Dilakukannya pembongkaran pada mesin sepeda motor (turun mesin) adalah salah satu upaya untuk melihat masalah atau gangguan mesin sepeda motor. Pada umumnya sepeda motor tidak akan bermasalah jika digunakan secara normal (standar pemakaian dan beban), kecuali jika sepeda motor tersebut dipakai diluar batas kewajaran. Misalnya dipakai dengan beban melebihi batas normal, pemakaian yang kurang baik, ataupun akibat kecelakaan. Sebelum kerusakan terjadi hingga menimbulkan gejala sepeda motor tidak normal dan salah satunya pun untuk memperpanjang usia pakai sepeda motor maka diperlukan perawatan berkala.
Gejala-gejala yang terjadinya pada pembongkaran mekanisme katup disebabkan oleh beberapa faktor antara lain akibat pengapian yang tidak sempurna, suara mesin yang berisik akibat cam chain (sintrik atau rantai keteng) yang kendor, tekanan kompresi yang rendah atau tinggi, mesin sulit dihidupkan atau rendahnya performance mesin pada saat akselerasi rendah, ataupun untuk meningkatkan tenaga mesin untuk memperoleh pembakaran yang sempurna. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk melakukan pembongkaran pada mesin dengan cara pemeriksaan, pengukuran, dan perbaikan.
Langkah-langkah Pembongkaran Mekanisme Katup
Berikut ini uraian dalam prosedur pembongkaran, pemeriksaan, dan pengukuran pada mekanisme katup sepeda motor Supra Astrea (NF100) sebagai berikut :
- Melepas kelengkapan kepala silinder.
- Melepaskan penutup kepala silinder pada bagian samping kiri dan samping kanan mesin.
- Membuka tutup lubang pemeriksaan klep.
- Membuka tutup lubang pemeriksaan tanda pengapian.
- Memutarkan poros engkol berlawanan arah jarum jam sampai tanda posisi “T” (piston pada posisi TMA).
- Melepas sprocket cam chain (sintrik/rantai keteng).
- Melepas mur dan baut kepala silinder.
- Melepas gasket kepala silinder.
- Melepaskan poros pelatuk, pelatuk dan pelat stoper.
- Melepas poros cam (bubungan).
- Melepas katup dan pegas katup.
Pemeriksaan dan pengukuran komponen mekanisme katup
- Komponen-komponen katup yang diperiksa adalah klep, dudukan pegas, sil tangkai klep, pegas klep, dan penahan.
- Pemeriksaan pada bantalanporos dan tinggi cam.
Batas servis ketinggian cam:
Bagian dalam: 26,26 mm
Bagian luar : 26,00 mm - Memeriksa pelat penahan dan cam dekompresi.
- Melakukan pembersihan pada bagian ruang bakar dan melakukan pengukuran kerataan pada bagian kepala silinder. Batas servis : 0,05 mm. Lakukan reamer pada bos katup untuk menghilangkan timbunan kerak-kerak karbon sebelum mengukur bos katup. Masukkan reamer dari sisi ruang pembakaran pada kepala silinder dan putarlah reamer searah dengan jarum jam.
- Mengukur panjang bebas pegas katup bagian dalam dan luar.
Batas Servis : (tipe NF100)
Bagian dalam : 30,9 mm
Bagian luar : 34,0 mm
Ǿ poros rocker arm : 9,91 mm
Ǿ dalam rocker arm : 10,10 mm - Mengukur lebar duduk katup dan diameter batang katup.
Batas servis:
Lebar duduk katup : 1,6 mm
Diameter batang katup : 4,92 mm (ex: NF100)
Bila lebar duduk katup tidak standar, maka lakukan perbaikan (skir katup dll)
Prosedur Penyetelan Celah Katup
Ketika mesin menyala akan terjadi panas pada katup akibat proses termal sehingga jarak katup, rocker arm, dan camshaft menjadi lebih kecil dibandingkan ketika temperatur mesin dingin. Celah katup dapat berubah karena ausnya katup dan dudukan katup. Maka dari itu, diperlukan pemeriksaan secara berkala untuk mendapatkan ukuran celah katup yang sesuai atau sesuai dengan standar yang direkomendasikan pada kendaraan berdasarkan tipe dan jenis kendaraan tersebut.
Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh penyetelan celah katup. Jika kerenggangan katup (celah katup) lebih kecil dari standar penyetelan sesuai standar tipe motor maka pengaruhnya katup akan cepat membuka dan lebih lama menutup. Pembukaan katup yang lebih cepat mengakibatkan bahan bakar lebih banyak masuk sehingga menjadikan mesin lebih boros bahan bakar. Begitupun dengan katup yang menutup lebih lama pada saat langkah kompresi yaitu piston bergerak ke posisi TMA (Titik Mati Atas) mengakibatkan terjadinya kebocoran kompresi karena katup lama menutup. Akibatnya tenaga mesin sepeda motor menjadi berkurang, mesin motor susah untuk dihidupkan, dan kondisi mesin tidak bisa langsam. Akibat lain dari penyetelan katup yang tidak sesuai standar (penyetelan celah katup terlalu kecil) biasanya terjadi detonasi (ledakan) mesin pada saat dikick starter.
Sebaliknya jika kerenggangan katup (celah katup) lebih besar dari standar maka katup mengalami keterlambatan saat membuka dan lebih cepat menutup. Akibatnya bagi katup masuk yaitu pada saat proses masuknya bahan bakar udara berlangsung cepat, akhirnya campuran bahan bakar dan udara yang masuk menjadi sedikit . Akibat penyetelan katup yang lebih besar menimbulkan tekanan kompresi menjadi rendah sehingga tenaga motor menjadi berkurang dan mesin susah untuk dihidupkan. Timbulnya suara berisik saat mesin sepeda motor hidup merupakan akibat dari kurangnya pemasukan campuran bahan bakar dan udara sehingga mesin menjadi tersendat pada saat akselerasi tinggi. Hal itulah kenapa penyetelan celah katup harus disetel dengan tepat. Biasanya besar kerenggangan celah katup masuk dan katup buang sekitar 0,08 – 0,12 mm untuk jenis motor Honda New Mega Pro (standar untuk tipe dan jenis motor bisa berbeda disesuaikan dengan buku panduan reparasi sepeda motor).
- Arti Penting Mengatur Jarak Renggang Katup
Sewaktu mesin dihidupkan katup terkena panas dari gas hasil pembakaran sehingga memuai lebih cepat dari kepala silinder. Hal ini menjadikan jarak renggang katup menjadi lebih kecil daripada ketika mesin dalam keadaan dingin. Jika jarak renggang katup disetel dengan jarak yang jauh lebih kecil daripada nilai yang ditentukan untuk mesin yang dingin, rocker arm mungkin akan terus-menerus menekan katup sehingga katup tidak dapat menutup seluruhnya. Akibatnya, terjadi gangguan seperti kebocoran kompresi dan putaran stasioner yang tidak stabil.
Pads saat seluruh mesin memanas kepala silinder memuai karena panas. Jika jarak renggang katup yang tadinya kecil secara berangsur menjadi lebih besar itu merupakan koefisien perpindahan panas dari kepala silinder lebih besar daripada katup. Oleh karena itu, pada saat suhu mesin terus naik jarak renggang katup menjadi lebih besar dibandingkan pada saat mesin dingin. Suara yang tidak normal dapat terdengar dari pergerakan katup, jika jarak renggang katup yang disetel sewaktu mesin dalam keadaan dingin akan menjadi lebih besar dari nilai standar manual service yang telah ditentukan pada mesin tersebut. Hal itulah yang menyebabkan mengapa harus dilakukan penyetelan jarak renggang katup.
- Perawatan Mekanisme katup
Standar dalam perawatan mekanisme katup mesin sepeda motor baik dari tipe cub (bebek), matic, maupun sport sesungguhnya diambil dari buku panduan service sepeda motor tersebut. Jarak tempuh dan pemakaian sepeda motor dalam jangka panjang mewajibkan untuk melakukan perawatan berkala (tune up). Mulai dari penyetelan katup, saluran bahan bakar, saringan bahan bakar, maupun penggantian minyak pelumas salah satunya adalah oli mesin, oli gardan, maupun cairan pendingin (Coolant) dan lain sebagainya. Dengan begitu, untuk sepeda motor terbaru yang menggunakan komponen elektronik (sistem bahan bakar injeksi dan sistem digital) sudah dilengkapi dengan sistem tanda peringatan atau lampu alarm (Malfunction Indicator Lamp/MIL) pada bagian speedometer sepeda motornya.