BERBAGAI KANDUNGAN TIMUN SURI DAN PENGOLAHAN SEBAGAI MINUMAN
Nama | : Maftuchah |
NIS/NISN | : 170690 |
Program Studi | : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) |
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan tubuh merupakan segala-galanya. Tubuh yang sehat berasal dari terpenuhinya kebutuhan akan makanan bergizi, empat sehat liam sempurna dalam menu keseharian. Namun, hidangan makanan yang lezat dan minuman yang segar masih lebih dominan dari makanan yang bergizi tinggi yang kurang cita rasanya.
Banyak jenis buah-buahan memberikan kesegaran badan. Namun, kurang memberikan kesegeran rasa. Oleh karena itu, para ahli selalu menguji rasanya sebelum dihidangkan. Timun Suri mencakup segalanya, yaitu menyegarkan badan sekaligus menyegarkan cita rasa buahnya.
Timun suri dan blewah bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini diduga berasal dari Afrika Selatan, kemudian menyebar ke Cina. Selanjutnya, tanaman ini menetap di Cina sehingga seolah-olah asli dari Cina. Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis liar yang merupakan sumber keanekaragaman genetik yang banyak terdapat di kawasan Cina—Jepang. Saat ini kedua jenis tanaman ini telah tersebar ke Asia Tengara, termasuk Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
Penyebarannya mungkin dengan cara dibawa oleh pedagang Eropa karena buahnya memang disukai oleh orang Eropa. Luas areal timun suri dan blewah di Indonesia belum jelas karena masih dianggap tanaman eksotik dan minor. Luas areal dan produksi timun suri dan blewah belum dimasukkan ke dalam data statistik Biro Pusat Statistik Indonesia (BPS). Padahal, tanaman timun telah merupakan koditas penting daerah penyebaran timun suri masih terbatas, yaitu daerah Malang dan Pesisir Pantai Utara Jawa (Brebes, Tegal, dan Pekalongan). Petani menanam timun suri biasanya pada musim kemarau setelah panen padi atau panen tebu.
Sejak dikenal di Indonesia, setiap hari besar seperti bulan puasa timun suri menjadi serbuan incaran penggemarnya serta konsumen lainnya apalagi setelah kolang-kaling menjadi langka. Setelah menjalankan hari ibadah puasa seharian penuh, tidak lengkap bila berbuka puasa tanpa kehadiran timun suri. Kesegarannya ibarat menjadi obat pelepas dahaga setelah seharian berpuasa. Oleh karena itu, tidak heran bila timun suri selalu menjadi salah satu menu wajib mayarakat Indonesia untuk berbuka puasa selama bulan Ramadhan, umumnya timn suri disajikan sirup dan es. Namun, ada pula yang menyajikan timun suri sebagai campuran dalam es buah, tergantung selera masing-masing selama bulan Ramadhan, banyak penjual timun suri dadakan yang bermunculan diberbagai tempat, mulai dari pasar hingga pinggir jalan. Fenomena tersebut terjadi tidak lepas dari permintaan terhadap buah timun suri yang melonjak tajam selama bulan puasa atau saat musim panas sepertinya memang sudah menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan keterangan tersebut diatas maka dari itu penulis bermaksud menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “BERBAGAI KANDUNGAN TIMUN SURI DAN PENGOLAHAN SEBAGAI MINUMAN”. Semoga dengan tersusunnya karya ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
B. Rumusan Masalah
- Kandungan apa saja yang ada di buah timun suri ?
- Apa saja manfaat dari buah timun suri ?
- Bagaimana cara membuat pengolahan timun suri diijadikan sebagai minuman ?
C. Tujuan Penelitian
- Menjelaskan kandungan yang terdapat di buah timun suri.
- Menjelaskan berbagai manfaat untuk kesehatan.
- Mengetahui berbagai pengolahan timun suri dijadikan sebuah minuman.
