Sampah Organik Dan Non-Organik
Nama | : Ida Ayu Fitria |
NIS/NISN | : 0012775519 |
Program Studi | : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) |
BAB I
PENDAHULUAN
-
Latar Belakang Penulisan
Sampah organik dan non-organik menjadi semakin tidak terkontrol seiring peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah. Sampah sendiri merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia yang membludak dan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah. Saat ini, pengelolaan sampah sebagian besar daerah masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan. Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi sebagai konsekuensi logis dari aktivitas manusia dan industrialisasi yang kemudian berdampak pada permasalahan lingkungan seperti : keindahan kota, kesehatan masyarakat, dan lebih jauh lagi terjadinya bencana ledakan gas metan, tanah longsor, pencemaran udara akibat pembakaran terbuka, dan lain-lain.
Dengan pengelolaan yang tepat sesuai dengan lingkungan dan keberadaan sampah pada lingkungan kita, diharapkan mampu menjadikan lingkungan kita bersih, sehat, dan nyaman.
-
Rumusan Masalah
-
- Apa dampak positif dan negatif sampah ?
- Apa manfaat memisahkan sampah organik dan non-organik ?
- Bagaimana cara mengelola sampah ?
-
Tujuan Penelitian
-
- Agar mengetahui dampak positif dan negatif sampah.
- Agar dapat membedakan sampah organik dan non-organik.
- Agar mengetahui cara mengelola sampah.
-
Manfaat Penulisan
-
- Menambah pengetahuan tentang sampah disekitar kita.
- Menambah wawasan agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit.
- Menambah pengetahuan tentang cara mengelola sampah.
BAB II
PEMBAHASAN SAMPAH ORGANIK DAN NON-ORGANIK
-
Landasan Teori Mengenai Sampah
Sampah adalah sisa-sisa bahan makanan, minuman, kardus, kotak, plastik, dan semua material yang sudah tidak diperlukan lagi. Misalnya jika kamu selesai makan kue yang dibungkus plastik, bungkus plastik yang tidak terpakai inilah yang disebut sampah. Alangkah lebih baik bila kemasan tersebut dapat di daur ulang sehingga menjadi sesuatu yang berguna dan dapat dipakai kembali. Namun sebenarnya sampah dapat dibagi lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu :
-
Sampah menurut bentuknya
Pemisahan sampah dapat dilakukan berdasarkan bentuknya :
- Sampah Padat
Sampah padat adalah sampah yang bentuknya solid, kaku atau tidak berbentuk cairan. Sampah ini biasanya mengandung bahan-bahan kimia, contohnya : kemasan plastik, kaca, aluminium, kacang besi, dan sebagainya.
- Sampah cair
Sampah cair tentunya berbentuk cairan seperti air sampah tersebut dapat berasal dari pembuangan limbah pabrik, atau sampah rumah tangga dapat dikategorikan sebagai sampah cair.
-
Sampah menurut sumbernya
Jenis sampah ini dibagi berdasarkan asal sampah tersebut.
- Sampah yang berasal dari alam
Sampah ini merupakan sampah yang berasal dari alam. Misalnya, tumbuh-tumbuhan mati, daging hewan yang busuk, cangkang telur, duri-duri ikan, tulang-belulang, dan sebagainya.
- Sampah yang berasal dari manusia
Sampah juga termasuk pada kotoran yang dikeluarkan oleh tubuh manusia, seperti urine (air kencing) atau feses (hasil sisa mencerna makanan). Tidak semua makanan atau minuman yang dimakan dapat diserna oleh tubuh kita. Sisa dari proses pencernaan tersebut menghasilkan saripati atau cairan buangan.
- Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi biasa disebut dengan sampah rumah tangga. Sampah jenis ini menempati peringkat keetiga teratas bagi penyumbang sampah dunia. Tak perlu heran, karena makanan, minuman, barang elektronik, barang dari kertas, aluminium, plastik, kaca, besi, dan sebagainya, selalu dapat ditemukan di setiap rumah.
