METODE PENGOBATAN TRADISIONAL
Laporan ini diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian madrasah
DISUSUN Oleh :
NAMA : Kori Fariyanda
NIS/NISN : 0016565691
Progam studi : IPA (Ilmu pengetahuan Alam)
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL AHROM
MADRASAH ALIYAH AL AHROM KARANGSARI
Jl. Nangka.no 45 Karangsari Karangtengah Demak telp.(0291)690355
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengobatan herbal dan kembali ke alam adalah dua plase yang banyak kita dengar akhir-akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan pilihan alternatif yang banyak diminati masyarakat terutama dalam bidang pengobatan.
Sejak zaman dahulu kala, dimana pengobatan ala barat belum dikenal penggunaan tanaman berkhaiat obat atau dikenal dengan herbal sebenarnya sudah dilakukan di masyarakat. Tetapi lambat laun tersingkirkan karena pengaruh perkembangan pengobatan kedokteran yang pesat dan menjadikan herbal sebagai alternatif pilihan saja. Padahal sejak zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara waktu lampau sudah banyak terbukti keampuhan dan khasiat herbal, dan disamping itu lebih murah meriah dan efek samping yang ditimbulkan sangat kecil, tetapi walaupun begiu masih banyak masyarakat kita yang meragukan khasiat herbal. Sangat baguslah jika mengkombinasikan antara therapy herbal dengan obat kimiawi, terutama untuk penyakit kronis yang susah disembuhkan dengan aturan minum obat herbal sekitar 2 jam setelah pemakaian obat.
Lakukan pengobatan secara teratur dan sehat. Perlu anda ketahui bahwa pengobatan herbal membutuhkan kesabaran karena bahwa pengobatan herbal membutuhkan kesabaran karena tidak langsung terasa manfaatnya, tetapi bersifat konstruktif (memperbaiki/membangun). Berbeda dengan efek obat kimiawi memang terasa cepat, tetapi bersifat destruktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengobatan tradisional ?
2. Apakah pengobatan tradisional masih diminati dikalangan masyarakat ?
3. Apa saja tanaman yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit ?
C. Tujuan penulisan
1. Sebagai syarat untuk menempuh ujian nasional ;
2. Untuk moivasi supaya lebih bisa menghargai ;
3. Agar bisa mengetahui tumbuhan-tumbuhan yang bisa menyembuhkan penyakit ;
4. Supaya mengetahui betapa pentingnya pengobatan tradisional.
D. Manfaat penulisan
1. Manfaat bagi penulis
a. Berlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber,
b. Dapat menambah wawasan,
c. Bisa meningkatkan ketrampilan dalam mengorganisir dan menyajikan data sacara jelas.
2. Manfaat bagi pembaca
a. Menambah ilmu pengetahuan,
b. Memperluas wawasan,
c. Dapat mengetahui konsep-konsep pengobatan tradisional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Penggunaan obat tradisional sejak zaman mesir kuno. Tumbuhan sudah digunakan sebagai obat sejak masa 3000 SM. Hal ini terbukti dari tumbuhan pada kertas papirus yang ditemukan di Mesir dan Cina. Suku-suku dari Afrika dan suku Indian pun menggunakan tumbuhan herbal sebagai bagian dari ritual penyembuhan. Penelitian mengemukakan bahwa ternyata, walaupun daerah asal mereka berbeda, mereka sama-sama menggunakan tertentu untuk mengobrol penyakit yang sama.
Kemudian baru pada abad ke-19 lah ilmuan yang telah mempelajari kimia melirik tumbuhan sebagai dasar obat. Sementara itu, ilmu pengobatan tradisional di seluruh dunia terus mempertahankan obat tradisional untuk konsumen yang merasa pengobatan modern terlalu mahal.
