MANFAAT TEMULAWAK SEBAGAI OBAT TRADISIONAL
Nama | : Eviatul Khoiriyah |
NIS/NISN | : 170683 |
Program Studi | : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan memanfaatkan tanaman herbal temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb). Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman obat dari Familia Zingiberaceae dan merupakan penyusun hampir setiap jenis obat tradisional yang dibuat di Indonesia. Hasil survei dalam industri obat tradisional didapatkan bahwa pemanfaatan temulawak dipergunakan sebagai bahan baku 44 jenis produk obat tradisional dan bahan kosmetik. Penggunaan temulawak mengalami perkembangan, dimulai dari tersedianya obat tradisional. Melalui obat herbal terstandar, akhirnya menjadi fitofarmaka diperkirakan mencapai 8.750 ton/tahun (Kemala et-al, 2004). Selain penggunaannya sebagai bahan baku seperti minuman dan pewarna alami, manfaat lain adalah meningkatkan sistem imunitas tubuh, anti bakteri, anti beatetik, anti hepatotosik, anti inflamasi, anti oksidan, anti tumor, diuretika, depresan.
Sampai tahun 1968, temulawak masih muda mendapatkan tanaman yang tumbuh liar di kebun rakyat serta hutan jati. Meskipun pada tahun-tahun sebelumnya komoditas ini sudah dimanfaatkan uutuk bahan jamu atau minuman, namun budidaya secara serius belum dilakukan. Industri jamuppun hanya mengendalikan rimpang segar yang diambil dari tanaman liar atau setengah liar hutan jati maupun hanya mengendalikan di kebun rakyat. Ramainya industri berbahan baku rimpang temulawak disebabkan oleh semakin sadarnya maysrakat.
Pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh kualitas bibit yang tersedia. Seringkali bibit yang tersedia tidak memenuhi persyaratan sebagai bibit yang baik. Sehingga memerlukan perlakuan khusus untuk mendorong pertumbuhannya, yaitu dengan cara melakukan pengeringan pada rimpang temulawak yaitu dengan cara dikeringkan. Sedangkan proses pengeringan rimpang dimaksudkan untuk mempercepat mengaktifkan hormon pada sel meristem mendorong pertunasan pada tanaman temulawak.
Senyawa kurkuminoid dalam temulawak berkhasiat memperbaiki metabolisme pencernaan, menyembuhkan radang liver, memperlancar keluarnya cairan empedu, nafsu makan, sebagai obat masuk angin, obat sakit maag, untuk memperbanyak air susu ibu (ASI), sariawan, untuk menghilangkan bau tak sedap ketika menstruasi, membersihkan darah, hepatitis, ginjal, asma, bisul, kolesterol, batuk, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana sejarah perkembangan tanaman temulawak masuk di Indonesia ?
- Bagaimana cara membuat ramuan herbal tradisional temulawak ?
- Apa manfaat dan khasiat tanaman temulawak ?
C. Tujuan Penelitian
- Menjelaskan sejarah perkembangan temulawak.
- Menjelaskan cara membuat obat tradisional temulawak.
- Mengetahui manfaat dan khasiat tanaman temulawak.
D. Manfaat Penulisan
- Mengetahui sejarah tanaman temulawak,
- Mengetahui cara membuat ramuan herbal tanaman temulawak,
- Mengetahui manfaat dan khasiat tanaman temulawak,
- Mengetahui cara menanam dan merawat tanaman temulawak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Temulawak termasuk Familia Zingiberaceae. Tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 5-750 meter diatas permukaan laut. Dapat ditemui di hutan jati, ditempat yang teralang-alang, atau ditanam dihalaman rumah. Untuk pengembangbiakannya dapat digunakan rimpangnya, yaitu seperempat bagian dari induk rimpangnya pilih ukuran rimpang yang besar dan simpan dalam keadaan kering dalam beberapa hari. Adapun tanaman temulawak mempunyai klasifikasi tanaman temulawak adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceac
Subfamilia : Zingiberoideae
Tribus : Zingibereae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma Xanthorhiza
Nama binomial : Curcuma Xanthorhiza L
Temulawak (Curcuma Xanthorhiza L) merupakan spesies kunyit dan merupakan tanaman obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceac). Tanaman ini berasal dari Indonesia. Tanaman temulawak dapat tumbuh hingga setinggi 2m, memiliki bunga bewarna kuning. Akar temulawak sering digunakan sebagai obat-obatan tradisional.