- Sampah Industri
Sampah industri masuk ke dalam tiga besar pengumbang sampah di dunia. Dari proses industri dapat menghasilkan sampah yang begitiu banyak, seperti asap, limbah cair, serta sampah padat. Sampah-sampah industri tersebut dapat meyebabkan polusi bagi lingkugan.
- Sampah Pertambangan
Sampah pertambangan merupakan sisabahan tambang yang sudah tidak terpakai, seperti sisa tambang batu bara, timah atau bijih besi, minyak bumi, dan lain-lain. Jenis sampah ini cukup berbahaya. Apalagi dengan kandungan kimia atau zat lainnya yang kurang baik untuk kesehatan manusia.
- Sampah Nuklir
Biasanya sampah nuklir dihasilkan dari PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Sampah nuklir mengandung bahan radioaktif yang berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sehingga cara pembuangannya berbeda dengan sampah lainnya.
- Sampah Antariksa
Sampah antariksa berasal dari sisa-sisa satelit, pecahan roket, atau stasiun luar angkasa yang tidak terpakai lagidan dibiarkan begitu saja di angkasa.
-
Sampah menurut penguraiannya
Berikut jenis sampah menurut penguraiannya
- Sampah yang mudah diuraikan (organik/biodegradable)
Sampah jenis ini merupakan sampah yang mudah diuraikan kembali ke alam. Contohnya sisa sayur, sisa potongan kulit buah, tulang ayam, duri ikan, dan lain-lain. Semua jenis sampah organik dapat diolah menjadi pupuk
- Sampah yang sulit diuraikan (non-organik/un-biodegradable)
Sampah non-organik biasanya mengandung bahan yang bukan berasal dari alam. Jadi, untuk penangannya sebaiknya dengan proses daur ulang.
-
Deskripsi Data Sampah Organik Dan Non-Organik
-
Apa dampak positif dan negatif sampah ?
-
- Dampak positif dari sampah
-
-
- Mudah di daur ulang kembali
- Dapat dijadikan pupuk tanaman
- Dapat menambah penghasilan
- Pengolahannya relatif mudah
- Sumber humus tanah
-
-
- Dampak negatif dari sampah
-
-
- Dampak bagi kesehatan
-
Tempat pembuangan sampah dengan pengelolaan sampah yang kurang memneuhi syarat atau tempat pembuangan sampah yang tidak terkontrol, merupakan tempat yang cocok bagi berkembangnya berbagai organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
-
-
-
- Dampak terhadap lingkungan
-
-
Sampah yang berasal dari berbagai sumber berpotensi mencemari lingkungan baik lingkungan darat, udara, maupun air.
-
-
-
- Pencemaran lingkungan darat
-
-
Pencemaran sebagai dampak langsung dari timbunan sampah di lingkungan tempat pembuangan sampah pencemaran lingkungan darat berdampak pada segi kesehatan.
-
-
-
- Macam pencemaran udara
-
-
Pencemaran udara sebagai dampak dari sampah adalah ditimbulkannya bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun.
-
-
-
- Macam pencemaran perairan
-
-
Pencemaran air yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai.
-
- Dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi
Sampah yang dikelola dengan kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan, hal ini akan berdampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi bagi masyarakat disekitarnya.
-
Apa manfaat memisahkan sampah organik dan non-organik ?
-
- Menjaga lingkungan kita tetap asri dan bebas dari sampah
- Mengurangi pemanasan lingkungan dapat membuat tumbuh-tumbuhan disekitar kita semakin subur akibat diberi pupuk dari kompos organik
- Membuat kita semakin peduli dan sadar akan pentingnya memelihara lingkungan disekitar kita.