D. Manfaat Penulisan
- Untuk mengetahui berbagai manfaat dan timun yang selama ini kita tidak mengetahuinya;
- Kita bisa mengetahui lebih dalam tentang buah timun suri;
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Timun Suri yang nama ilmiahnya adalah Cucumis Sativus saat ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi masyarakat, meski demikian timun suri merupakan tanaman yang relatif baru di Indonesia. Timun suri bukanlah digolongkan mentimun walaupun memang bentuk buahnya memanjang dan menyerupai mentimun. Daun dan ukuran bijinya lebih mendekati melon atau blewah. Timun suri termasuk dalam keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) memiliki ciri-ciri umum seperti yang dimiliki oleh tanaman Yaitu antara lain batangnya merupakan herbaceous (herba) yang penuh dengan klorofil sehingga warnanya hijau, tumbuh merambat dengan sulur, memiliki bunga berbentuk terompet. Begitu juga dengan timun suri yang memiliki ciri-ciri tumbuhnya sama dengan timun dan tanaman Cucurbitaceae lainnya. Ciri-ciri umum ini tentunya akan banyak kemiripannya antara tanaman yang memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat. Anggota tanaman yang tergolong satu marga akan lebih sedikit memiliki kesamaan dalam ciri-ciri umumnya, ini jika dibandingkan dengan tanaman dalam satu Jenis atau Spesies yang memiliki sifat kekukhusan atau spesifikasi tertentu. Apabila dua individu memiliki ciri-ciri umum yang semakin banyak, bisa jadi antara keduanya merupakan satu spesies. Selanjutnya diketahui bahwa tanaman timun memiliki perbedaan dengan timun suri dalam beberapa hal meliputi bentuk daun dan bentuk buahnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Charisma Eko Wicaksono pada tahun 2005-2007, yang membandingkan antara bentuk daun, buah dan biji timun, timun suri dan melon, diketahui bahwa daun timun yakni berbentuk segi lima, menyudut, meruncing serta bergerigi disetiap tepinya. Sedangkan daun timun suri tidak bersudut runcing, bergerigi pada tepinya dan bentuknya bulat. Bentuk daun melon adalah bulat, tidak bergerigi dan berlekuk-lekuk. Biji (benih) timun ternayata lebih pipih dan memanjang jika dibandingkan dengan melon yang berbentuk bulat (globe) dan lebih pendek dari timun biasa(berbentuk lonjong) dan timun suri. Dan biji timun suri berbentuk lebih pendek dan lebih seperti bulat melingkar dibandingkan biji timun dan lebih panjang setelah dibandingkan dengan melon. Selain itu, dari bentuk buah terlihat jelas perbedaan diantara ketiganya. Buah timun mempunyai bentuk lonjong memanjang dengan diameter relatif lebih kecil dibanding buah timun suri. Sedangkan buah melon memiliki perbedaan yang jelas terlihat yakni berbentuk bulat. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri umum timun suri yang bisa bilihat kemiripannya yakni antara timun dan melon. Perbedaan yang jelas terdapat pada bentuk buahnya. Namun ada satu fenomena menarik yang muncul dalam pengamatan buah yang masak antara timun-timun suri-melon. Bahwa, buah timun yang matang dipohon tidak mengeluarkan aroma yang harum seperti buah timun suri dan melon. Informasi ini menambah sebuah kesimpulan mengenai lebih dekatnya hubungan jenis spesies timun suri dengan melon dibandingkan timun. Hasil penelitian tersebut memang belum dapat menyimpulkan apakah timun suri termasuk spesies timun atau melon sehingga menuju kesimpulan bahwa apakah tanaman istimewa tersebut lebih tepat disebut sebagai temon suri dan melon suri.
Timun suri dikenal sebagai tanaman yang bandel karena meskipun hamanya seperti hamanya pada timun, tapi timun suri teap bertahan dengan serangan hama-hama tersebut. Ketahanan timun suri pada hama salah satunya disebabkan oleh keserampakan dalam pertumbuhan cabang dan tunas batangnya yang cukup banyak dan kokoh. Budidaya timun suri biasanya berkisar sampai 130 HST (Samadi, 2003).
1. Klasifikasi TImun Suri
Timun suri dan blewah merupakan tanaman semusim (annual) yang masih satu saudara dekat dari satu famili Cucurbitaceae. Menurut Pulle (1950), kedua tanaman ini diklasifikasikan sebagai berikut:
Golongan (Division) | : Spermathophyta |
Subdivision | : Angiospermae |
Kelas | : Dycotyledoneat |
Ordo | : Cucurbitales |
Famili | : Cucurbitaceae |
Genus | : Cucumis cucurbita |
Spesies | : Cucumis Sativus |
Keluarga (famili) Cucurbitaceae (waluh-waluhan) meliputi 760 spesies dari 100 genus. Genus yang penting, di antaranya Luffa, Citrulus, Cucumis, dan Cucurbita. Timun suri (timun puan, bonteng suri, krai) termasuk dalam spesies cucumis sativus.
2. Morfologi Tanaman
a. Daun (Folium)
Timun suri dan blewah mempunyai daun tunggal yang lebar. Daun tersebut mempunyai bagian-bagian tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), dan urat daun (nervus). Bentuk daun bulat telur dengan berlekuk menjari sampai tidak berlekuk jelas. Pangkal daun berlekuk membentuk jantung. Ujung daunnya meruncing, urat daunnya berbentuk menjari (palminervis) yang berpangkal pada pangkal dan berakhir mengikuti lekukan daun sampai tepi daun. Warna daun hijau muda dengan permukaannya tertutup bulu halus (pilosus).
