MENGENAL TIMUN SURI DAN BLEWAH
Nama | : Ahmad Fawaid |
NIS/NISN | : 0010381182 |
Program Studi | : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan tubuh merupakan segala-galanya. Tubuh yang sehat berasal dari terpenuhinya kebutuhan akan makanan bergizi, empat sehat liam sempurna dalam menu keseharian. Namun, hidangan makanan yang lezat dan minuman yang segar masih lebih dominan dari makanan yang bergizi tinggi yang kurang cita rasanya.
Banyak jenis buah-buahan memberikan kesegaran badan. Namun, kurang memberikan kesegeran rasa. Oleh karena itu, para ahli selalu menguji rasanya sebelum dihidangkan. Timun Suri (Krai) dan Blewah (Semangka Belanda) mencakup segalanya, yaitu menyegarkan badan sekaligus menyegarkan cita rasa.
Untuk itu setiap hari besar, seperti, bulan puasa (bulan Ramadhan) timun suri, dan blewah menjadi serbuan atau incaran penggemarnya serta konsumen lainnya apalagi setelah “Caruluk” (kolang-kaling) mnejadi langka.
B. Rumusan Masalah
- Apa saja khasiat Timun Suri dan Blewah ?
- Bagaimana cara budidaya Timun Suri dan blewah ?
- Kenapa Timun Suri dan Blewah banyak dijumpai pada bulan Ramadhan ?
C. Tujuan penulisan
- Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya Timun Suri dan Blewah;
- Supaya mengerti apa saja khasiat dan sajian buah Timun Suri dan Blewah;
- Agar mengetahui mengapa Timun Suri dan Blewah banyak dijumpai pada bulan Ramadhan;
D. Manfaat penulisan
1. Bagi Penulis
-
- Mengenal buah Timun Suri dan Blewah secara lebih dekat;
- Menambah wawasan mengenai Timun Suri dan Blewah;
2. Bagi Penulis
-
- Memberikan pengetahuan tentang Timun Suri dan Blewah;
- Dapat mengerti dan memahami cara bertanam Timun Suri dan Blewah;
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Timun suri dan blewah merupakan tanaman buah-buahan yang berumur pendek kurang dari setahun (annual), yakni antara 2,5 – 4 bulan. Kedua jenis buah-buahan tersebut masih bersaudara dekat dan sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Oleh karena, tanaman buah-buahan ini sering dikenal sebagai semangka Belanda.
Timun suri dan blewah mempunyai sifat yang agak berbeda. Timun suri senang merambat, sedangkan blewah suka menjalar. Namun, kedua jenis tanaman tersebut sanggup merambat atau menjalar diatas permukaan tanah. Buah muda timun suri dan blewah enak di sayur (sayur bening). Sedangkan buah matangnya lebih umum dikonsumsi sebagai buah penyegar. Buah timun suri dan blewah yang telah matang pohon bisa di buat minuman segar dicampur dengan sirup atau dibuat es kim. Buah matang timun suri lebih halus dan lebih lunak daripada blewah.
Sebenarnya timun suri termasuk mentimun biasa. Perbedaannya terletak pada ukuran buah lebih besar sehingga disebut sebagai timun raksasa (giant cucumber). Berat buah timun suri dapat mencapai 1 Kg lebih tiap bulannya.
Daerah penyebaran timun sari dan blewah masih terbatas, yaitu di daerah Malang dan pesisir Pantai Utara Jawa (Brebes, Tegal, dan Pekalongan). Petani menanam timun suri dan blewah biasanya pada musim kemarau. Setelah panen padi sawah atau panen tebu. Sementara itu, penanaman tidak dilakukan pada musim hujan karena tanaman iidak tahan terhadap hujan lebat. Dengan demikian, saat musim hujan jarang diperoleh buah timun suri dan blewah di pasaran dalam jumlah yang lebih besar. Selain itu harga timun suri dan blewah tertinggi terjadi pada bulan puasa.
