Untuk bisa mendapatkan pakaian yang menarik, tentu saja kita juga membutuhkan bahan pelengkap dan aksesori lainnya. Selain itu, perlengkapan dan aksesori lain ini berfungsi untuk meningkatkan nilai manfaat pakaian serta nilai jual bila memang pakaian tersebut hendak dipasarkan.
Berikut perlengkapan dan aksesori pendukung yang diperlukan pada pakaian:
1. Resleting
Resleting dalam bahasa Inggris disebut dengan zipper. Resleting berfungsi sebagai bukaan pada pakaian, baik itu untuk bukaan depan atau bukaan belakang. Merk dan model resleting juga sangat bervariasi, tergantung kegunaannya.
Jenis-jenis resleting antara lain:
a. Resleting Model Biasa
Resleting model biasa ini adalah resleting yang kebanyakan kita jumpai pada pakaian sehari-hari, misalnya pada celana dan rok seragam anak sekolah. Resleting biasa ini memiliki banyak pilihan warna, ukurannya pun ada yang panjang maupun pendek. Mulai dari 15 cm, 20 cm, hingga 45 cm atau 50 cm. resleting ini dipasang dengan menggunakan jahitan yang terlihat dari luar.
Resleting biasa
b. Resleting Jepang
Resleting Jepang dijahit dari dalam kain, sehingga jahitan tidak terlihat dari luar. Resleting Jepang biasa dipasang pada blouse, baik di bagian depan maupun belakang. Untuk menjahit resleting Jepang diperlukan sepatu mesin khusus, sehingga hasil pemasangannya lebih bagus dan rapi.
Resleting Jepang
c. Resleting Metal
Sesuai namanya, resleting metal gigi-giginya terbuat dari metal atau logam. Resleting ini biasa kita jumpai pada celana jeans. Resleting metal ukurannya lebih besar serta lebih kuat daripada resleting biasa.
Resleting metal
d. Resleting Plastik Besar
Resleting plastik besar biasa dipasang pada jaket. Resleting model ini biasanya terpisah antara sisi kanan dan sisi kiri. Untuk pemasangannya, resleting sisi kanan dimasukkan ke dalam bagian penarik. Bila posisinya sudah pas, maka resleting bisa ditutup dan dibuka sesuai fungsinya. Karena penggunaannya pada jaket, bentuk resleting ini lebih besar dan kuat, meski terbuat dari plastik.
Resleting plastik besar
2. Kancing Baju
Sama seperti halnya resleting, kancing baju juga memiliki bentuk yang bervariasi. Pemasangan kancing baju juga harus memperhatikan aturan, yaitu pemasangan pada pakaian pria, sisi kanan merupakan sisi yang ada kancingnya, sedangkan sisi kiri merupakan sisi untuk lubang kancing. Begitu juga sebaliknya, pemasangan kancing pada pakaian wanita adalah sisi kiri merupakan sisi yang ada kancingnya, sedangkan sisi lainnya adalah tempat lubang kancing.
Beberapa bentuk variasi kancing baju yang sering digunakan dalam pakaian adalah sebagai berikut:
a. Kancing Berlubang/Bermata
Kancing berlubang/bermata terbuat dari plastik keras dan biasa kita temui pada kemeja pria. Kancing berlubang memiliki dua atau empat lubang sebagai tempat lewatnya benang. Kancing berlubang/ bermata bisa dipasang dengan menggunakan jahit tangan atau mesin jahit. Bentuk kancing berlubang/bermata ada yang berupa bulatan, persegi, bahkan segitiga.
Kancing berlubang
b. Kancing berkaki
Kancing berkaki ada yang terbuat dari logam maupun plastik. Kancing berkaki memiliki lubang tempat memasukkan benang yang menempel di bagian belakang kancing, bentuknya mirip kaki. Selain berfungsi sebagai penutup belahan, kancing berkaki juga bisa dimanfaatkan sebagai aksesori/hiasan pakaian.