WHO memperkirakan 80% masyarakat dunia masih menggunakan obat tradidional pada obat modern. Di Jerman ada 700-an obat yang berasal dari tumbuhan herbal yang disarankan oleh para dokter. Sedangkan di Amerika, penelitian tentang obat herbal ini meningkat drastis selama 30 tahun terakhir. Hingga saat ini, ilmu pengobatan herbal terus berkembang dengan meneliti dan menggabungkan efek tumbuhan herbal sehingga menjadi obat yang telah efektif lagi untuk berbagai macam penyakit.
B. Deskripsi Data
1. Pengertian Pengobatan Tradisional
Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang perlu terus dilestarikan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Untuk dapat ikut meningkatkan pelayanan dan meningkatkan pemerataan obat-obatan tradisional maka perlu dukungan dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Selama ini industri jamu ataupun obat-obat tradisional bertahan tanpa dukungan yang memadai dari pemerintah maupun industri farmasi. Sementara iu tantangan dari dalam negeri sendiri adalah sikap dari dunia medis yang belum sepenuhnya menerima jamu dan obat tradisional.
Merebaknya jamu palsu maupun jamu yang bercampur bahan kimia beberapa waktu lalu, semakin menambah keraguan masyarakat akan khasiat dan keamanan mengkonsumsi jamu dan obat tradisional sudah lama dilakukan oleh masyarakat. Obat tradisional ini tentunya sudah diuji bertahun-tahun bahkan berabad-abad sesuai dengan perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia. Dalam masyarakat sendiri sebenarnya terdapat suatu dinamika yang membuat mereka mampu bertahan dalam keadaan sakit dan hal ini sebenarnya merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Potensi yang berarti kemampuan, daya, kesanggupan, kekuatan yang dapat dikembangkan. Selama ini perkembangan pelayanan kesehatan tradisional dan alternatif tampak semakin pesat sekitar 32% masyarakat kita memakai pengobatan dan obat tradisional ketika sakit. Perkembangan ini telah mendorong pertumbuhan usaha di bidang obat tradisional, mulai dari budidaya tanaman obat,industri obat, dan distribusi. Akhir-akhir ini banyak muncul penyakit-penyakit baru yang belum ditemukan obatnya. Hal ini membuat cemas masyarakat,padahal bahan-bahan untuk obat tradisional yang berkhasiat obat banyak terdapat di seluruh pelosok tanah air, meskipun masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk pengobatan penyakit. Hal ini berarti obat tradisional memiliki potensi besar dalam pelayanan kesehatan.
a. Jenis dan Sumber Obat Tradisional
Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM) yang kemudian beralih menjadi Badan POM mempunyai tanggung jawab dalam peredaran obat tradisional di masyarakat. Obat tradisional Indonesia semula hanya dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu obat tradisional atau jamu dan fitofarmaka.
1) Jamu ( Empirical Bused Herbal Medicine )
Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang belum dibakukkan dan dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman. Bentuk sediaannya berwujud sebagai serbuk seduhan,rajangan untuk seduhan,dan sebagainya. Istilah penggunaannya masih memakai pengertian tradisional seperti galiansingset, sekalor, pegel linu, tolak angin, dan sebagainya.
2) Ekstrak Bahan Alam
Ekstrak bahan alam adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun keterampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pra-klinik seperti standar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.
3) Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyarakatan yang berlaku. Istilah cara penggunaanya menggunakan pengertian farmakologik seperti diuretic, analgesic, antipiretik, dan sebagainya.
Selama ini obat-obat fitofarmaka yang berada di pasaran masih kalah bersaing dengan obat paten. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor,antara lain kepercayaan, standar produksi, promosi dan pendekatan terhadap medis, maupun konsumennya secara langsung. Fitofarmaka merupkan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar,ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinis pada manusia. Obat tradisional dapat diperoleh dari berbagai sumber sebagai pembuat atau yang memproduksi obat tradisional yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Obat Tradisional Buatan Sendiri
Obat tradisional jenis ini merupakan akar dari pengembangan obat tradisional di Indonesia saat ini. Pada zaman dahulu, nenek moyang kita mempunyai kemampuan untuk menyediakan ramuan obat tradisional yang digunakan untuk keperluan keluarga. Kemudian dkembangkan oleh pemerintah dalam bentuk program TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Obat tradisional berasal dari pembuatan jamu (herbalis)
b) Obat Tradisional Buatan Industri
Membuat jamu merupakan salah satu profesi yang jumlahnya masih cukup banyak. Saalah satunya adalah pembuat sekaligus penjual jamu gendong. Akhir-akhir ini dengan adanya jamu-jamu industri untuk dikonsumsi bersamaan dengan jamu gendong yang mereka sediakan.