B. Deskripsi Data
1. Morfologi Tanaman
-
- Daun (Folium)
Daun (folium) Timun suri dan blewah mempunyai daun tunggal yang lebar. Daun tersebut mempunyai bagian-bagian tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), dan urat daun (nervus). Bentuk daun bulat telur dengan berlekuk menjari sampai tidak berlekuk jelas. Pangkal Morfologi daun. Merupakan daun berlekuk membentuk jantung. Ujung daunnya meruncing, urat daunnya berbentuk menjari (palminervis) yang berpangkal pada pangkal dan berakhir mengikuti lekukan daun sampai tepi daun. Warna daun hijau muda dengan permukaannya tertutup bulu halus (pilosus). Bulu daun blewah lebih kasar dengan aroma sangat khas. Adapun tangkai daunnya berukuran pendek sampai panjang.
-
- Batang (Caulis)
Timun suri dan blewah mempunyai batang yang panjang, kecil, dan lunak. Bagian empulurnya tidak terisi gabus rapat hingga seolah-olah berlubang. Seperti halnya tanaman Curcubita lainnya, Batang timun suri seluruh batangnya tertutup bulu halus sampai agak kasar. Warna batang hijau muda. Batang tanaman dapat bercabang yang muncul pada ketiak daun.
-
- Akar (Radix)
Timun suri dan blewah termasuk tanaman berkeping dua (dikotil). Akarnya tergolong akar tunggang yang panjang dan lunak. Adapun akar sampingnya cukup banyak menyebar pada lapisan tanah atas (dangkal) sedalam 50 cm.
-
- Bunga (Flos)
Umumnya tanaman mempunyai bunga 1-3 buah pada satu tangkai. Namun, biasanya yang mampu menjadi buah hanya satu buah. Bunga timun suri dan blewah berjenis kelamin satu atau tunggal (unisexual). Artinya kelamin jantan dan kelamin betina terpisah dalam bunga yang berbeda, tetapi letaknya masih dalam satu tanaman.
-
- Buah (Fructus)
Melalui pembelahan dan pengembangan sel-selnya, bahan buah membesar menjadi buah sempurna yang dapat diperdagangkan.
TABEL PERBEDAAN TIMUN SURI DAN BLEWAH
Nomor |
Timun Suri |
Blewah |
1. Bentuk buah |
Panjang lonjong dengan 4 bilik dalam rongga (sekat) |
Bulat lonjong dengan 6-8 bilik dalam rongga (sekat) |
2. Keadaan kulit |
Tipis sekali, halus (tanpa alur) |
Agak tebal beralur 6-8 alur |
3. Warna kulit buah a) Muda b) Matang |
a) Hijau keputihan b) Kuning muda kehitaman |
a. Hijau kekuningan b. Kuning tua kemerahan |
4. Struktur dan aroma daging buah |
Lunak, halus sekali, harum |
Agak lunak, halus sampai kasar, harum sekali |
5. Warna daging matang |
Putih kehijauan |
Kuning kemerahan |
6. Biji |
Ribuan biji terkumpul dalam rongga buah dan terselimuti daging buah yang lunak berlendir (funiculus) hingga tampak penuh. |
Banyak terkjmpul dalam bilik buah terselimuti oleh daging buah yang lunak berlendir putih kekuningan. |
7. Warna biji tua |
Putih kekuningan |
Putih kekuningan |
8. Berat buah tua |
0,5 – 1 Kg |
0,5 – 2 Kg |
9. Daya simpan buah matang |
1 – 3 hari |
2 – 4 hari |
2. Khasiat
1). Timun Suri
Komponen Gizi |
Jumlah |
Komponen Gizi |
Jumlah |
|
Air (g) |
96,32 |
Abu (g) |
2,9 |
|
Protein (g) |
1,26 |
Kalsium (mg) |
768 |
|
Lemak (g) |
0,04 |
Fosfor (mg) |
422 |
|
Karbohidrat (g) |
2,09 |
Kalium (mg) |
1008 |
|
Serat (g) |
0,89 |
Vitamin C (mg) |
24,86 |
- Melancarkan Pencernaan, Buah timun suri memiliki daging buah yang kaya dengan serat larut. Ini adalah jenis serat yang dibutuhkan oleh usus untuk melancarkan pencernaan. Serat dari timun suri juga bisa mencegah beberapa jenis penyakit pencernaan seperti sembelit dan kanker usus. Jadi mengkonsumsi timun suri sebenarnya sangat dianjurkan kapan saja dan tidak hanya pada bulan puasa saja.
