Terdapat komponen-komponen yang bekerja sama dengan yang lain pada mekanisme katup sepeda motor. Masing-masing komponen tersebut memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda yaitu sebagai berikut.
- Poros bubungan (Poros Nok/Cam Shaft)
Poros Bubungan (Camshaft) berfungsi mengatur pembukaan dan penutupan katup masuk dan katup buang. Pada bagian camshaft terdapat Lobe yang merupakan tempat bertumpunya katup. Poros bubungan merupakan proyeksi eksentrik pada poros yang berputar, digunakan untuk mengatur pembukaan dan penutupan katup dengan berbagai perantara mekanik. Karakteristik dari poros bubungan tergantung dari lebar poros bubungan (lama pembukaan katup), tinggi poros bubungan (tinggi angkat katup), dan profil poros bubungan (percepatan pembukaan dan penutupan katup). Tipe sepeda motor sport empat langkah pada bagian kepala silindernya terdapat dua buah poros bubungan, yaitu poros bubungan pemasukan dan poros bubungan pengeluaran. Contohnya pada Yamaha R25 dan pada Honda CBR150R dan CBR250R.
- Katup
Katup berfungsi untuk mengatur pemasukan gas baru. Dalam hal ini, udara dan bensin juga untuk mengatur pengeluaran gas buang. Pada sepeda motor model lama untuk katupnya berjumlah dua buah, yaitu terdiri dari satu katup masuk dan satu katup buang. Sementara untuk sepeda motor mode, jumlah katup terdiri dari tiga katup, empat katup, lima katup, dan bahkan delapan katup dengan dua blok silinder.
- Pelatuk (Rocker Arm)
Pelatuk berfungsi untuk membuka dan menutup katup. Bagian pelatuk terdapat tempat untuk mengatur celah katup dengan bagian pengunci katup.
- Poros Pelatuk
Berfungsi untuk mereduksi gesekan yang terjadi antara pelatuk (Rocker arm) dengan poros bubungan (Camshaft) dan juga untuk memperingan putaran.
- Penghantar Katup
Penghantar katup berfungsi untuk menghantarkan batang katup pada kepala silinder dan juga berguna untuk memindahkan panas dari katup ke kepala silinder.
- Seal katup (Steam Seal)
Seal katup berfungsi untuk mencegah minyak pelumas mengalir ke saluran masuk atau buang.
- Pegas (Spring)
Pegas berfungsi untuk mengatur agar katup rapat dengan dudukan dan sebagai pengembali katup. Terdapat dua buah pegas pada tiap dudukan katup yang terdiri dari pegas katup luar dan pegas katup dalam.
Dari komponen-komponen tersebut yang bekerja sesuai dengan fungsi dan perannya dalam mekanisme katup apabila terjadi permasalahan atau gangguan di salah satu komponen tersebut maka kinerja komponen lain akan terganggu. Maka dari itu, akan mengakibatkan permasalahan gangguan pada kinerja mesin sepeda motor.
Gangguan pada Mekanisme Katup
Sistem operasi mesin sepeda motor tidak menutup kemungkinan mengalami permasalahan atau gangguan pada saat pemakaian sepeda motor. Salah satunya gangguan pada mesin dan gejala yang ditimbulkan. Berikut ini merupakan masalah atau gangguan yang terjadi pada mesin sepeda motor bagian kinerja mekanisme katup antara lain .
- Penempatan dan setelan katup tidak tepat
Akibat penempatan katup tidak tepat mengakibatkan suara mesin menjadi kasar dan konsumsi bahan bakar menjadi boros. Tenaga mesin kurang optimal dan berpengaruh terhadap emisi gas buang atau knalpot mengeluarkan asap. Setelan katup berfungsi agar celah antara batang katup dan pelatuk berada pada kondisi standar pabrik. Celah katup tersebut akan mengantisipasi terjadinya pemuaian pada katup. Akibat dari setelan katup yang terlalu renggang dapat menimbulkan bunyi berisik pada pengerak katup dan batang katup bisa patah karena mendapat pukulan yang tiba-tiba serta mengakibatkan sudut pembukaan katup menjadi lebih singkat.
Akibat dari setelan katup yang terlalu sempit menyebabkan waktu pembukaan katup lebih lama dari semestinya. Overlapping menjadi lebih besar sehingga kerugian gas baru, ketika putaran idle, mesin bisa bergetar, katup tidak menutup secara sempurna, dan katup bisa terbakar karena tidak ada pemindahan panas pada pegas.
- Terjadi Overheat dan detonasi (Knocking)
Terjadinya overheat atau mesin panas yang berlebih dan adanya knocking akibat terdapat banyaknya endapan kerak karbon pada ruang bakar di bagian katup dan kepala piston. Hal tersebut terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna dan campuran terlalu kaya, sehingga mengakibatkan munculnya panas yang berlebih pada mesin dan mesin mengeluarkan suara. Dengan begitu, permasalahan tersebut bisa perbaikan dengan melakukan proses pembersihan pada bagian kepala silinder, skir katup, dan penyetelan ulang campuran sistem bahan bakar.
- Timbul asap pada knalpot berwarna putih dan oli cepat habis
Hal tersebut disebabkan karena perapat batang katup yang sudah aus maupun valve guide yang harus segera diganti.
- Terdengar suara berisik berlebihan pada mesin
Jika suara terdengar di bagian kepala silinder maka hal tersebut disebabkan oleh penyetelan renggang katup yang tidak tepat, menyebabkan katup macet atau pegas katup putus. Terjadinya kerusakan menimbulkan ausnya noken as, rantai mesin longgar atau aus, penegang rantai mesin yang sudah mengalami aus atau rusak, gigi-gigi sprocket poros bubungan yang aus, atau bahkan penegang rantai mesin tidak berfungsi dengan baik. Apabila suara terdengar pada bagian blok silinder terjadi karena blok silinder aus. Dengan demikian, gejala yang ditimbulkan oleh blok silinder aus disebabkan oleh bagian piston dan cincin piston yang sudah aus dan mengalami kerusakan.
- Mesin sulit di start
Diakibatkan oleh pegas katup yang lemah sehingga terjadi kebocoran kompresi.
- Tekanan kompresi tinggi, mesin terlalu panas atau terdengar suara menggelitik
Hal tersebut diakibatkan oleh kerak karbon yang menumpuk pada bagian ruang bakar, bagian kepala piston dan kepala katup.
- Tekanan kompresi terlalu lemah, mesin sulit di hidupkan, atau rendahnya performance mesin pada kecepatan rendah
Jika terjadi pada bagian katup hal tersebut diakibatkan karena setelan kerenggangan katup terlalu rapat atau tidak tepat, tertib buka katup tidak tepat, terjadinya kebocoran kepala katup, seal tangkai katup aus atau rusak, bos katup aus atau rusak, kekuatan pegas katup terlalu lemah atau pegas katup putus. Sedangkan jika terjadi pada bagian kepala silinder disebabkan karena gasket atau packing kepala silinder bocor atau rusak, piston dan cincin piston yang aus atau cacat, dan kepala silinder bengkok atau ada keretakan.