1) Komposisi dan Persyaratan Obat Tradisional
Komposisi obat tradisional yang biasa diproduksi oleh industri jamu dalam bentuk jamu sederhana pada umumnya tersusun dari bahan baku yang sangat banyak dan bervariasi. Sedangkan bentuk obat ekstrak alam dan fitofarmaka pada umumnya tersusun dari simplisia tunggal atau maksimal 5 macam jenis bahan tanaman obat.
2) Pemanfaatan dan Prospek Obat Tradisional
Obat tradisional ini tidak jarang dipakai untuk pengobatan penyakit yang belum ada obatnya seperti kanker, virus AIDS, dan penyakit degeneratif, serta keadaan terdesak dimana obat tidak tersedia atau tidak dijangkau oleh masyarakat.
b. Alasan Masyarakat Menggunakan Obat Tradisional
1) Faktor Sosial
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial adalah sugesti yaitu pmberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh tanpa berfikir panjang.
2) Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi mempunyai peeran dasar dalam penerimaan atau penolakan suatu pengobatan. Faktor ini diperlukan dengan persepsi masyarakat bahkan pengobatan tradisional membutuhkan sedikit biaya dan waktu.
3) Faktor Budaya
Budaya merupakan suatu pikiran, adat-istiadat, kepercayaan yang menjadi kebiasaan masyarakat.
4) Faktor Psikologi
Peranan sakit merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan karena itu berbagai cara akan dijalani oleh pasien dalam rangka mencari kesembuhan.
5) Faktor Kejenuhan Terhadap Pelayanan
Faktor ini disebabkan akan kejenuhan sang penderita dalam proses pengobatan membuat sang penderita memilih jalur alternatif pengobatan lain yang dapat mempercepat proses penyembuhannya.
6) Faktor Manfaat dan Keterbatasan
Keberhasilan dan efektivitas dari pengobatan alternatif menjadi alasan yang sangat berpengaruh terhadap pemilihan pengobatan alternatif.
7) Faktor Pengobatan
Sebagian besar pengetahuan manusia siperoleh melalui alat indera atau pikiran yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan didapatkan secara formal dan informal.
Pengobatan tradisional di Indonesia dikatakan masih sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk mendapatkan penyembuhan. Hal ini dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia masih mempercayai pengobatan tersebut dapat mengobati penyakitnya. Bukan berarti pula akibat kurangnya fasilitas kesehatan pelayanan formal yang terjangkau namun ada faktor-faktor budaya Indonesia yang masih memiliki kepercayaan kuat terhadap pengobatan tradisional.
Selain itu adanya kepercayaan individu terhadap upaya pengobatan dan pelayanan kesehatan yang dikemukakan oleh Rosenstock (dalam Agusmarni, 2012) yaitu tentang Health Belief Model.
Model ini menjelaskan tindakan individu tentang berhubungan dengan kesehatan dengan memfokuskan pada kognitif. Dimana individu siap melakukan suatu tindakan terhadap bahayanya penyakit tersebut serta persepsi individu terhadap kemungkinan yang terjadi bila terserang penyakit tersebut misalnya kecacatan dan dijauhin oleh lingkungan sosialnya. Penilaian tersebut terhadap manfaat pengobatan yang akan didapatkan oleh individu tersebut dan membandingkan persepsi terhadap pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan tujuan pemakaian obat tradisional dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :
- Untuk memelihara kesehatan dan menjaga kebugaran jasmani (promotif).