- Menurunkan Berat Badan dan Diet, Jika Anda ingin menurunkan berat badan dan diet maka bisa menggunakan timun suri. Timun suri yang banyak mengandung serat sangat baik untuk pencernaan dan menimbulkan efek mengenyangkan yang lebih lama. Bahkan serat juga bisa mendorong proses metabolisme dalam tubuh menjadi lebih baik. Jika Anda ingin menggunakan timun suri untuk diet maka hindari menggunakan bahan campuran gula dan pemanis buatan, cukup dengan timun suri yang dicampur dengan sirup atau air kelapa muda.
- Menjaga Kesehatan, Setelah Anda mengkonsumsi buah timun suri maka badan Anda menjadi lebih segar dan sehat. Hal ini terjadi karena timun suri banyak mengandung vitamin A dan vitamin C yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, mencegah infeksi karena bakteri, virus dan kuman, menjaga kesehatan mata, membuat badan menjadi lebih segar serta menjadi sumber antioksidan yang bisa mencegah berbagai serangan radikal bebas yang buruk untuk tubuh.
- Mengendalikan Kadar Gula, Biasanya penderita diabetes merasa sangat khawatir karena tidak bisa mengkonsumsi buah manis. Namun ternyata buah timun suri sangat baik untuk membantu menurunkan kadar gula dalam darah. Hal ini terjadi karena buah timun suri mengandung zat gula yang terdiri dari fruktosa dan glukosa. Sumber gula ini didapatkan secara alami sehingga tidak akan menambah kadar gula dan bisa menjadi sumber energi untuk tubuh. Tentu saja penderita diabetes harus mengkonsumsi timun suri tanpa tambahan gula dan sirup yang manis.
- Menurunkan Resiko Kanker, Timun suri sangat baik untuk kesehatan karena mengandung sebuah senyawa yang bisa menurunkan resiko penyakit kanker yaitu saponin. Saponin menjadi sumber antioksida alami yang bisa menyerang semua radikal bebas dalam tubuh. Tubuh kita mendapatkan radikal bebas dari berbagai macam seperti makanan, minuman dan lingkungan luar. Konsumsi timun suri paling tidak empat kali dalam seminggu bisa menurunkan resiko kanker seperti kanker usus, kanker payudara dan kanker hati.
- Menurunkan Kolesterol, Kolesterol memang menjadi musuh utama tubuh terutama jenis kolesterol yang berasal dari asam lemak jenuh. Kolesterol bisa membuat penumpukan plak dalam dinding arteri, memicu penyakit jantung, stroke dan menyebabkan beberapa masalah kesehatan serius dan jangka panjang. Mengkonsumsi timun suri bisa menurunkan kolesterol paling tidak sekitar 32 persen dari jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Orang yang mengalami obesitas bisa menjalani diet dengan timun suri.
- Mendukung Proses Detoksifikasi, Tanpa kita sadari tubuh kita mengandung banyak racun. Racun yang berasal dari makanan, minuman maupun lingkungan luar dampaknya memang tidak akan terasa dalam waktu yang cepat. Namun dampak buruknya adalah ketika racun mulai menumpuk pada organ seperti ginjal, jantung, hati dan pembuluh darah maka bisa menjadi bahaya yang serius. Kandungan air dan serat yang cukup tinggi dalam timun suri ternyata juga sangat bermanfaat untuk membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Semua racun dalam tubuh akan keluar lewat sisa makanan baik dari urin maupun feces.
- Menurunkan Resiko Penyakit Jantung, Dalam sebuah penelitian ternyata terungkap bahwa timun suri mengandung sebuah senyawa yang bisa menurunkan resiko penyakit jantung yaitu asam linoleat. Asam linoleat akan bekerja untuk tubuh dengan cara menjadi antioksidan yang bisa menyerang radikal bebas. Zat ini akan melindungi tubuh dari racun dan memelihara kesehatan jantung dengan cara menggunakan lemak sebagai sumber energi dan menghalangi pembentukan lemak yang tidak terpakai oleh tubuh.