Temulawak (Curcuma Xanthorhiza) merupakan spesies kunyit yang tumbuh liar. Rumpun tumbuhan ini boleh mencapai ketinggian dua meter dan merupakan spesies yang tertinggi dibandingkan dengan spesies-spesies lain. Struktur temulawak seperti kunyit biasa tetapi tulang daunnya berwarna ungu tua. Bunganya berwarna kuning kemerahan. Rizomnya berwarna jingga muda, besar dan panjangnya mencapai 10 cm. Aromanya berbeda daripada kunyit biasa dan rasanya pahit pedas.
Sebagai bahan obat tradisional, temulawak digunakan yang mengobati penyakit hati dan demam kuning. Ia merupakan ramuan dalam bentuk jamu untuk menyembuhkan demam, sembelit, melancarkan aliran darah, merangsang pengeluaran emperdu, obat asma, dan sakit perut. Minyak tamu ini digunakan sebagai anti inflamasi. Perasan air temulawak juga dapat merangsang pembentukan susu bagi ibu-ibu yang bersalin. Sedangkan kegunaannya meluas, di Indonesia ia boleh diperoleh dalam bentuk tablet di kedai-kedai farmasi dengan beraneka ragam.
B. Deskripsi Data
1. Kandungan Timun Suri
Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang kemudian menyebar ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tanaman ini tumbuh subur di Pulau Jawa selain menyebar ke negara-negara yang ada dikawasan Asia. Temulawak juga ditemui
Sangat wajar jika tanaman ini banyak ditemukan di Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan ia tumbuh dengan baik dikawasan hutan tropis. Ia juga cocok untuk hidup di dataran rendah hingga tinggi. Keadaan tanah yang gembur dan subur akan semakin membuatnya tumbuh dengan baik sehingga simpangnya berkembang menjadi besar. Tanaman temulawak dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah maupun tinggi dengan ketinggian 170 meter dpl. Temulawak dapat dipanen setelah berumur satu tahun.
Berbagai hasil penelitian sudah mengungkapkan bahwa khasiat temulawak. Hasil-hasil penelitian tersebut umumnya mendukung kearifan nenek moyang kita dalam penggunaannya temulawak, khususnya sebagai obat hepatitis dan pegal linu. Sedangkan hsil-hasil penelitian dokter temulawak menunjukkan bahwa khasiat temulawak. Terutama disebabkan oleh adanya dua kandungan kimia, yaitu kurkuminoid dan minyak atsiri.
Kurkuminoid dikenal sebgai zat warna kuning yang terkandung dalam rimpang. Kenyataannya menunjukkan bahwa kurkumin yang diperoleh dari rimpang temulawak yaitu bercampur dengan senyawa analoginya yaitu demotoksi kurkumin dan exs demotoksi kurkumin. Campuran ketiga senyawa tersebut dikenal dengan kurkuminoid. Senyawa kurkuminoid dalam temulawak berkhasiat memperbaiki metabolisme pencernaan, menyembuhkan radang luar, memperlancar cairan empedu, dan lain-lain.
2. Bagaimana Cara Membuat Ramuan Obat Tradisional Temulawak
Berbagai hasil penelitian dimana negara juga menunjukkan keampuhan temulawak dalam menjaga kesehatan dan mengobati berbagai penyakit. Senyawa kurkuminoid yang terdapat dalam temulawak menjadikan tanaman obat ini menjadi sarana mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit. Dibawah ini contoh membuat ramuan obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain:
a. Hepatitis
Cara membuat
-
- Cuci temulawak dan iris tipis-tipis,
- Cuci alang-alang,
- Rebus semua bahan sampai air tesisa separuhnya,
- Setelah dingin,saring,
- Di minum dua kali sehari masing-masing 200 cc,
- Lakukan selama dua minggu berturut-turut.
b. Diare
Cara membuatnya;
-
- Cuci rimpang temulawak lalu panggang sampai hangus,
- Giling bahan trsebut sampai halus, lalu seduh dengan air panas,
- Tambahkan madu sambil aduk sampai merata, lalu diminum,
- Lakukan dua kali sehari sampai sembuh.
c. Maag
Cara membuatnya;
-
- Temulawak di cuci sampai bersih, lalu kupas kulitnya dan diiris tipis dengan ketebalan 7-8 mm,
- Temulawak di keringkan di bawah sinar matahari selama beberapa hari dengan cara di dinginkan pada tempat terlindung tetapi tidak lembab,
- Temulawak dapat juga dikeringkan dalam tanur pemanas pada temperature 50-55 derajat celcius selama tujuh jam.
d. Nyeri Haid
Cara membuat;
-
- Temulawak diparut lalu bersama bahan lainnya dengan 3-4 gelas air sampai memdidih hingga tersisa dua gelas,
- Air rebusan di minum dua kali sehari masing-masing satu cangkir pada pagi dan sore hari.
