar.
- Ketiga, Memberikan kejelasan, agar pengetahuan dan pengalaman pebelajar dapat lebih jelas dan mudah dimengerti maka media dapat memperjelas hal itu.
- Keempat, Memberikan stimulasi belajar, terutama rasa ingin tahu pebelajar. Daya ingin tahu perlu dirangsang agar selalu timbul rasa keingintahuan yang harus penuhi melalui penyediaan media. Rowntree dalam mengemukakan enam fungsi media pembelajaran, yaitu:
- Membangkitkan motivasi belajar,
- Mengulang apa yang telah dipelajari,
- Menyediakan stimulus belajar,
- Mengaktifkan respon siswa
- Memberikan umpan balik dengan segera, dan
- Menggalakkan latihan yang serasi.
Media juga berfungsi secara efektif dalam konteks pembelajaran yang berlangsung tanpa menuntut kehadiran guru. Media sering dalam bentuk “kemasan” untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam halsituasi seperti ini, tujuan telah ditetapkan, petunjuk atau pedoman kerja untuk mencapai tujuan telah diberikan, bahan-bahan atau material telah disusun dengan rapih, dan alat ukur atau evaluasi juga disertakan.
Sedangkan menurut Levie & Lents (1982) yang dikutip oleh arsyad azhar dalam bukunya media pembelajaran mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
- Fungsi Atensi
Media visual meruapakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yagn berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran kumingkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
- Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras
- Fungsi Kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
- Fungsi Kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Media pembelajaran yang mempersyaratkan situasi seperti diatas dapat berwujud modul, paket belajar, kaset dan perangkat lunak komputer yang dipakai oleh peserta didik atau peserta pelatihan. Dalam kondisi ini, guru atau instruktur berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran.
Demikian pembahasan dari penulis tentang media pembelajaran dari pengertian, manfaat serta fungsinya. Semoga bermanfaat bagi Anda semua. Terimakasih atas kunjungannya.
Sumber Pustaka
- Arif S Sadiman, dik, Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, Cet. 10, Jakarta: Rajawali Pers, 2010
- Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
- Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007
- Pupuh Faturrohman dan M. SobrySutikno. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: RefikaAditama, 2011
- Rahardjo, R. “Media Pembelajaran” 1986. Dalam Yusufhadi Miarso dan kawan-kawan. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Rajawali. Jakarta, 1986
- Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008
- Rudi Susilana dan CepiRiyana. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima, 2009
- Syaiful Bahri Djamarah dan AzwanZain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002