b. Batang (Caulis)
Timun suri dan blewah mempunyai batang yang panjang, kecil, dan lunak. Bagian empulurnya tidak terisi gabus rapat hingga seolah-olah berlubang. Seperti halnya tanaman Curcubita lainnya, Batang timun suri seluruh batangnya tertutup bulu halus sampai agak kasar. Warna batang hijau muda. Batang tanaman dapat bercabang yang muncul pada ketiak daun. Panjang batang dapat mencapai lebih dari dua meter. Sifatnya menjalar dan memanjat dengan bantuan alat pemegang berbentuk pilin (spiral) yang biasa disebut sulur-sulur yang muncul di ketiak daun. Terutama pada ujung batang dan dapat memegang erat. Batang tanaman cucurbitaceae tidak memiliki nilai ekonomis, tetapi ujung cabang yang masih muda enak untuk disayur.
c. Akar (Radix)
Timun suri termasuk tanaman berkeping dua (dikotil). Akarnya tergolong akar tunggang yang panjang dan lunak. Adapun akar sampingnya cukup banyak menyebar pada lapisan tanah atas (dangkal) sedalam 50 cm.
d. Bunga (Flos)
Umumnya tanaman mempunyai bunga 1-3 buah pada satu tangkai. Namun, biasanya yang mampu menjadi buah hanya satu buah. Bunga timun suri dan blewah berjenis kelamin satu atau tunggal (unisexual). Artinya kelamin jantan dan kelamin betina terpisah dalam bunga yang berbeda, tetapi letaknya masih dalam satu tanaman. Bunga betina hanya hanya mempunyai satu putik (pistilium) dan tidak mempunyai benang sari. Putiknya terdiri dari kepala putik yang bercabang tiga. Tangkai putik (stylus) pendek dan bakal buah (ovarium) yang tidak kedudukannya dibawah mahkota bunga (inferus). Bentuk bakal buah timun suri lonjong.
e. Buah (Fructus)
Melalui pembelahan dan pengembangan sel-selnya, bahan buah membesar menjadi buah sempurna yang dapat diperdagangkan. Buah timun suri umumnya berbentuk bulat panjang (ellipticus) sampai panjang (lanceolatus). Rongga buah berbilik (locularis) empat sekat. Sewaktu masih muda, buah timun suri berwarna hijau muda. Namun, setelah tua (matang), warna buah menjadi kuning (kekuningan). Bahkan, ada yang belirik (hitam, kuning, cokelat, dan hijau). Hal yang meraik ini adalah kulitnya tipis, dagingnya sebagian luar umumnya berwarna kehijauan dan semakin kedalam berwarna putih kehijauan. Ditengah buah terdapat ribuan biji yang terbalut lendir kental berwarna kemerahan, harum, dan manis. Lendir ini merupakan agregat palcenta, sewaktu masak muda, agregat lendir ini agak keras berwarna keputihan. Adapun semua biji terkumpul mengisi balik yang mengelilingi rongga buah. Placenta yang merupakan cadangan makanan untuk perkembangan bakal biji (ovullum) terikat dengan jaringan feniculus yang rasanya manis sekali.
3. Sifat Genetik Tanaman
Sifat genetik adalah sifat atau karakter baka tanaman yang dapat diteruskan (diwariskan) pada anak cucu, terutama melalui perkawinan. Jadi, sifatnya tidak akan hilang karena pengaruh lingkungan (kekal/boka). Bunga famili cucurbitaceae umumnya berjenis kelamin satu, tetapu masih berumah satu (monoeces). Sifat bunganya adalah penyerbukan silang dengan perantara lebah pencari madu Apis Mellifera dan Apis Medica. Namun, melihat kedudukan bunga dan sifatnya, diduga bunga dapat pula melakukan penyerbukan sendiri sampai sekitar 20%.
Sifat bakal, seperti warna kulit dan warna daging tanaman famili Cucurbitaceae ini dikendalikan oleh dua pasang gen. gen ini terdapat dalam koromosom pembawa sifat bunga yang jumlahnya 22 – 40 pasang, tergantung jenis. Kromosom timun suri berjumlah 2n = 24 (kromosom diploid). Satu sifat dikendalikan oleh banyak gen disebut poligenik. Warna kulit dan daging timun suri ada yang putih kotor (kehijauan), putih bersih, dan ada yang orange. Warna putih dikendalikan oleh dua pasang gen dominan, yakni V. kuning dan W putih. Sementara itu, warna orange dikendalikan oleh dua pasang gen V dan W yang resesif. Dengan demikian, warna putih kehijaun dikendalikan oleh dua gen dominan berbeda, yakni VW. Warna putih bersih dikendalikan oleh satu gen dominan, yaitu W. warna kuning dikendalikan oleh satu gen dominan, yaitu V.
Tanaman cucurbita yang mengandung gen VVWW dan WWW adalah homozigot partial. Artinya masih bisa memecah apabila bijinya ditanam. Tanaman homozigot tersebut sifatnya murni dalam pembentukan varietas hibrida yang tidak berbiji kelak kemudian hari. Ahli pemulihan tanaman, Koistra beserta kawanannya (1970) telah berhasil mengawinkan halur timun yang berdaging putih kehijauan denga timun berdaging orange ternyata menghasilkan tanaman kedua (f2) yang berdaging putih bersih, kuning, dan orange dengan perbandingan 12:3:1. Dalam penentuan jenis kelamin bunga, ternyata juga dikondisikan oleh faktor baka. Menurut seorang ahli pemuliaan, Rosa (1928), sifat monoecus dan andromonoaecus dikendalikan oleh sepotong gen yang dominan untuk monoecus (g).
