Memprogram mesin bubut CNC merupakan suatu proses memasukan data ke komputer mesin dengan bahasa yang dapat dipahami dan dimengerti olehnya. Bahasa program yang dapat dipahami dan dimengerti oleh komputer mesin bubut CNC berupa bahasa numerik, yaitu bahasa gabungan huruf dan angka. Untuk itu kita harus memasukan suatu program ke komputer mesin bubut CNC agar dapat memproses informasi data dan mengubahnya dalam bentuk data dan perintah–perintah gerakan pada alat potong.
Untuk melaksanakan perintah–perintah jalannya gerakan alat potong guna mencapai tujuan yang diinginkan diperlukan bahasa pemrograman, berupa kode–kode dalam bentuk huruf dan angka serta metode pemrograman.
Pemrograman ini mengguanakan bahasa numerik yang dikenal dengan nama bahasa kode yang telah di standarkan oleh ISO dan DIN. Kode bahasa yang dimasukan ke dalam mesin dapat berupa kode G, kode M, atau Kode S.
Bahasa kode ini berfungsi sebagai sarana komunikasi antara mesin dengan pemakainya, yakni memberikan informasi data kepada mesin yang harus dipahaminya.
Macam–macam bahasa kode G serta kegunaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Macam-macam kode G
Kode Fungsi G |
Fungsi Dan kegunaan |
G0 |
Perintah pergerekan cepat |
G1 |
Perintah pergerakan pemakanan lurus |
G2 |
Perintah pergerakan melingkar searah jarum jam |
G3 |
Perintah pergerakan melingkar berlawanan arah jarum jam |
G33 |
Menyayat beberapa jenis ulir dengan kisar konstan |
G40 |
Membatalkan kompensasi radius atau tanpa kompensasi |
G41 |
Kompensasi radius kanan |
G42 |
Perintah kompetensi radius kiri ( bubut dalam ) |
G54 |
Berarti titik nol benda kerja diaktifkan |
G90 |
Pemrograman absolute |
G91 |
Pemrograman inkrimental |
G96 |
Mengatur kecepatan potong. |
G97 |
Pengaturan kecepatan potong konstan OFF |
G158 |
Menentukan awal pemrograman |
Untuk Lebih jelas akan fungsi G dapat dilihat di bawah ini
Dasar-Dasar Pemrograman Mesin CNC
-
G00, gerak cepat (Rapid Traverse) atau gerak memposisikan pahat
Format penulisan G00 adalah sebagai berikut.
N… G00 X…Z…
atau
N…G00 U…W…
Gerak cepat digunakan untuk memposisikan/menempatkan pahat pada koordinat tertentu (X,Z). X berarti diameter dan Z berarti panjang. Apabila gerakan pahat diinginkan dengan koordinat incremental, maka ditulis G00 U…W….
Contoh penggunaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Misalnya pada gambar di atas bahan memiliki diameter 50, pahat dari A (posisi diameter 100 mm, jarak dari ujung benda kerja 30 mm) menuju ke B (diameter 60 mm, jarak 5 mm dari ujung benda kerja), maka programnya adalah: G00 X 60. Z5. Apabila menggunakan koordinat incremental G00 U-20. W-25. Jika menggunakan koordinat campuran G00 U-20. Z5.
-
G01-Interpolasi Linier Gerak Sisipan Lurus
Kode G01 ini digunakan untuk proses penyayatan benda kerja dengan kecepatan terprogram (1 s.d. 499 mm/min) dengan kemungkinan melalui lintasan (penggunaan pembubutan) sebagai berikut.
- N … G01 X 0. Z … F… (gerak memanjang mesin)
- N … G01 X… Z 0 F… (gerak melintang)
- N … G01 X… Z… F… (gerak diagonal bubut tirus)
Dari gambar di atas dapat dilihat beberapa gerakan dengan G01, yaitu gerakan melintang (A), Gerakan memanjang (B), dan gerak diagonal/pembubutan tirus (C).