- Kita dapat membantu membuat udara di lingkungan kita menjadi bersih karena tidak turut membakar sampah. Membakar sampah sangat tidak dianjurkan karena membuat udara disekitar menjadi tidak sehat atau berpolusi, juga dapat membebaskan partikel atau zat beracun yang terkandung dalam sampah tersebut
- Kesempatan uuntuk menimba dan berbagai ilmu seperti ilmu pemilihan sampah, tentang pembuatan pupuk dari kompos
- Mendorong masyarakat untuk melakukan daur ulang sampah disekitar lingkungan tempat tinggal masyarakat dapat menjadi kreatif dengan segala cara ide daur ulang sampah yang dapat dilakukan. Dalam daur ulang sampah diperlukan bahan yang bagus dan utuh sehingga dapat diolah dengan baik
Pengurangan kuota sampah, seperti yang kita tahu sampah-sampah banyak menumpuk di tempat pembuangan akhir. Karena sebenarnya kita masih belum mengetahui cara yang tepat untuk mendaur ulang tumpukan sampah tersebut. Sementara konsumsi masyarakat semakin meningkat. Dengan pemisahan ini secara tidak langsung dapat membantu masalah tersebut. Sampah-sampah organik akan lebih cepa membusuk jika di kelompokkan dengan sesamanya. Namun sampah-sampah non-organik dengan pengelompokkan yang demikian sampah menjadi lebih bersih dan mendorong masyarakat untuk lebih bersemangat memanfaatkan sampah untuk di daur ulang, contohnya plastik. Dengan cara seperti itu karena pemanfaatan sampah yang semakin tidak dilakukan maka dapat mengurangi penimbunan sampah disekitar kita.
-
Bagaimana cara mengelola sampah ?
-
- Menimbun sampah organik di dalam tanah. Sampah itu dalam waktu tertentu menjadi kompos yang menyuburkan tanaman disekitarnya
- Mengolah sampah utnuk dijadikan kompos. Pembuatan kompos dapat dilakukan dengan mengolah sampah rumah tangga, sampah pasar, dan sampah pertanian. Sampah yang dapat diolah menjadi kompos dalah sampah organik, yaitu sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti sayuran daun, ranting, kulit buah, dan sebagainya. Dengan bantuan mikro organisme tertentu, sampah dalam wadah itu terurai menjadi kompos.
- Menggunakan cacing, cacing dapat menguraikan sampah menjadi bahan yang baik untuk pupuk tanaman. Sampah diolah sedemikian rupadengan campuran bahan-bahan organik dan kotoran hewan dan diberikan kepada cacing, untuk dihancurkan. Hasilnya adalah pupuk kotoran cacing yang sangat berkualitas.
- Buatlah tempat sampah tersendiri berdasarkan jenis sampah yang dibuang. Namun, bila memungkinkan cobalah pilih sampah sesuai bentuk atau sumbernya. Dapat pula dipilih menurut jenisnya, misalnya sampah elektronik, sampah kertas, sampah sisa makanan, dan sebagainya
- Usahakan mengurangi jumlah sampah yang mau dibuang
- Sebagian besar sampah yang dibuang sebenarnya dapat dipergunakan kembali, seperti kaleng bekas susu adik. Buatlah tempat pensil atau kotak sampah kecil dari kaleng bekas susu. Hiasi dan warnai dengan gambar indahmu, sampah kaleng susu dapat menjelma menjadi kaleng pensil cantik nan lucu
- Ajaklah keluarga, teman sekelas, dan temanmu yang lain untuk mendaur ualng sampah
-
Analisis Data Manfaat Sampah Organik Dan Non-Organik
Komposisi sampah di tempat-tempat pembuangan akhir pada umumnya menunjukkan jumlah komposisi sampah organik dengan nilai yang paling tinggi yaitu 75%. Sampah jenis ini bila tidak ditangani dengan baik dan benar akan segera menimbulkan bau tidak sedap, menghasilkan bakteri dan kuman yang berpotensi mengganggu kesehatan warga disekitar tempat pembuangan sampah tersebut.
- Komposisi sampah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
-
- Komposisi fisik merupakan besarnya jumlah rata-rata komponen pembentukan sampah yang dihasilkan.