Umumnya jumlah bunga jantan pada tanaman termasik timun suri lebih banyak daripada bunga betina dalam satu pohon. Masaknya bunga betina beberapa saat lebih dahulu daripada bunga jantan, ini mengantarkan pada bunga bersari (menyerbuk) silang (cross-compatible). Penyerbukan silang terjadi dengan bantuan ;ebah madu. Lebah madu dalam sehari mampu mengunjungi bunga timun suri sampai 50 kali, tergantung jarak koloni lebah (gelodok) dari tanaman cucurbita tersebut, serta keadaan hujan. Saat hujan lebat dan angin kecang sekali, lebah tidak berani keluar dari sarangnya untuk terbang mencari madu. Kemampuan lebah terbang sampai sejauh 500 meter, tetapi yang efektif 250 meter. Semakin banyak lebah madu berkunjung ke bunga timun suri, semakin bagus penyerbukan dan pembentukkan buahnya hingga produksi makin tinggi.
4. Syarat Tumbuh Tanaman
Umumnya famili cucurbitaceae merupakan tanaman tropis sampai subtropik yang dapat tumbuh du daratan rendah hingga daratan menengah, antara 0 – 1000 m. meskipun masih kerabat, tanaman timun suri memerlukan keistimewaan tersendiri. Berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi agar tanaman timun suri dapat tumbuh dengan baik.
a. Tanah
Tanaman timun suri dapat ditanam disemua tipe tanah. Namun, tanaman ini lebih menyukai tanah yang subur, kaya bahan organik, struktur bergumpal, memiliki pH 6—7, dan beraerasi bagus. Selain itu, lahan tidak mengandung lapisan tanah cadas keras. Ketebalan lapisan tanah atas yang digenangi tidak kurang dari 30 cm dan bukan bekas ditanami Cucurbitacae. Lahan bekas tanaman Cucurbitae harus diadakan rotasi terlebih dahulu.
b. Suhu Udara
Tanaman timun suri menghendaki suhu udara antara 20o—30o C dan yang terbaik antara 22o—25o C. Hal ini berarti tanaman tumbuh subur di daratan rendah yang bertipe iklim tropik dengan ketinggian 10—300 m dpl. Namun, tanaman dapat tumbuh dan berbuah baik didaratan tinggi sampai 1000 meter dpl. Dataran tinggi tanaman mudah diserang penyakit cendawan downy mildew (penyakit embun) yang sulit diberantas.
c. Cuaca
Tanaman timun suri menghendaki keadaan cuaca cerah, tidak ada awan atau kabut, dan pancaran sinar matahari penuh (70%-80%). Jadi, tempat yang dikehendaki adalah terbuka dan tidak ada naungan dari pohoon besar. Tanaman yang ditempat teduh (bernaungi), bunganya hanya sedikit dan banyak bunga jantannya.
d. Curah Hujan
Tanaman timun suri tidak suka terhadap hujan lebat yang berkelanjutan. Curah hujan yang baik antara 1000-1500 mm/tahun. Pada kondisi hujan lebat terus-menerus, tanaman cucurbitaceae mudah layu, malas berbunga, dan jarang dikunjungi lebah madu. Namun, selama perkembangan bunga, tanaman membutuhkan cukup air (air siraman/pengairan).
B. Deskripsi Data
1. Kandungan Timun Suri
Berdasarkan kandungan gizi per 100 g timun suri dapat diketahui bahwa timun suri merupakan bahan makanan sumber air, vitamin C, kalium, kalsium, dan fosfor. Dikatakan sebagai sumber air karena air yang terkandung dalam timun suri mencapai >90%. Selain itu, timun suri disebutkan sebagai sumber vitamin C dan kalium karena dengan mengonsumsi 100 gram timun suri setiap hari maka kebutuhan seseorang akan vitamin C dan kalium untuk satu hari telah terpenuhi sebanyak sepertiga bagiannya, sedangkan dikatakan sebagai sumber kalsium dan fosfor karena dengan mengonsumi 100 g timun suri telah dapat memenuhi setengah dari kebutuhan kalsium dan fosfor seseorang selama satu hari.
a. Sebagai Kandungan Air Yang Tinggi
Kandungan air yang tinggi timun suri bermanfaat dalam proses metabolisme dalam tubuh. Metabolisme adalah suatu reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh untuk mempertahankan hidup dengan adanya pemecahan dan pembentukkan zat gizi. Kandungan air yang cukup tinggi pada timun suri dapat menjadi pelarut bagi tubuh guna melarutkan mineral, vitamin B dan C, asam amino, serta glukosa dan molekul-molekul kecil lainnya. Sehingga dapat keluar masuk sel dengan baik. Selain itu, berperan juga dalam detoksifikasi (mengeluarkan zat sisa dari sel), sebagai pelumas disekitar sendi, serta mempertahankan suhu tubuh dengan cara menyerap atau melepaskan panas secara perlahan-lahan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila timun suri berkhasiat dapat menyembuhkan panas dalam.