e. Memperlancar ASI
Cara membuat;
-
- Temulawak di parut,lalu bersama bahan gula kelapa direbus dengan satu liter air sampai mendidih,
- Setelah mendidih air di saring,
- Air disaring di minum dua kali sehari sebanyak satu cangkir secara teratur.
f. Radang Lambung
Cara membuat;
-
- Temulawak dipotong kecil-kecil,
- Potongan temulawak direbus hingga tersisa 200 cc dan di saring,
- Airnya kemudian diminum.
g. Menurunkan Kolesterol Jahat
Cara membuat;
-
- Kupas kulit rimpang temulawak segar lalu diparut,
- Tambahkan air panas dan biarkan mengendap,
- Setelah dingin,endapannya di buang,
- Airnya diminum setiap hari.
h. Sakit Kepala dan Masuk Angin
Cara membuatnya;
-
- Temulawak di iris tipis,dikeringkan,dan ditumbuk halus menjadi tepung,
- Dua genggam tepung temulawak di rebus dengan 4-5 gelas air sampai,
- Mendidih hingga tersisa tiga gelas,lalu di saring,
- Air saringan di minum
i. Sakit Limpa
Cara membuat;
-
- Temulawak dan lengkuas di parut,
- Semua bahan tersebut direbus dengan satu liter air sampai mendidih, dan saring,
- Ramuan diminum satu kali sehari masing-masing satu cangkir.
3. Menjelaskan Manfaat dan Khasiat Tanaman Temulawak
Bagi masyarakat jawa, nama temulawak pasti tidak asing lagi di Jawa Tengah. Tanaman ini dikenal sebagai minuman eksotik dengan cita rasa khas. Mencampurkan rimpang temulawak bersama gula dan kunyit lalu diseduh dengan air panas akan menghasilkan sebuah rasa sendiri. Ramuan ini biasanya juga diberikan kepada anak-anak yang susah makan. Khasiat temulawak sebagai obat telah lama dikenal baik di Indonesia dan Belanda. Dalam Farma Kope Indonesia, temulawak termasuk salah satu simplisia yang harus tersedia di komplek apotek.
Khasiat temulawak memang telah diketahui berdasarkan pengalaman dan penelitian. Penelitian tentang manfaat temulawak telah banyak dilakukan baik tiu di Indonesia maupun di manca negara, sehingga temulawak menjadi salah satu fitofarmaka. Nah berikut ini penjelasan mengenai beberapa khasiat dari tanaman tersebut.
a. Mengatasi Gangguan Perut
Temulawak dapat memperbaiki segala macam gangguan perut. Ia mampu mengobati radang lambung, sakit perut karena masuk angin, memperbaiki pencernaan, mengobati buang air besar, berdarah disentri, dan peradangan usus.
b. Memperbaiki Fungsi Pencernaan
Secara praktik ditemukan bahan serbuk rimpang temulawak dapat meningkatkan aktivitas dalam cairan lambung, sehingga membantu metabolisme dan mengurangi kontraksi usus halus. Gunakan dua gram rimpang kering atau delapan gram temulawak segar yang dibuat dengan cara seperti diatur.
c. Memperlancar ASI
Hasil penelitian mengenai pengaruh intus rimpang temulawak terhadap pencernaan pengeluaran air susu menunjukkan bahwa pemberian infus rimpang temulawak sebanyak 20-40% dapat menambah produksi air susu. Jika pemberian infus sebanyak 20% dan 40%.
d. Menurunkan Lemah Darah
Hasil uji praklinik dan klinik menunjukkan bahwa estetika ekstra temulawak dan fraksi kurkuminoid-nya dapat menunjukkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan meningkatkan kadar HOL kolesterol komponen yang diduga berperan dalam menurunkan lemah darah adalah kurkuminoid. Jika tidak ditanyakan lagi dosis yang diajurkan adalah 25-30 gram simplisia kering yang didirikan pada 200 ml air, hingga tersisa 100 ml, air rebusan disaring dan diminum pada pagi dan sore hari.
e. Antioksidan
Kurkuminoid bekerja sebagai antioksidan karena mampu menangkap radikal-radikal bebas oksigen seperti nionsuperoksid dan radikal hidroksi. Sehingga membantu memelihara kesehatan. Gunakanlah ekstrak kering temulawak, alau minumlah tiga kali sehari masing-masing 250-300 mg.
f. Menghambat Penggumpalan Darah
Kurkumanoid dari temulawak dapat menghambat penggumpalan darah dengan cara menghambat pembentukkan trombosit B-2 yaitu suatu senyawa yang berperan dalam proses penggumpalan darah. Siapkan ekstrak kering temulawak, lalu minumlah tiga kali masing-masing 250-600 mg.
g. Mengatasi Gangguan Liver
Temulawak dapat mengobati gangguan liver dan penyakit hati yang berhubungan dengan liver (penyakit kuning, hepatitis, batu empedu, dan meningkatkan aliran cairan empedu). Serta mengobati batu ginjal dan batu empedu.