Contoh pengerjaan dengan Interpolasi Linier Gerak Sisipan Lurus G01.
Gambar kerja:
Siklus pergeseran pahat: H-A-C-D-H
Keterangan gambar:
-
- Titik H pada koordinat (X100., Z50.)
- Titik A pada koordinat (X30., Z5.)
- Titik B pada koordinat (X30., Z0.)
- Titik C pada koordinat (X30., Z-30.)
- Titik D pada koordinat (X60., Z-30.)
Maka akan dihasilkan program seperti dibawah ini:
-
G02 dan G03, gerak interpolasi melingkar
Untuk membuat radius dalam proses pembubutan dengan mesin CNC Bubut yang digunakan adalah G02 dan G03. G02 digunakan dalam pembubutan gerak interpolasi melingkar searah jarum jam dan G03 digunakan dalam pembubutan gerak interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam.
Contoh penggunaan G02 dan G03 adalah sebagai berikut.
- G02, gerak interpolasi melingkar searah jarum jam
Format: G03 X…Z…R…F…
Atau G03 X…Z…I…K…F…
Siklus pergeseran pahat A-B-C-titik akhir pahat
Keterangan gambar:
- Titik A pada koordinat (X5., Z5.)
- Titik B pada koordinat (X5., Z0.)
- Titik C pada koordinat (X15., Z-5.)
- Titik akhir pahat pada koordinat (X100., Z-100.)
Program:
O0002;
N0010 T0101;
N0020 M03 S1000;
N0030 M08;
N0040 G00 X5. Z5.; …………………………………… A
N0050 G01 Z0. F100 ; ………………………… A B
N0060 G02 X15. Z-5. R5.; …………………… B C
Atau G02 X15. Z-5. I0. K-5.; ……………….. B C
N0070 G00 X100. Z100.; …………………….. ke titik bebas
N0080 M30;
%
- G03, gerak interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
Format: G03 X…Z…R…F…
Atau G03 X…Z…I…K…F…
Contoh pemakanan G03:
Siklus pergeseran pahat A-B-C-titik akhir pahat
Keterangan gambar:
- Titik A pada koordinat (X5., Z5.)
- Titik B pada koordinat (X5., Z0.)
- Titik C pada koordinat (X15., Z-5.)
- Titik akhir pahat pada koordinat (X100., Z-100.)
Program:
O0002;
N0010 T0101;
N0020 M03;
N0030 M08;
N0040 G00 X5. Z5.; …………………………………… A
N0050 G01 X5. Z0 F100; ……………………………. A B
N0060 G03 X15. Z-5. R5.; …………………… B C
Atau G03 X15. Z-5. I5. K0.; ………………… B C
N0070 G00 X100. Z100.; …………………….. ke titik bebas
N0080 M30;
%
-
G71 Transverse Cutting Combined Cycle (siklus pembubutan pengasaran memanjang)
Hal yang dimaksud dari siklus pembubutan pengasaran memanjang, yaitu proses penyayatan roughing untuk bentuk kontur tertentu di mana harga kedalaman pemotongan, jarak kembali, koordinat awal, dan jumlah baris bentuk kontur ditentukan pada G71. Tiap bentuk kontur yang akan dibuat diprogram pada beberapa baris sesuai dengan L yang diperintahkan. Format:
G71 U…… R…….. F…….
G71 P…. Q….. U(X)….. W(Z)…..
Keterangan:
- U = Kedalaman setiap penyayatan
- R = Retrac/Return amount/pembebasan pahat setelah satu kali pemakanan
- P = Nomer block/baris dimulainya siklus
- Q = Nomor block/baris berakhirnya siklus
- U = Penyisaan pemotongan untuk proses finishing pada sumbu X (nilai tebal sayatan)
- W = Penyisaan pemotongan untuk proses finishing pada sumbu Z
- F = Kecepatan pemotongan
-
G70 Fine Cutting Combined Cycle (siklus untuk penyayatan finishing)
Penerapan fungsi G70 adalah digunakan untuk pemakan finishing setelah proses G71. Untuk memperoleh hasil yang lebih optimal, maka pahat yang digunakan adalah menggunakan pahat finishing.