Sementara itu, kelebihan sisa metabolisme yang dapat dikeluarkan antara lain adalah asam urat. Asam urat yang berlebihan didalam darah akan menyebabkan terjadinya penyakit gout atau arthritis. Asam urat dapat larut dalam air sehingga konsumsi timun suri dapat membantu melarutkan sisa metabolik tersebut. Pada penderita asam urat dianjurkan untuk banyak minum air dan salah satu sumber alternatifnya adalah dengan mengonsumsi timun suri.
b. Sebagai Vitamin C
Vitamin C merupakan vitamin yang paling labil dan mudah rusak bila teroksidasi. Semakin lama suatu buah dikonsumsi setelah dipanen maka semakin berkurang kandungan vitamin C-nya. Timun suri memiliki daging buah yang mudah hancur (konsistensinya rendah) sehingga jarang dijual dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, biasanya timun suri akan dikonsumsi dalam keadaan masih segar yang artinya kandungannya yang tinggi, juga relatif stabil saat dikonsumsi.
Vitamin C berkaitan dengan pembentukkan kolagen, yaitu merupakan senyawa protein yang akan mempengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat. Dengan demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan luka dan perdarahan kulit dan perdarahan gusi. Vitamin C juga dibuthkan untuk pembentukkan karnitin yang memegang peranan penting dalam mengangkut asam lemak rantai panjang kedalam mitokondria untuk dioksida. Seseorang jika kekurangan vitamin C akan mengalami penurunan karnitin yang disertai dengan rasa cepat lesu dan letih. Vitamin C juga diperlukan untuk proses kematangan eritrosit (sel-sel darah merah) serta untuk meningkatkan absorbsi dan metabolisme zat besi. Vitamin C bersama dengan vitamin E memiliki peran sebagai antioksidan bagi tubuh, dengan cara meningkatkan kadar glutation antioksidan alamiah dalam tubuh yang akan memerangi zat-zat radikal bebas sehingga seseorang akan terhindar dari berbagai macam penyakit akibat proses penuaan sel serta meningkatkan fungsi kekebalan atau daya tahan tubuh.
c. Mengandung Kalium
Kalium merupakan mineral makro yang dibutuhkan oleh tubuh >100 mg per hari. Timun suri memiliki kandungan kalium yang sama seperti blewah, dan ini sangat membantu seseorang untuk mencukupi kebutuhan kaliumnya. Di dalam tubuh kita terdapat kalium yang merupakan kation utama yang berperan sebagai elektrolit dalam cairan intraseluler yang sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan cairan di dalam tubuh kita. Dengan begitu akan mencegah terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) dan edema atau penumpukan cairan. Keseimbangan di dalam tubuh yang tepat dengan ion-ion kalsium dan magnesium maka mineral ini akan berperan mengatur kerja jaringan otot, terutama otot jantung. Selain itu, kalium juga berperan menghantar impuls-impuls saraf sehingga mencegah terjadinya kram dan kejang otot.
Kadar kalium dalam otot berhubungan dengan massa otot dan simpanan glikogen. Jika seseorang sedang dalam proses pembentukan otot maka akan dibutuhkan kalium dalam jumlah cukup. Untuk memenuhi kebutuhan kalium tersebut idanjurkan untuk mengonsumsi buah yang tinggi kalium, diantaranya buah timun suri.
d. Mengandung Kalsium dan Fosfor
Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam timun suri dapat membantu berlangsungnya berbagai proses normal di dalam tubuh terutama untuk pembentukan tulang dan gigi klasifikasi atau pengerasan tulang dan gigi. Klasifikasi atau pergeseran tulang dan gigi diawali dengan pngendapan fosfor pada matriks tulang. Kalsium juga berperan sebagai pengatur pembekuan darah. Bila terjadi luka maka ion kalsium didalam darah akan merangsang. Pembebasan fofolipida tromboplastin dari platelet darah yang terluka sehingga menjadi fibrin yang merupakan gumpalan darah, kalsium juga berfungsi untuk kontraksi otot. Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein didalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak bisa mengendor sesudah kontraksi. Tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan kejang.
Sama halnya dengan jenis buah lainnya, timun suri memiliki nilai indeks glikemik yang rendah. Hal ini disebabkan oleh jenis gulanya yang berupa fruktosa. Selain itu, pada timun suri juga terkandung serat yang memperlambat pengosongan lambung dan mengurangi absorbs guna sehingga tidak segera meningkatkan kadar gulah darah.