- Untuk mencegah penyakit (preventif).
- Sebagai upaya pengobatan penyakit maupun untuk mengobati orang lain sebagai upaya mengganti atau mendampingi penggunaan obat jadi (kuratif).
- Untuk memulihkan kesehatan (rehabilitas).
Agar pemanfaatan obat tradisional dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah terutama dan segi keamanan, khasiat, dan penggunaannya maka perlu dilakukan penelitian dan pengembangan dengan tahap sebagai berikut :
1) Pemilihan (seleksi).
2) Uji penyaringan biologis (seiring biologis) yang meliputi uji farmatologis dan toksinitas akut.
3) Uji farmakodinamika.
4) Uji toksinitas lanjut seperti uji toksinitas sub akut, kronis dan khusus, pengembangan formulasi.
5) Uji klinis pada manusia.
2. Obat Tradisional Di Kalangan Masyarakat
Pengobatan tradisional kini mulai dipercaya oleh kalangan masyarakat Indonesia pengobatan tersebut telah banyak diminati dan tersebar ke seluruh lapisan masyarakat di desa dan di kota. Sehingga kita dapat menganalisis dan melihat adanya perbedaan antara pengobatan tradisional di desa dan di kota serta mengetahui alasan mengapa banyak masyarakat yang menggunakan pengobatan tradisional untuk penyembuhan dan penyakit atau menjaga kesehatan, contohnya : seperti melakukan pemijatan refleksi dan pengobatan yang menggunakan konsumsi jamu.
Dalam sejarahnya, dikisahkan bahwa sebenarnya teknik pijat refleksi telah dikenalsejak 2500 SM. Awalnya, jenis pijat ini berasal dari Mesir, lalu berkembang serta dipraktekkan di negara-negara lain yang penyebarannnya hingga mencapai seluruh dunia. Di Indonesia sendiri jenis pijatan ini mulai dikenal luas oleh masyarakat dalam kurun waktu 5 tahun belakangan. Saat ini bahkan sudah menjadi sejenis tren masa kini dan umumnya banyak digunakan di perkotaan.
Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah secara turun-temurun untuk kesehatan. Pengertian jamu dalam Permenkes No.003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, atau campuran dari bahan secara turun menurun pengobatan itu. Fenomena yang terjadi dalam maraknya penipuan yang berkedok pengobatan tradisional juga tidak dapat sepenuhnya disalahkan. Karena kepercayaan yang Indonesia akan budaya memberikan hasil yang baik dan ada beberapa penderita yang sembuh dalam pengobatan tradisional bila dilakukan secara benar. Biaya kesehatan yang cukup mahal juga menjadi salah satu dampak yang cukup mempengaruhi sehingga masyarakat cenderung lebih memilih untuk melakukan pengobatan melalui pengobatan tradisional. Dalam hal ini perlu diketahui asal-usul individu yang membuka praktik pengobatan tradisional agar tidak terjadi penipuan yang akan merugikan penderita. Banyaknya oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang membuka praktik pengobatan tradisional yang mengatasnamakan agama sehingga banyak masyarakat yang tertipu.
Masyarakat sendiri harus benar-benar mengerti dan pintar dalam memilih dan menentukan pengobatan tradisioanal atau alternatif yang akan mereka jalani. Serta peran pemerintah dalam menangani kasus ini sehingga masalah yang terjadi ini tidak terjadi lagi di masyarakat dengan cara meringankan biaya kesehatan untuk masyarakat. Telah dijelaskan tentang banyaknya pengobatan tradisional yang berkembang di Indonesia sebagai suatu budaya. Mulai dari dukun bayi, battra pijat atau urut, dukun bayi terlatih, tukang jamu gendong, battra dengan ajaran agama, dan lain sebagainya. Walaupun pengobatan ini dapat dikatakan cukup ringan namun banyak sekali masyarakat yang menggnakan pengobatan ini sebagai media untuk menyembuhkan beberapa penyakit ringan dan hilangnya kekuatan atau tenaga akibat kelelahan. Pengobatan ini dapat dikatakan sangat sering kita jumpai dimasyarakat bahkan kebanyakan masyarakat sering menggunakannya. Hal ini menjadi suatu kebiasaan masyarakat untuk dapat menyembuhkan penyakitnya tanpa harus mengeluarkan biaya. Memang pengobatan ini hanya dapat menyembuhkan beberapa penyakit ringan saja namun sangat berguna bagi masyarakat.