Kancing berkaki
c. Kancing Jepret/Kancing Tekan
Kancing jepret/kancing tekan biasa kita temui pada jaket. Kancing jepret terdiri dari dua bagian, yaitu bagian cekung dan cembung. Kancing akan mengunci jika keduanya ditekan, namun akan terlepas bila ditarik. Kacing jepret ada yang berukuran kecil yang terbuat dari stainlesteel. Satu bagian berupa tombol yang tipis, dan bagian lainnya berupa cekungan.
Kancing jepret
d. Kancing Bungkus
Kancing bungkus merupakan kancing yang terbungkus oleh kain. Motif dan warna kain biasanya senada dengan kain yang akan dijahit pakaian. Lubang untuk jalur benang berada di bagian belakang kancing.
Kancing bungkus
e. Kancing Sengkelit
Kancing sengkelit adalah kancing yang dipasangkan dengan rumah kancing yang berupa sengkelit lipatan kain. Lubang kancing tidak dibuat dengan melubangi kain, sehingga cocok diterapkan pada kain yang berbahan tipis.
Kancing sengkelit
f. Kancing Cina
Kancing cina merupakan kancing yang terbuat dari bahan tali koor. Tali koor dibuat menjadi simpul-simpul aneka bentuk. Rumah kancingnya pun juga terbuat dari bahan yang sama.
Kancing cina
3. Hak Pengait
Hak pengait terdiri dari dua bagian, yaitu bagian penyangkut dan bagian sangkutan. Hak pengait ada yang berukuran besar dan kecil. Hak pengait yang berukuran kecil biasanya kita temui sebagai pengancing pada bra, longtorso, dan juga penahan bukaan pada akhir pemasangan zipper. Sedangkan hak pengait yang berukuran besar biasanya dipasang pada ban pinggan celana atau rok.
Hak pengait
4. Padding (Bantalan Bahu)
Padding (bantalan bahu) merupakan salah satu pelengkap dalam pembuatan busana. Padding biasanya terbuat dari busa dan kapas. Fungsi padding adalah untuk meninggikan bahu agar bentuknya menjadi lebih menarik.
Penggunaan bantalan bahu juga tidak boleh asal. Pemilihan bantalan bahu harus disesuaikan dengan bahu si pemakai. Bentuk bahu yang turun hendaknya dipilihkan bantalan bahu yang agak tebal, agar setelah pakaian dipakai nanti, bahu terlihat lebih landai/bidang. Sedangkan untuk bahu yang sudah landai, pemilihan bantalan bahu hendaknya menggunakan bantalan bahu yang tipis. Selain disesuaikan dengan bentuk bahu si pemakai, penggunaan padding juga harus disesuaikan dengan jenis busananya. Berikut jenis-jenis padding sesuai dengan busana yang hendak dipasangi:
a. Padding yang Khusus Dipasang pada Jas
Padding yang dipasang pada jas biasanya digunakan di bawah lapisan puring, sehingga padding tidak terlihat dari luar. Padding ini terbuat dari campuran serabut wol beserta serabut kapas yang ditumpuk menjadi beberapa lapis.
b. Padding Khusus Dipasang pada Gaun Berlengan ataupun Blouse
Padding untuk gaun maupun blouse memiliki ketebalan yang bervariasi, mulai dari ketebalan 1 cm, 1 ½ cm, 2 cm, 3cm, hingga 5 cm. Biasanya padding terbuat dari busa.
c. Padding Khusus Dipasang pada Pakaian Berlengan Setali atau Lengan Raglan
Padding jenis ini sering disebut dengan padding mangkok.
Sebelum dipasangkan pada bahu, padding yang terbuat dari busa harus dibungkus dengan kain tipis (bisa juga terbuat dari vuring), yang memiliki warna senada dengan kain, sehingga pemasangan padding tidak mencolok dan terlihat lebih serasi.