2. Manfaat Timun Suri
Walaupun buah ini menggunakan nama timun, sebenarnya timun suri merupakan salah satu anggota family labu-labuan (Cucurbitaceae). Berbagai nutrisi yang ada di dalamnya seperti vitamin A, C, magnesium, potasium, kalium dan asam linoleat. Berikut merupakan beberapa khasiat timun suri yang baik untuk kesehatan tubuh kita, di antaranya:
a. Menjaga Kekebalan Tubuh
Khasiat timun suri yang pertama ialah kandungannya yang mampu menjaga sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik. Hal ini dikarenakan timun suri mempunyai beberapa kandungan vitamin A, vitamin B, vitamin C, magnesium, kalium, mangan, silica, dan antioksidan tinggi. Antioksidan ini bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh bisa terhindar dari berbagai macam penyakit.
b. Baik Bagi Penderita Diabetes
Penderita diabetes tidak boleh sembarangan memilih makanan dan minuman. Kondisi gula darah yang cukup tinggi mengharuskannya untuk mengurangi konsumsi gula atau makanan manis. Namun, timun suri ialah buah yang aman dikonsumsi oleh para penderita diabetes. Ini dikarenakan timun suri memiliki kandungan karbohidrat kompleks yang berfungsi menaikkan gula darah secara perlahan. Sehingga, lonjakan gula darah yang merupakan larangan bagi penderita diabetes bisa dihindari, terutama pada penderita diabetes yang sedang berpuasa.
c. Memperlancar Pencernaan
Ketika berpuasa, masalah yang sering dialami adalah sistem pencernaan yang tidak lancar sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Hal ini dikarenakan tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman selama satu hari penuh. Cara menanggulanginya, cobalah sebisa mungkin mendapatkan khasiat timun suri, sebab timun suri dipercaya mampu untuk melancarkan pencernaan. Timun suri juga mengandung air dan serat yang memang dipercaya baik untuk pencernaan.
d. Meningkatkan Kekuatan Sendi
Khasiat timun suri yang sering kali tidak terduga ialah berfungsi menjaga kesehatan persendian. Hal ini karena kandungan silica dari timun suri. Silica dibutuhkan tubuh agar sendi tetap kuat serta sehat. Selain itu, kandungan vitamin A, B1, B6, C, D, kalsium, folat dan magnesium berguna untuk mengatasi gangguan rematik.
e. Melawan Radikal Bebas
Sebuah penelitian mengungkapkan timun suri memiliki kemampuan untuk membasmi radikal bebas. Radikal bebas di dalam tubuh bisa menimbulkan berbagai macam penyakit, untuk mengatasi ini, harus mengonsumsi makanan yang mengandung zat anti-oksidan yang tinggi, salah satunya adalah timun suri.
f. Mengandung Zat Anti-Kanker
Khasiat timun suri selanjutnya adalah karena kemampuannya menghambat pertumbuhan sel kanker dan tumor. Penelitian terbaru menemukan bahwa kandungan saponin dalam timun suri dapat membantu mengahalangi jalur sinyal yang penting untuk mencegah kerusakan metabolisme tubuh dan munculnya sel kanker.
g. Menjaga Kesehatan Kulit
Kandungan anti-oksidan yang tinggi dari timun suri mampu mencegah penuaan dini. Selain itu, zat anti-oksidannya juga mampu melawan radikal bebas yang merusak sel-sel di dalam tubuh.
h. Menyehatkan Kuku dan Rambut
Kandungan silica pada timun suri memiliki peran aktif guna mencegah kuku rusak atau pecah-pecah. Selain itu, jika timun suri dikonsumsi sesuai bisa juga membuat volume rambut meningkat. Meski begitu, sebaiknya tidak hanya mengandalkan timun suri untuk perawatan rambut tetapi dibutuhkan perawatan yang lain.
3. Cara Membuat Timun Suri Dijadikan Minuman
Kesegaran timun suri memang sudah terbukti. Buktinya, kedua buah ini ampuh melenyapkan dahaga setelah sepanjang hari berpuasa di bulan Ramadhan. Baik dimakan langsung maupun diolah terlebih dahulu, kesegarannya tetap terasa. Berikut ini beberapa resep sajian dari timun suri diantaranya:
a. Es Santan Timun Suri
Bahan-bahan es santan timun suri:
-
- 1/2 kilogram timun suri
- 100 gram gula merah
- Sejumput garam
- Es batu secukupnya
- 50 mililiter santan
- 300 ml air
Cara membuat Es Santan Timun Suri:
-
- Kerok timun suri dengan bentuk sesuai selera, sisihkan di wadah lain,
- Rebus gula merah dengan air, tunggu hingga gula larut,
- Setelah gula merah larut, tambahkan santan dan garam, aduk hingga mendidih,
- Angkat dan biarkan air gula hingga dingin,
- Siapkan wadah gelas, beri isian timun suri, tambahkan es batu, siram dengan air gula,
- Es santan timun suri siap disajikan.