- Regenerasi Sel Tubuh, Tubuh kita terdiri dari jutaan sel hidup yang memiliki peran yang sangat penting. Sel tubuh akan mengangkut sumber energi untuk organ tubuh, darah dan juga oksigen. Pekerjaan sel tubuh sangat berat dan mereka juga memiliki batasan umur hidup. Regenerasi sel tubuh diperlukan untuk menggantikan sel tubuh yang mati dan membuat penciptaan sel tubuh yang sehat menjadi lebih baik. Timun suri yang banyak mengandung vitamin C sangat penting dalam proses ini dan bisa melindungi tubuh dari serangan berbagai penyakit.
- Membuat Kulit Sehat dan Lembut, Kandungan vitamin C dalam timun suri juga sangat penting untuk menjaga kesegaran dan penampilan kulit. Vitamin C dalam timun suri juga mendorong produksi kolagen yaitu protein yang dibentuk dalam tubuh untuk mempertahankan kelembutan dan elastisitas kulit.
2). Blewah
- Rendah gula dan kalori, Blewah termasuk jenis buah rendah gula dan kalori. Oleh karena itu, blewah baik dikonsumsi untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan tubuh.
- Kalium, Kandungan kalium dalam blewah membantu dalam menurunkan tekanan darah.
- Batu ginjal, Sebuah penelitian menunjukkan blewah dapat mengurangi risiko batu ginjal dan tulang keropos.
- Janin sehat, Blewah juga mengandung asam folat, yang dibutuhkan janin sehat.
- Kaya vitamin C, Buah kaya vitamin C, berperan sebagai antioksidan yang baik untuk tubuh. Blewah dipercaya bisa mencegah penyakit jantung, kanker dan penyakit kronis lainnya.
- Penangkal insomnia, Blewah memiliki sifat sedatif, yang bermanfaat bagi penderita insomnia. Ingin tidur pulas? Makan blewah!
- kolesterol, Buah ini tidak memiliki kandungan kolesterol sama sekali. Jadi, ini sangat aman bagi penderita masalah kolesterol dan tekanan darah tinggi.
- Maag, Konsumsi jus blewah secara teratur dapat mengobati kurang nafsu makan, maag, dan infeksi saluran kemih.
- Sumber vitamin A, Kandungan vitamin A dalam blewah menjaga kesehatan mata dan kulit.
- Kanker rahim, Blewah juga dapat mencegah kanker leher rahim dan osteoporosis. Ini nih buah yang penting bagi wanita.
3). Sajian atau Olahan Buah
- Es buah susu sirup
Bahan-bahan :
-
- 1 buah timun suri atau blewah
- 1 botol sirup
- 1 liter air matang
- 3 sachet susu kental manis
- Es batu secukupnya
Langkah-langkah :
-
- Serut timun suri atau blewah menggunakan serutan atau sendok,
- Campurkan air, susu, dan sirup. Aduk hingga rata,
- Masukkan buah yang sudah di serut dan beri es,
- Es buah susu sirup siap disajikan.
- Agar-agar buah
Bahan-bahan :
-
- 1 buah timun suri atau blewah
- 2 sachet nutrijelly
- Gula pasir
- Air
Langkah-langkah :
-
- Panaskan air hingga mendidih, setelah mendidih masukkan 2 sachet 2 nutrijelly, lalu aduk terus,
- Serut buah timun suri atau blewah, atau boleh dipotong kecil-kecil,
- Tuangkan cairan agar-agar kedalam loyang, tunggu hingga sedikit mengeras,
- Setelah sedikit mengeras taburkan potongan buah diatasnya,
- Setelah itu dilapisi lagi dengan cairan agar-agar, lalu masukkan kedalam kulkas tunggu hingga agar-agar mengeras,
- Agar-agar buah siap disajikan.
- Dawet Buah
Bahan-bahan :
-
- 1 buah timun suri atau blewah
- Santan cair (yang sudah matang)
- Gula jawa cair
- Es batu
Langkah-langkah :
-
- Serut atau potong-potong dadu buah timun suri atau blewah,
- Campurkan santan cair dan gula jawa cair, aduk hingga rata,
- Masukkan potongan buah, dan beri es batu biar lebih segar,
- Dawet buah siap disajikan.