Biasanya pengobatan ini dilakukan oleh seorang ahli pijat setelah melakukan pemijatan. Namun pengobatan ini juga dapat dilakukan sendiri dengan bantuan orang terdekat tanpa harus memanggil seorang ahli pijat.
Ketika masyarakat indonesia merasakan lelah, demam dan masuk angin mereka akan melakukan pengobatan. Pada umumnya masyarakat akan pergi ke dokter untuk metode penyembuhan. Namun terkadang beberapa orang kelas bawah tidak mampu untuk pergi ke dokter karena faktor biaya. Masyarakat kelas bawah tanpa pergi ke dokter mungkin mereka hanya membeli obat di apotik. Dan melakukan perawatan sendiri dirumah. Namun selain pergi ke dokter atau melakukan perawatan dirumah masyarakat ketika lelah, demam ataupun masuk angin akan melakukan yang bisa dikatakan sebagai pengobatan tradisional yang disebut dengan istilah “Kerokan”. Masyarakat Indonesia sendiri pasti sudah sangat terbiasa dengan istilah “Kerokan”.
Di tengah invansi pengobatan modern sekarang ini, pengobatan tradisional khas Indonesia “kerokan” belum kehilangan pamornya, bahkan sebagian orang masih menjadikannya alternatif awal saat kondisi tubuh tengah menurun. Ketika kita mulai merasakan mual, masuk angin demam kita akan memanggil orang pijat tradisional untuk mengobati. Hal ini sering dilakukan oleh masyarakat jaman dahulu sebelum adanya ilmu kedokteran yang sangat canggih seperti sekarang.
Segala jenis penyakit mulai ringan hingga berat dapat disembuhkan oleh dokter melalui ilmu kesehatan. Berbeda dengan masyarakat jaman dulu mereka hanya melakukan “kerokan” sebagai media penyembuhan. Kerokan sudah sangat dikenal di Indonesia sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Pengobatan ini tidak hanya dikenal di lingkungan masyarakat jawa tetapi menyebar ke daerah-daerah lain di Indonesia bahkan sebagian besar budaya Asia Tenggara mempercayai efek penyembuhan pengobatan ini.
Kerokan dilakukan menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu giok, gundu, potongan jahe, potongan bawang, atau benda tumpul lainnya yang digunakan untuk menggosokan bagian punggung hingga berwarna merah dan berbentuk garis panjang.
Kerokan diyakini memiliki khasiat penyembuhan oleh masyarakat di Indonesia. Khasiat yang dihasilkan oleh kerokan tidak lain meringankan tubuh akibat kelelahan setelah melakukan aktivitas panjang. Kerokan juga di yakini oleh masyarakat dapat menyembuhkan gejala-gejala penyakit kecil.
3. Tanaman Yang Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit
a. Temulawak
Temulawak adalah tanaman obat tradisional dan kegunaannya yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Temulawak memiliki kegunaan untuk meningkatkan nafsu makan, mengatasi penyakit kuning, perut kembung, dan maag. Temulawak juga memiliki kegunaan untuk meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh.
b. Daun Bayam Duri
Tanaman obat tradisional yang satu ini selain dijadikan sayuran juga sekaligus dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Tanaman obat daun bayam duri berguna untuk mengatasi anemia.
c. Daun Dewa
Tanaman obat tradisional ini berguna untuk untuk mengatasi pembengkakan pada payudara. Selain itu daun dewa juga dapat digunakan untuk mengatasi muntah darah. Karena kegunaannya tersebut daun dewa digunakan sebagai tanaman obat tradisional.