b. Es Timun Suri Cincau Hitam
Bahan-bahan es timun suri cincau hitam
-
- 1/4 kg buah timun suri
- Cincau hitam yang sudah diserut
- 1/2 sachet susu kental manis
- 1 sdm sirup
Cara membuat es timun suri cincau hitam
-
- Campur semua bahan
- Tambahkan air dan es batu secukupnya
- Es timun suri cincau hitam siap disajikan.
c. Es Timun Suri Selasih
Bahan-bahan es timun suri selasih
-
- 1 buah timun suri ukuran sedang
- Air secukupnya
- Gula pasir
- Selasih secukupnya, direndam
Cara membuat es timun suri selasih
-
- Masukkan semua bahan kedalam wadah
- Tambahkan es batu secukupnya
- Aduk semuanya hingga gulanya larut
- Es timun suri selasih siap disajikan
C. Analisis Data
Untuk memenuhi kebutuhan buah timun suri dan blewah, diperlukan pengembangan berupa peningkatan produktivitas dan penambahan luas areal tanam. Hal tersebut hanya dapat dicapai melalui teknologi tepat guna.
1. Menyiapkan Benih
Benih merupakan hal yang terpilih. Timun suri ditanam dengan bijinya, walaupun dapt pula dilakukan dengan sambungan. Benih timun suri yang sifatnya hibrida masih diimpir dari Jepang dan Belanda. Daya simpan biji timun suri adalah 3-4 bulan dalam suhu yang kering. Namun, biji dapat disimpan selama lebih dari enam bulan dalam suhu dingin terkontrol.
2. Menyiapkan Bahan
Agar dapat berproduksi optimal, lahan yang digunakan harus sesuai untuk pertumbuhan tanaman timun suri. Oleh karena itu, lahan perlu diolah dengan cara dibersihkan, baik dari semak maupun kkotoran lainnya. Tujuannya agar pengerjaannya mudah.
Timun suri biasa ditanam dilahan kering (tandus) atau sawah bekas tanam padi menjelang musim kemarau. Lahan rersebut dicangkul sedalam 30-40 cm. Pengolahan lahan dapat pula dilakukan dengan traktor. selanjutnya, lahan dibuat bedengan dengan lebar 1,6 – 2 m–dan panjang 5 m. antar bedengan dibuat selokan selebar 30-40 cm dan dalamnya 30-40 cm. selanjutnya bedengan dibiarkan dijemur dibawah sinar matahari. Bedengan yang tinggi dan selokan dalam dibuat untuk menghindari genangan air.
3. Pemupukan
Untuk meningkatkan produksi dan mutu buah timun suri, perlu pemupukan. Pupuk yang digunakan berupa pupuk organik, pupuk kompos, dan pupuk buatan (pupuk N, P, K, NPK atau pupuk campuran).
a. Sebagai pupuk N dapat digunakan :
-
- UREA mengandung 45% N
- Amonium Sulfat (ZA) mengandung 20% N
b. Sebagai sumber fosfor digunakan:
-
- Superfosfor SP 36 yang mengandung 36% P2O5
- Triple Superfosfor (TSP) yang mengandung 48% P2O5
- Double Superfosfor yang mengandung 36% P2O5 dan 20% C4O
c. Sebagai sumber kalium dapat dipilih
-
- Kalium Klorida (KCl) yang mengandung 60% K2O dan 1,5% C4O serta 1,5% M4O
- Kalium Sulfat (ZK) yang mengandung 28% K2O dan 1% M4O, sementara itu, pupuk campuran dapat dilihat NPK (15-15-15) dan NPK. M9 (12-12-17-12) atau NPK biru (16-16-16). Angka-angka dibelakang pupuk majemuk menunjukkan presentase kandungan unsur hara N, P2O5, K2O, dan magnesium (M9O)
4. Pasca Panen
Panen buah timun suri dan blewah sangat menentukan mutu buah. Hal ini disebabkan oleh sifat buahnya yang tidak bisa diperam. Analisis usaha tani tanaman timun suri dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan usahanya. Pemungutan hasil buah timun suri tidak dapat dilakukan sekaligus, karena terbentuknya buah tidak bersamaan. Panen buah pada tanaman yang sehat dapat berlangsung sampai empat kali atau lebih. Budidaya yang baik dilakukan dengan penjarangan buah dan hanya memberikan sampai besar 3-4 buah per pohon. Tanpa penjarangan, produksi buah tanaman timun suri dapat mencapai 5-10 buah per tanaman. Adapun analisa bisnis usaha buah timun suri dibawah ini:
a. Investasi Peralatan Harga
1) |
Pembukaan kebun timun suri |
Rp. 2.106.000 |
2) |
Pengadaan bibit timun suri |
Rp. 727.000 |
3) |
Alat semprot cairan |
Rp. 209.000 |
4) |
Timba dan pisau |
Rp. 76.100 |
5) |
Timbangan timun suri |
Rp. 182.300 |
6) |
Selang air dan gunting |
Rp. 79.500 |
7) |
Cangkul |
Rp. 127.000 |
8) |
Pompa air |