No. |
Komponen Sampah |
Presentase (%) |
1 |
Bahan Organik |
± 75% |
2 |
Kertas |
± 8% |
3 |
Kaca |
± 1% |
4 |
Plastik |
± 7% |
5 |
Kaleng atau Logam |
± 2% |
6 |
Lain-lain |
± 7% |
-
- Komposisi kimia adalah besarnya kandungan zat kimia yang terdapat dalam sampah. Komposisi kimia berhubungan dengan alternatif pemrosesan atau pengolahan dan pilihan pemulihan.
- Karakteristik sampah ditinjau dari kualifikasinya ada tiga macam yaitu :
- Garbage yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat cepat membusuk. Contoh dari sampah jenis ini antara lain : sampah dapur, sampah alam, dan lain-lain.
- Rubbish yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan organik atau non-organik yang tidak atau tahan berubah sifatnya atau tidak membusuk. Contoh dari sampah jenis ini adalah : sampah plastik, kaleng atau logam, kertas kaca, dan lain-lain.
- Ashes atau dush yaitu sampah-sampah yang berasal dari sisa pembakaran dan dari bahan-bahan partikel kecil yang mempunyai sifat mudah berterbangan. Kadar abu yang terdapat dari berbagai sumber antara lain :
No. |
Sumber sampah |
Presentase (%) |
Nilai kalor (kal/kg) |
1 |
Pasar Modern |
||
2 |
Pemukiman |
||
3 |
Sekolahan |
||
4 |
Industri |
||
5 |
Perkantoran |
||
6 |
Pasar Tradisional |
- Densitas atau kepadatan sampah
Kepadatan sampah menyatakan bobot sampah persatuan volume. Pada sistem sanitary landfill, kepadatan sampah diperlukan untuk menentukan ketebalan lapisan sampah yang akan dibuang pada sistem tersebut. Komposisi bahan sampah organiknya ada di kota-kota , di Indonesia antara 80 % hingga 90 % dari total sampah organik dan non organik. Jumlah komposisi sampah organik yang cukup besar tersebut akan bermanfaat bila kita mengerti bagaimana cara mengelola dengan baik.
Dari pembahasan yang telah terurai diatas dapat saya simpulkan sampah adalah barang sisa dari berakhirnya suatu proses. Sampah dibagi menjadi dua yaitu : sampah organik dan sampah non-organik. Sampah organik adalah sampah yang mudah hancur, contohnya : daun-daunan, jerami, dan lain-lain. Sedangkan sampah non-organik adalah sampah yang sulit dihancurkan, contohnya : plastik, kaleng, dan lain-lain. Kedua jenis sampah ini mempunyai dampak sendiri-sendiri. Sampah yang dibuang biasa juga dimanfaatkan dengan mengolah sampah dengan berbagai cara agar lebih bermanfaat.
Sampah mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif dari sampah : mudah daurulang, dapat dijadikan pupuk tanaman dan dapat menambah penghasilan, pengolahannya relatif mudah. Dampak negatif dari sampah adalah dampak bagi kesehatan, dampak bagi lingkungan, dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi.
Kita dapat mengetahui manfaat memisahkan sampah organik dan non-organik seperti : menjaga lingkungan kita tetap asri dan bebas dari sampah dan dapat mengetahui cara mengelola sampah dengan cara : menimbun sampah organik di dalam tanah, mengelola sampah untuk dijadikan kompos menggunakan cacing.
- Saran – saran
- Hendaknya kita membuang sampah pada tempatnya setiap saat, maka setiap saat hendaknya lingkungan kita akan terlihat bersih dan murni.
- Hendaknya kita menjaga lingkungan, dengan mengetahui dampak positif dan negatif, dan cara pengolahannya. Kita bisa memperkecil dampak negatifnya dengan cara mengolah sampah agar dapat dimanfaatkan, agar tidak hanya menjadi bibit penyakit namun lebih bermanfaat.
- Oleh karena itu peraturan harus ditegaskan agar tidak ada orang yang membuang sampah di sembarangan tempat.
PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ORGANIK DAN NON-ORGANIK