4). Budidaya Timun Suri Dan Blewah
Tanaman timun suri dan blewah dikenal sebagai tanaman semusim yang mudah dibudidayakan, pemeliharaannya tidak rumit dan bisa tumbuh pada berbagai jenis tanah. Timun Suri dan Blewah bisa dibudidayakan pada dataran rendah, menengah hingga dataran tinggi. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari secara penuh sepanjang hari dan tidak dapat tumbuh optimal pada lahan yang terlindung. Jika dibandingkan dengan tanaman jenis timun-timunan lainnya, timun sari dan blewah tergolong yang paling bandel. Tanaman blewah memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungan dan cuaca. Yang harus diperhatikan dalam budidaya timun suri dan blewah adalah ketersediaan unsur hara didalam tanah, agar tanaman dapat tumbuh optimal dan berbuah banyak tanah harus banyak mengandung unsur hara. pH tanah yang ideal untuk pertumbuhan timun suri dan blewah adalah netral, yaitu antara 6,0 – 7,0.
-
- Persiapan Lahan
Meskipun buah dapat dengan mudah tumbuh dimana saja, tetapi tanaman ini tidak akan tumbuh dengan baik pada tanah yang keras atau padat. Tanaman timun suri dan blewah juga tidak menyukai lahan yang becek atau terlalu lembab. Tanah atau lahan untuk menanam timun suri dan blewah sebaiknya dicangkul atau dibajak terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur. Sebelum penggemburan tanah dilakukan, sebaiknya lahan dibersihkan dari gulma atau sisa-sisa tanaman sebelumnya, terutama sisa-sisa tanaman sejenis. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai hama dan penyakit. Gulma atau rumput liar bisa dimanfaatkan untuk membuat kompos, sedangkan sisa-sisa tanaman sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar.
Kemudian pembuatan bedengan. Bentuk bedengan lahan untuk budidaya timun suri dan blewah dibuat ganda dengan parit kecil diantara bedengan. Lebar bedengan masing-masing 60 – 80 cm dan lebar parit 40 cm. Jarak antar bedengan antara 2 – 3 meter, tempat ini digunakan untuk tempat batang tanaman blewah menjalar. Pembuatan bedengan dengan sistem ini akan memudahkan kita dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman.
-
- Pemberian Pupuk Dasar Tanaman Timun Suri dan Blewah
Setelah selesai membuat bedengan selanjutnya lahan diberi pupuk dasar. Pupuk dasar yang digunakan antara lain kapur pertanian atau dolomit, pupuk kandang atau kompos, NPK atau campuran TSP/SP36, KCL dan ZA. Sebelum penaburan dolomit cek terlebih dahulu pH tanah, jika pH dibawah 6.0 taburkan dolomit sesuai dengan kebutuhan. Tetapi jika pH menunjukkan angka 6.0 – 7.0 dolomit tidak perlu diberikan. Biarkan tersiram air hujan, satu minggu kemudian taburkan 1 kg pupuk kandang dan 250 gram pupuk NPK per lubang tanam. Tutup bedengan menggunakan mulsa plastik agar pertumbuhan bisa optimal dan mencegah tumbuhnya gulma. Buat lubang tanam dengan jarak antara 60 – 70 cm. Bibit ditanam 10 – 15 hari setelah panaburan pupuk dasar.
-
- Persiapan Bibit dan Penyemaian Benih Timun Suri dan Blewah
Benih timun suri dan blewah bisa ditanam langsung kelubang tanam, 1 atau 2 benih perlubang. Namun akan lebih baik lagi jika benih disemai terlebih dahulu menggunakan polybag semai atau tray semai. Cara menyemai benih timun suri dan blewah sama seperti cara menyemai benih semangka, melon atau benih pare. Setelah bibit berumur 10 – 14 hari bibit timun suri dan blewah siap dipindah tanam kelahan. Bibit bisa dibuat sendiri menggunakan buah blewah yang sudah cukup tua, memiliki bentuk sempurna dan buah blewah yang sehat. Bisa juga menggunakan bibit hibrida yang bisa diperoleh di toko pertanian, misalnya Aruna, Baladewa, Nimas, Bisma, Salvo, Hikmah dan sebagainya.