Rp. 262.000 |
9) |
Sabit dan golok |
Rp. 62.000 |
10) |
Gerobak dorong |
Rp. 210.500 |
11) |
Keranjang panen timun suri |
Rp. 67.900 |
12) |
Peralatan tambahan yang lainnya |
Rp. 106.500 |
Jumlah Investasi |
Rp. 4.215.800 |
b. Biaya Variabel
Pupuk organik |
Rp. |
18.750 |
x |
30 |
= |
Rp. |
564.000 |
Pupuk kimia |
Rp. |
28.500 |
x |
30 |
= |
Rp. |
855.000 |
Pestisida dan obat |
Rp. |
28.550 |
x |
30 |
= |
Rp. |
870.000 |
Biaya lainnya |
Rp. |
15.000 |
x |
30 |
= |
Rp. |
450.000 |
Biaya transportasi |
Rp. |
17.500 |
x |
30 |
= |
Rp. |
525.000 |
Pengemas dan tali |
Rp. |
10.500 |
x |
30 |
= |
Rp. |
315.000 |
BBM |
Rp. |
17.000 |
x |
30 |
= |
Rp. |
510.000 |
Total Biaya Variabel |
Rp. |
4.089.000 |
c. Biaya Operasional Per Bulan Biaya Tetap
Nilai penyusutan pembukaan kebun timun suri 1/12 x Rp. 175.500 |
Penyusutan pengadaan bibit timun suri 1/62 x Rp. 11.700 |
Penyusutan alat semprot cairan 1/62 x Rp. 3.300 |
Penyusutan timba dan pisau 1/44 x Rp. 1.500 |
Penyusutan timbangan timun suri 1/62 x Rp. 4.000 |
Penyusutan selang air dan gunting 1/62 x Rp. 1.500 |
Penyusutan cangkul 1/44 x Rp. 3.000 |
Penyusutan pompa air 1/62 x Rp. 4.500 |
Penyusutan keranjang panen timun suri 1/44 x Rp. 2.500 |
Upah pekerja Rp. 1.400.000 |
Total Biaya Tetap Rp. 1.607.500 |
d. Total Biaya Operasional
Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 5.695.500
e. Pendapatan per panen
57 kg x Rp. 5.000 = Rp. 285.000
Rp. 285.000 x 30 hari = Rp. 8.550.000
f. Keuntungan per bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp. 8.500.000 – 5.695.500 = Rp. 2.804.500
PENUTUP
A. Kesimpulan
Timun suri merupakan jenis buah-buahan yang memberi kesegaran badan. Tanaman ini diduga berasal dari Afrika Selatan, kemudian menyebar ke Cina. Selanjutnya, tanaman ini menetap di Cina sehingga seolah-olah asli dari Cina. Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis liar yang merupakan sumber keanekaragaman genetik yang banyak terdapat di kawasan Cina—Jepang. Timun suri tidaklah mentimun pada umumnya walaupun memang bentuk buahnya memanjang dan menyerupai mentimun. Bentuknya pun lebih mendekati blewah atau melon, bisa dilihat dari bentuk daun dan ukuran bijinya. Buah timun suri yang telah masak rasanya tidak terlalu manis seperti blewah dan melon.
Timun termasuk dalam keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) memiliki ciri-ciri umum seperti yang dimiliki oleh tanaman anggota keluarga labu-labuan lainnya seperti melon (Cucumis melo). Yakni antara lain batang tumbuhannya merupakan herbaceous (herba) yang penuh dengan klorofil sehingga warnanya menjadi hijau, tumbuh merambat menggunakan sulur, memiliki bunga berbentuk mirip terompet.
Buah ini dapat diketahui bahwa timun suri merupakan bahan makanan sumber air, vitamin C, kalium, kalsium, dan fosfor. Dikatakan sebagai sumber air karena air yang terkandung dalam timun suri mencapai >90%. Selain kandungan diatas, disebutkan juga timun suri sebagai sumber vitamin C dan kalium karena dengan mengonsumsi 100 gram timun suri maka kebutuhan seseorang akan vitamin C dan kalium untuk satu hari telah terpenuhi sebanyak sepertiga bagiannya, sedangkan dikatakan sebagai sumber kalsium dan fosfor karena dengan mengonsumi 100 g timun suri telah dapat memenuhi setengah dari kebutuhan kalsium dan fosfor seseorang selama satu hari.
B. Saran – saran
Saya selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan saya. Oleh karena itu, saya selaku pembuat karya tulis ilmiah ini sangat mengharapkan kritik dan saran, dan saya akan memberikan saran yang mungkin bisa menjadi masukkan bagi konsumen maupun para masyarakat yaitu untuk mengetahui berbagai manfaat dari buah timun suri ataupun buah-buah lainnya.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Hayati A, Lidiasari E, & Parwiyanti. Karakteristik Timun Suri. 2008. Universitas Sriwijaya Indralaya: Penelitian Program PHK A2
Sunarjono Hendro. 2008. TImun Suri & Blewah. Jakarta: Penebar Swadaya.