Format:
G70 P…. Q….
Keterangan:
- P = Nomer block/baris dimulainya siklus
- Q = Nomor block/baris berakhirnya siklus
-
G75 X-axis pecking groove cycle
Ketika ingin melakukan pembubutan alur yang lebih besar dari pahat alur yang digunakan maka digunakan fungsi G75.
Format:
G75 R…….
G75 X…… Z…….. P…….. Q…….. F………
Keterangan:
- R : Retrac/Return amount/pembebasan pahat setelah satu kali pemakanan
- X : Koordinat akhir (end point) pada sumbu X
- Z : Koordinat akhir (end point) pada sumbu Z
- P : Pergeseran pemakanan setiapsatulangkah terhadap sumbuX(cutting depth each time at X direction) dituliskan dengan 000 dibelakangnya dan tanpa menggunakan titik. Misal kedalaman pemakanan 1 mm makan ditulis P1000 (satuan mikron).
- Q : Pergeseran pemakanan setiap satu langkah terhadap sumbu Z (cutting depth each time at Z direction) dituliskan dengan 000 dibelakangnya dan tanpa menggunakan titik. Misal kedalaman pemakanan 5 mm makan ditulis Q5000
- F : Kecepatan pemotongan
Program
O0005;
N0010 T0303;
N0020 M03 S400;
N0030 M08;
N0040 G00 X55. Z-16;
N0050 G75 R1. F10;
N0060 G75 X30. Z-40. P1000 Q5000 ;
N0070 G00 X100. Z100.;
N0040 M30;
%
-
G92 Tread automatic circular cutti (pembuatan ulir otomatis/satu blok satu siklus)
Dalam pembuatan ulir dengan menggunakan mesin bubut CNC dapat dilakukan dengan membuat program sebagai berikut.
G92 X(U)…….. Z(W)…….. F………
Keterangan:
- X : Posisi koordinat X pada diameter minor, cara menghitungnya adalah diameter mayor dikurangi 2 kali tinggi ulir.
- Z : Z adalah posisi panjang ulir ditambah dengan panjang bebas pahat agar ulir terakhir dapat terbentuk sempurna. Tetapi harus di ingat jangan sampai punggung pahat mengenai benda kerja.
- F : Specify the lead (kisar ulir)
Program dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
Contoh program diatas bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
Tabel Penyayatan Pembubutan Ulir (Thread Cutting Table)
Metric thread |
Thread depth h=0.6495P |
P = Pitch |
||||||
Pitch |
1 |
1.5 |
2.0 |
2.5 |
3.0 |
3.5 |
4.0 |
|
Thread depth |
0.649 |
0.974 |
1.299 |
1.624 |
1.949 |
2.273 |
2.549 |
|
Cutting amount and cutting times |
Once |
0.7 |
0.8 |
0.9 |
1.0 |
1.2 |
1.5 |
1.5 |
2 times |
0.4 |
0.6 |
0.6 |
0.7 |
0.7 |
0.7 |
0.8 |
|
3 times |
0.2 |
0.5 |
0.6 |
0.6 |
0.6 |
0.6 |
0.6 |
|
4 times |
0.16 |
0.4 |
0.4 |
0.4 |
0.6 |
0.6 |
||
5 times |
0.1 |
0.4 |
0.4 |
0.4 |
0.4 |
|||
6 times |
0.15 |
0.4 |
0.4 |
0.4 |
||||
7 times |
0.2 |
0.2 |
0.4 |
|||||
8 times |
0.15 |
0.3 |
||||||
9 times |
0.2 |