Padding/bantalan bahu
5. Bisban/Bias tape
Bisban/bias tape merupakan aksesori pelengkap dalam pembuatan busana maupun barang-barang keseharian lainnya, seperti tas dan dompet, yang bentuknya berupa kain kecil panjang menyerupai pita. Sehingga bisban pun sering disebut sebagai pita. Fungsi bisban adalah untuk menutup pinggiran kain agar terlihat lebih rapi dan ‘manis’. Selain untuk menyelesaikan jahitan agar lebih kuat, bisban bisa juga diaplikasikan sebagai hiasan.
Bisban biasanya dipasang pada bagian-bagian yang melengkung, seperti leher atau lengan. Karena itulah bisban sengaja dibuat elastis. Jenis bisban ada tiga macam, yaitu bisban tunggal, bisban dobel, dan bisban komersial (siap pakai).
Bisban tunggal seringkali dijahit satu sisi dengan pinggiran bisbannya, tepat pada garis jahit pakaian, bersamaan dengan bagian yang baik. Tapi bisa ditindas mesin dari atas pada bagian yang baik. Bisban dobel seringnya dijahit di bagian tiras bisban pada bagian tiras pakaian. Bisban dobel biasa digunakan pada pakaian dengan bahan yang tipis. Sedangkan bisban komersial (siap pakai) merupakan bisban yang paling mudah pemasangannya, karena bisban ini siap pasang atau siap jahit.
6. Menjahit dengan Tangan
Menjahit dengan tangan sebenarnya memiliki prinsip yang sama dengan menjahit menggunakan mesin jahit. Hanya saja, ketika menjahit dengan tangan dibutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan kerapian, sehingga hasil jahitan terlihat baik.
Untuk bisa menjahit dengan tangan, kita perlu tahu mengenai apa saja tusuk-tusuk dasar yang digunakan untuk menjahit. Beberapa jenis tusuk dasar tersebut adalah:
a. Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur merupakan bentuk tusuk yang sangat sederhana. Kekuatan jahitan tusuk jelujur sangat kurang, karena memang fungsi dari tusuk jelujur ini hanya sebagai tusuk sementara. Tusuk jelujur digunakan untuk menggabungkan dua kain yang akan dijahit agar posisinya tidak bergeser saat dijahit. Bila sudah selesai dijahit, tusuk jelujur bisa dilepas kembali.
Tusuk jelujur
b. Tusuk Tikam Jejak
Tusuk tikam jejak merupakan tusuk utama yang digunakan dalam menjahit pakaian. Bentuk tusuk tikam jejak bila dilihat dari atas kain sangat mirip dengan bentuk jahitan mesin, tapi bila dilihat dari bawah terlihat kurang rapi karena memang jahitan tangan. Tusuk tikam jejak bersifat permanen, sehingga lebih kuat jahitannya daripada tusuk jelujur.
Tusuk tikam jejak
c. Tusuk Silang
Sesuai namanya, tusuk silang berbentuk dua garis yang saling bersilangan. Tusuk silang digunakan untuk menjahit bagian tepi kain.
Tusuk silang
d. Tusuk Feston
Tusuk feston merupakan jenis tusuk jahitan yang digunakan untuk menggabungkan dua kain atau merapikan bagian tepi kain. Tusuk feston juga bisa berfungsi sebagai tusuk hias. Sedangkan pengaplikasian tusuk feston dalam pakaian adalah untuk menjahit lubang kancing. Dengan dijahit menggunakan tusuk feston, maka lubang kancing tidak berantakan dan akan terlihat rapi.
festoon
e. Tusuk Simpul
Tusuk simpul adalah tusuk pamungkas yang digunakan untuk mengakhiri jahitan. Tusuk simpul dilakukan di bagian belakang kain agar tidak terlihat dari luar. Dengan menggunakan tusuk simpul, jahitan tidak akan mudah terlepas.
Sekian tentang Perlengkapan dan Aksesori Pendukung Menjahit… Semoga bermanfaat dan terimakasih 🙂