d. Bawang Puih
Bawang Putih adalah tanaman obat tradisional yang juga digunakan sebagai bumbu masakan. Bawang putih memiliki banyak khasiat, seperti dapat menurunkan kolesterol, mengobati batuk dan flu, serta dapat membunuh bakteri atau virus jahat yang ada di dalam tubuh. Karena kegunaannya tersebut bawang putih banyak di tanam sebagai tanaman obat tradisional.
e. Seledri
Tanaman obat tradisional dan kegunaannya yang juga tidak kalah penting yaitu seledri. Tanaman seledri selain digunakan sebagai bumbu masak juga berguna untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Dengan tanaman obat tradisional yang satu ini anda dapat menurunkan tekanan darah pada tubuh, karena itu seledri banyak digemari masyarakat sebagai tanaman obat tradisional.
f. Pacar Cina
Pacar Cina adalah tanaman obat tradisional yang berguna untuk mengatasi penyakit kelamin. Pacar Cina memang sudah dikenal sebagai tanaman obat tradisional yang sangat ampuh untuk mengatasi berbagai penyakit.
g. Kangkung
Walaupun kangkung adalah sayuran, namun kangkung juga termasuk tanaman obat tradisional, karena berguna untuk mengatasi sulit tidur insomnia. Untuk anda yang susah tidur sebaiknya konsumsilah kangkung, karena dengan begitu susah tidur anda akan segera hilang.
h. Jahe
Jahe merupakan tanaman obat tradisional dan kegunaannya banyak sekali. Ini karena tanaman obat tradisional yang satu ini memiliki banyak sekali kegunaan untuk tubuh manusia. Jahe berguna untuk menghilangkan mabuk kendaraan, menghangatkan badan, masuk angin, sakit perut, pusing dan masih banyak lagi. Jahe juga digunakan sebagai bumbu masakan selain dapat digunakan sebagai obat tradisional.
i. Kunyit
Kunyit banyak digunakan sebagai tanaman obat tradisional. Kunyit berguna untuk melancarkan datang bulan, menghilangkan sakit perut, dan masih banyak lagi. Kunyit selain digunakan sebagai bumbu masakan.
j. Sere
Tanaman obat tradisional dan kegunaannya yang juga perlu anda ketahui yaitu sereh. Salah satunya yaitu mengobati panu. Panu dapat dihilangkan secara alami menggunakan sere. Anda cukup memotong sere menjadi dua bagian lalu digosok gosokkan ke panu. Lakukan cara sebelum tidur agar tidak mengganggu aktivitas.
k. Daun Jambu Biji
Daun jambu biji adalah tanaman obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi diare. Apabila Anda mengalami diare sebaiknya segera ambil beberapa lembar daun jambu biji yang masih muda. Setelah itu cuci bersih dan rebus hingga mendidih. Biarkan hingga dingin dan minum lah obat ini. Daun jambu biji memang dari dahulu sudah dipercaya dapat mengatasi diare secara efektif.
l. Belimbing Wuluh
Tanaman yang satu ini berbeda dengan belimbing yang kita makan biasanya. Bentuknya lebih kecil dan bergerombol banyak. Belimbing wuluh ini selain bisa dipakai sebagai sayur, juga mempunyai khasiat untuk beberapa penyakit. Antara lain untuk obat penyakit diabetes, sakit gigi, sariawan. Belimbing wuluh ini juga ampuh untuk menyembuhkan asma dan batuk, serta bisa encerkan dahak. Selain itu, belimbing wuluh ini bisa digunakan untuk mengobati jerawat.
m. Lidah Buaya
Tanaman obat yang satu ini biasanya di tanam orang di pekarangan. Tanaman ini berkhasiat untuk kesehatan rambut, anda cukup mengoleskan lidah buaya ini ke rambut anda, untuk mendapatkan rambut yang lebat. Selain itu lidah buaya juga bisa untuk mengobati jerawat, diabetes, sembelit, radang tenggorokan dan beberapa penyakit lainnya.