-
- Cara Penanaman Bibit Timun Suri dan Blewah
Bibit timun suri atau blewah siap dipindah tanam kelahan ketika berumur 10 atau 14 hari. Pilihlah benih yang sehat, memiliki vigor yang kuat dan tidak cacat. Sebelum bibit ditanam, lubang tanam disiram terlebih dahulu sampai basah. Kemudian ditugal dengan kedalaman sesuai dengan ukuran polybag semai. Polybag semai dilepas dengan hati-hati agar media semai tidak pecah dan bibit tidak stres. Masukkan kelubang tanam sambil ditekan sedikit tanah disekitar lubang tanam agar bibit dapat berdiri kokoh. Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari, setelah selesai menanam kemudian bibit disiram secukupnya.
-
- Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Timun Suri dan Blewah
Cara pemeliharaan dan perawatan tanaman timun suri dan blewah tidak jauh berbeda dengan tanaman semangka. Yaitu meliputi kegiatan penyiraman, penyulaman dan penyiangan. Berikut ini cara merawat tanaman blewah ;
- Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Sejak umur 0 – 10 hari penyiraman dilakukan setiap hari, selanjutnya penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
- Segera lakukan penyulaman jika terdapat tanaman yang mati atau diganggu hama. Penyulaman bisa dilakukan sampai tanaman berumur 21 hari setelah tanam.
- Penyiangan perlu dilakukan, yairu mencabuti rumput yang tumbuh pada lubang tanam dan parit.
-
- Cara Pemupukan Susulan Tanaman Timun Suri dan Blewah
Pemupukan susulan dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman agar tanaman blewah dapat tumbuh optimal dan berbuah banyak. Aplikasinya bisa dilakukan dengan cara dikocor atau ditabur. Pupuk yang digunakan antara lain pupuk NPK, KCL, TSP atau SP36, dan ZA. Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Pupuk diaplikasikan dengan cara dikocor dengan dosis rendah. Karena blewah termasuk dalam keluarga cucurbitaceae, seperti semangka, timun atau labu maka pemupukan susulan bisa dilakukan dengan cara yang sama seperti pemupukan semangka.
-
- Cara Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang sering ditemukan pada semua tanaman dari keluarga cucurbitaceae relatif sama dan cara pengendaliannya juga sama. Beberapa hama yang sering menyerang tanaman timun suri dan blewah antara lain jangkrik, oteng-oteng, ulat grayak, ulat buah, lalat buah. Pengendalian hama tanaman timun suri dan blewah bisa dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida. Gunakan insektisida yang sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman. Sedangkan penyakit pada tanaman timun suri dan blewah antara lain penyakit layu, penyakit bercak daun, busuk daun dan sebagainya. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan penyemprotan fungisida.
C. Analisis Data
Sebelum memutuskan untuk budidaya timun suri dan blewah, sebainya pertimbangkan terlebih dahulu, apakah di daerah anda masyarakatnya menyukai buah timun suri dan blewah atau tidak. Lakukan suervey sederhana terlebih dahulu dengan cara bertanya pada pedagang buah di daerah anda, apakah timun suri dan blewah laku dijual atau tidak. jika hasil survey anda memungkinkan untuk budidaya timun suri dan blewah. Lakukan.
Tetapi jika tidak atau sekiranya akan kesulitan menjual hasil panen timun suri dan blewah, sebaiknya anda berfikir untuk menanam komuditas lain yang lebih mudah penjualannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Timun suri dan blewah bukan hanya buah yang segar dan enak rasanya, tetapi juga mengandung banyak protein, karbohidrat, serat, dan vitamin C. bahkan para ahli mengatakan buah-buah ini adalah buah yang mencakup segalanya, yaitu menyegarkan badan sekaligus menyegarkan cita rasa.
Jadi berbudidaya timun suri dan blewah adalah budidaya yang menjanjikan.
B. Saran
Bagi para pembaca yang ingin berbudidaya timun suri dan blewah. penulis sarankan untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Seperti letak geografis, cuaca, lahan, minat konsumen, dan lain sebagainya.
Meskipun timun suri dan blewah tergolong buah yang banyak khasiatnya, kita tidak boleh meninggalkan makanan bermanfaat yang lain, yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran atau 4 sehat 5 sempurna.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Sunarjono, H. Hendro dan Rita Ramayulis. 2015. Timun Suri dan Blewah. Bogor: Penebar Swadaya.
Cahyono, Ir. Bambang. 2003. Timun. Semarang : CV. Aneka Ilmu