Sebagai obat gangguan ini, temulawak bekerja sebagai kolaguga yakni meningkatkan aliran produksi, dan sekresi empedu. Menurunkan kadar kolesterol hati dan meningkatkan enzim penceran di lemak hati. Dalam bentuk rebusan dan ekstrak temulawak dapat dipakai untuk mengobati kerellasis, kolesistitis, dan kerusakan pada kolenkim hati.
C. Analisis Data
Proses perkembangan budidaya dan produksi tanaman obat semakin cerah dan strategis bagi kesejahteraan manusia di dunia. Kampanye “Back to Nature” (kembali ke alam) masyarakat bahwa tanaman obat semakin penting perannya dalam pola konsumsi, makanan, minuman, dan obat-obatan. Tidaklah mengherankan bila negara-negara maju merupakan penghimpun kebanyakan tanaman obat tradisional.
Temulawak merupakan tanaman obat yang secara alami sangat mudah tumbuh di Indonesia dan telah lama digunakan sebagai baham membuat jamu. Setiap produksi jamu baik skala kecil atau skala industri. Selalu memasukkan temulawak ke dalam racikan jamunya.
Tanaman temulawak dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 750 mdpl. Temulawak dapat dipanen setelah berumur satu tahun. Temulawak merupakan tanaman berkhasiat obat yang berguna untuk meningkatkan nafsu makan, menurunkan kolesterol, mengatasi gangguan pencernaan, gangguan nafsu makan, liver, batu empedu, meringankan ambien dan lain-lain. Bagian tanaman yang digunakan untuk tujuan pengobatan adalah umbinya.
Temulawak juga dapat diproses menjadi beberapa produk olahan seperti simplisia dan tepung temulawak. Sedangkan produk olahan seperti simplisiai yang lainnya dapat diolah misalnya kue kering dengan tambahan ekstrak dan tepung temulawak serta permen putih telur. Untuk penyimpanan dalam jangka waktu yang lama rimpang temulawak dapat diawetkan kemudian diolah menjadi ramuan yang diinginkan. Pengawet ini dilakukan dengan cara pengeringan. Melalui pengeringan, kandungan air pada sel-sel dalam rimpang akan terkurang sehingga proses pembusukkan siperlambat. Berikut dibawah ini sasaran produksi temulawak tahun 2015-2019 :
No. |
Produksi |
Produksi (ton) |
||||
2015 |
2016 |
2017 |
2018 |
2019 |
||
1 |
Aceh |
133 |
140 |
147 |
154 |
162 |
2 |
Sumatera Barat |
325 |
341 |
358 |
376 |
395 |
3 |
Riau |
78 |
82 |
86 |
90 |
95 |
4 |
Sumatera Utara |
23 |
24 |
25 |
26 |
27 |
5 |
Kepulauan Riau |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
6 |
Jambi |
36 |
38 |
40 |
42 |
44 |
7 |
Sumatera Selatan |
108 |
113 |
119 |
125 |
131 |
8 |
Kep. Bangka Belitung |
4 |
5 |
5 |
5 |
5 |
9 |
Bengkulu |
164 |
172 |
181 |
191 |
200 |
10 |
Lampung |
466 |
489 |
514 |
540 |
567 |
11 |
DKI Jakarta |
6 |
7 |
7 |
7 |
7 |
12 |
Jawa Barat |
275 |
289 |
304 |
319 |
335 |
13 |
Banten |
28 |
29 |
31 |
32 |
34 |
14 |
Jawa Tengah |
18.061 |
18.966 |
19.908 |
20.907 |
21.952 |
15 |
DIY Yogjakarta |
4.881 |
5.126 |
5.382 |
5.651 |
5.934 |
16 |
Jawa Timur |
13.396 |
14.066 |
14.769 |
15.508 |
16.283 |
17 |
Bali |
– |
– |
– |
– |
– |
18 |
Nusa Tenggara Barat |
155 |
163 |
171 |
179 |
188 |
19 |
Nusa Tenggara Timur |
318 |
333 |
350 |
368 |
386 |
20 |
Kalimantan Barat |
101 |
106 |
111 |
117 |
123 |
21 |
Kalimantan Tengah |
43 |
45 |
47 |
50 |
53 |
22 |
Kalimantan Selatan |
264 |
278 |
292 |
306 |
321 |
23 |
Kalimantan Timur |
83 |
88 |
92 |
96 |
101 |
24 |
Kalimnatan Utara |
42 |
44 |
46 |
48 |
50 |
25 |
Sulawesi Utara |
34 |
36 |
37 |
39 |
41 |
26 |
Gorontalo |
4 |
4 |
5 |
5 |
5 |
27 |
Sulawesi Tengah |
41 |
43 |
45 |
47 |
49 |
28 |