n. Sambiloto
Tanaman ini biasanya dimanfaatkan orang untuk obat penurun panas, sakit perut, perut kembung. Tanaman ini juga dipercyaa bisa mnyembuhkan kencing manis dan diabetes. Anda cukup merebus daun sambiloto ini kemudia meminumnya untuk mengobati penyakit diabetes.
o. Daun Cincau
Daun ini biasanya dimanfaatkan orang untuk bahan baku membuat cincau. Ada dua jenis. Daun cincau hitam dan cincau hijau. Selain enak dimakan ternyata daun ini juga berkhasiat untuk menyembuhkan sakit diabetes, demam, dan tipes.
p. Akar Alang-Alang
Mungkin kita sudah sering mendengar tanaman ini. Tanaman ini biasanya tumbuh di pekarangan atau dikebun. Petani menganggap tanaman sebagai gulma di tanaman mereka. Namun jangan salah, ternyata tanaman ini juga ampuh menyembuhkan penyakit keputihan, panas dalam, dan kencing batu.
q. Alpukat
Siapa yang tak mengenal buah yang satu ini. Selain rasa buahnya yang lezat alpukat juga mengandung banyak vitamin. Alpukat ternyata mempunyai banyak keampuhan, seperti dapat mencegah kanker, obt dari penyakit diabetes, serta dapat menurunkan kolestrol.
r. Daun Tempuyung
Tanaman ini biasa tumbh di alam liar. Kini, tanaman obat yang satu ini sudah digunakan pabrik – pabrik besar sebagai bahan dasar obat. Daun tempuyung memang terasa pahit, namun mempunyai banyak manfaat. Manfaat dari daun tempuyung ini, antara lain sebagai obat dari bisul, kencing batu, asam urat, wasir dan juga darah tinggi.
s. Ciplukan
Tanaman obat yang satu ini sangat familiar ditelinga kita, tanaman obat ini mempunyai buah yang enak rasanya dan disukai oleh anak – anak. Ciplukan biasanya tumbuh di area persawahan. Tanaman obat ini ampuh menyembuhkan penyakit kanker paru – paru, asma, radang tenggorokan, dan beberapa penyakit lainnya.
t. Brutowali
Tanaman obat yang satu ini rasanya pahit. Namun dibalik rasanya yang pahit, ternyata memiliki banyak manfaat, antara lain brutowali bisa menyembuhkan penyakit malaria, kencing manis, rematik, serta bisa digunakan untuk mengobati luka.
C. Analis Data
Obat tradisional telah berabad-abad lamanya dipergunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia, meskipun masih banyak bahan baku standar yang belum memiliki persyaratan resmi. Obat tradisional pada umumnya menggunakan bahan-bahan alam yang lebih dikenal sebagai simplisia. Simplisia ialah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan.
Semakin maraknya penggunaan obat tradisional berdasarkan khasiat yang turun temurun, semakin memperluas kesempatan terjadinya pemalsuan simplisia bahkan ada beberapa jamu yang mengandung bahan kimia obat (BKO) yang telah 3 jelas dilarang penambahannya, baik sengaja maupun tidak disengaja kedalam produk obat tradisional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang perlu terus dilestarikan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan membantu meringankan perekonomian masyarakat agar masyarakat tidak selalu terpaku pada obat modern.
Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Obat tradisional dapat berupa serbuk, larutan, pil, kapsul, dan sebagainya.
B. Saran
- Sebaiknya jangan terlalu tergantung pada obat modern.
- Pelajari tentang obat-obatan tradisional agar anak cucu kita tahu betapa pentingnya menggunakan obat tradisional.
- Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan obat tradisional yang ada disektar kita dengan sebaik mungkin serta tetap menjaga kelestarian di sekitar lingkungan hidup yang sehat.
Daftar Pustaka
Pratama, Aditya Bagus. 2013. Therapy Herbal. Yogyakarta : Pustaka Media
LAMPIRAN