Sulawesi Selatan |
144 |
152 |
154 |
167 |
175 |
29 |
Sulawesi Barat |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
30 |
Sulawesi Tenggara |
96 |
100 |
106 |
111 |
117 |
31 |
Maluku |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
32 |
Maluku Utara |
– |
– |
– |
– |
– |
33 |
Papua |
– |
– |
– |
– |
– |
34 |
Papua Barat |
2 |
3 |
3 |
3 |
3 |
Indonesia |
39.321 |
41.287 |
43.351 |
45.519 |
47.795 |
Temulawak bahkan sipercaya juga sebagai jamu yang memperlambat proses pencernaan, menghilangkan flek hitam diwajah, serta menjaga ketentuan tubuh. Bahkan perempuan sehabis melahirkan disarankan untuk meminumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Temulawak merupakan salah satu obat tradisional, selain sebagai obat, temulawak juga dipakai sebagai kosmetik. Dilihat dari manfaat setelah dilakukan beberapa penelitian secara invitro dan vivo menunjukkan temulawak mempunyai aktivitas sebagai menurunkan kadar kolesterol darah tinggi.
Setelah mengkaji lebih dalam mengenai tumbuhan temulawak, penyusun dapat mengambil suatu simpulan bahwa temulawak sangatllah bermanfaat bagi manula. Karena di dalam temulawak terdapat banyak kandungan yang bermanfaat yaitu kandungan rimpang yaitu kandungan serat dan kurkumin yang cukup tinggi pada temulawak dapat membantu melancarkan buang air besar, kandungan minyak asiri sebanyak 6,00% dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal dalam menyaring darah dari racun dan sisa-sisa metabolisme tubuh, kandungan phelandren membantu melancarkan pengeluaran toksin dan dalam tubuh. Kandungan borneol didalamnya dapat membantu proses penyembuhan terhadap penyakit atau luka di dalam tubuh, kandungan pati dan turmerol dapat membantu proses metabolisme pada tubuh, kandungan antioksidan dapat membantu sebagai pencegah tumbuhnya kanker payudara pada wanita, mencegah alzeimer (pikun), kardiovaskular (penyakit jantung).
Banyaknya masyarakat yang memiliki obat-obatan medis untuk mengobati berbagai macam penyakit. Sekarang masyarakat banyak mengabaikan keberadaan tanaman herbal temulawak. Jika saja kita mengetahui akan manfaat dan khasiat tanaman herbal temulawak mereka lebih memeilih dengan obat-obatan medis bahkan sekalipun dilingkungan mereka terdapat tanaman herbal temulawak mereka menganggap tanaman itu hanyalah tanaman biasa yang semua tempat ada.
B. Saran
Seharusnya masyarakat berpikir lebih berhati-hati jika memilih obat-obatan yang akan dikonsumsi. Begitu juga dengan pabrik-pabrik yang membuat obat-obatan sebaiknya tidak menggunakan campuran bahan kimia dalam pembuatan obat, karena juga harus memikirkan kesehatan konsumsi. Lebih baik memilih menggunakan tanaman herbal alami dalam pembuatan obat agar masyarakat terjamin kesehatannya dan tidak akan menimbulkan efek samping.
Disarankan pada seluruh pembaca karya tulis ilmiah ini agar betul-betul memahami dan mengerti tentang temulawak.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, Efi. 2005. Khasian dan Manfaat Temulawak Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit. Jakarta : Agromedia Pustaka
Kusuma, Hembing Wijaya. 2003. Penyembuhan dengan Temulawak. Jakarta : Melinea Populer
Hernani dan Monohardjo. 2006. Tanaman Berkhasiat Antioksidan, Berbagai Jenis Tanaman Penangkal Racun. Jakarta : Penebar Swadya
Mahendra. 2005. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Jakarta : Penebar Swadya
Rukmana, Rahmat. 1995. Temulawak : Tanaman Rempah dan Obat. Yogjakarta : Kanisius