Pada bagian blok silinder terdapat mekanisme komponen yang bekerja sama satu sama lain. Terjadinya proses langkah mesin (Stroke) tidak terlepas dari mekanisme komponen tersebut bekerja. Komponen tersebut antara lain :
Mekanisme Komponen Blok Silinder
- Piston (Torak)
Fungsi piston pada mesin yaitu untuk meneruskan gaya hasil pembakaran ke batang piston (Connecting rod) dan poros engkol (Crankshaft). Keduanya Bekerja dengan cara menghisap dan mengkompresi campuran antara udara serta bahan bakar di dalam blok silinder. Karakteristik piston harus memiliki daya tahan yang kuat dengan memiliki kemampuan menerima tekanan antara 5-10
Mpa dan temperatur suhu ruang bakar yang bisa mencapai 2000º C. Bentuk permukaan pada piston berbeda-beda, ada yang berbentuk rata, cembung dan cekung. Bentuk permukaan tersebut didesain dalam rangka meningkatkan efisiensi mesin dan berguna untuk menyempurnakan pembilasan campuran udara serta bahan bakar pada mesin. Dengan demikian, yang menjadi pembeda mesin dua langkah dan empat langkah adalah konstruksi mesin dan langkah kerja piston itu sendiri.
- Ring Piston
Ring piston berfungsi sebagai pencegah terjadinya kebocoran kompresi dan mengontrol lapisan oli pelumas pada blok silinder. Alur ring piston untuk mesin dua langkah dan empat langkah memiliki perbedaan. Alur ring mesin sepeda motor dua langkah biasanya berjumlah dua dan terdapat lekukan yang dibuat untuk mencegah ring piston bergeser. Sementara itu, untuk mesin sepeda motor empat langkah berjumlah tiga dan tidak terdapat lekukan. Cara kerja ring piston dapat diuraikan sebagai berikut:
- Mencegah kebocoran kompresi
Ring piston mengalami tekanan pada saat terjadinya proses pembakaran. Tekanan terjadi diantara dinding blok silinder dan celah ring kompresi. Saat piston dan ring piston naik ke atas (TMA) maka ring piston (ring kompresi) mengalami gaya inersia yaitu tekanan dari bagian dalam crankcase, sehingga pada kondisi tersebut ring kompresi berfungsi mencegah terjadinya kebocoran kompresi.
- Mengontrol lapisan oli
Seiring dengan tekanan ring yang meningkat (ring kompresi dan ring oli) dan kecepatan bergesernya piston maka lapisan oli pelumas menjadi lebih tipis. Hal tersebut berpengaruh pada kekentalan (viscositas) oli pelumas. Kekentalan oli tinggi menyebabkan lapisan oli menjadi lebih tebal. Sebaliknya kekentalan oli rendah maka lapisan oli menjadi lebih tipis. Semakin tebal lapisan oli maka gesekan berkurang sehingga pengaruhnya konsumsi oli pelumas mengalami peningkatan.
- Pena Piston (Pin Piston)
Fungsi Pena piston yaitu untuk mengikat piston dengan batang piston dan bertugas memindahkan tenaga dari piston ke batang piston. Berbentuk poros dan terbuat dari baja paduan supaya tahan terhadap beban yang sangat besar.
- Tensioner dan Guide Stopper (Pembimbing rantai)
Tensioner dan guide stopper pada mesin empat langkah berfungsi untuk menjaga ketegangan rantai sintrik (cam chain/rantai keteng) tetap normal sesuai dengan kebutuhan mesin dan mengontrol pergerakan pada timing chain.
Bagian dalam tensioner terdapat guide stopper (pembimbing rantai) yang ada pada bagian blok silinder mesin. Sebelum melakukan pembongkaran pada bagian kepala silinder, hal yang perlu dikendurkan dan dilepaskan adalah bagian tensionernya.
Dilakukan setelah memposisikan piston tepat pada tanda T kompresi. Kendornya rantai sintrik akan mengakibatkan suara mesin terdengar berisik.
- Batang Piston (Connecting Rod)
Batang piston (Connecting Rod) berfungsi untuk menghubungkan piston dengan poros engkol (Crankshaft). Bekerja dengan cara meneruskan gaya yang diterima piston ke poros engkol. Batang piston terbuat dari besi dan titanium tuang, baja khusus, atau bahkan terbuat dari titanium alloy yang biasanya dipakai oleh sepeda motor balap karena sifatnya yang ringan dan kuat. Dengan demikian, sifatnya yang keras, ringan, minim gesekan, dan memiliki daya tahan kuat untuk menerima tenaga hasil pembakaran.
Menganalisa Gangguan Pada Blok Silinder
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan diagnosa gangguan dan kerusakan komponen yaitu:
- Lakukan pengukuran pada setiap komponen dengan benar dan teliti (gunakan peralatan pengukuran dengan benar).
- Cek hasil pengukuran dengan batas servis, jika melebihi ganti komponen tersebut.
- Teliti kondisi fisik komponen, jika ada kerusakan perbaiki/ganti.
Ketiga point tersebut wajib dijadikan acuan ketika melakukan pemeriksaan, pengukuran, dan diagnosa kerusakan pada komponen. Dikarenakan ketika menyangkut pemeriksaan dan perbaikan pada komponen sepeda motor, selain dari pengukuran komponen dengan benar (jangka sorong, dial gauge, fuller gauge dan lain-lain) juga pembacaan dari hasil pengukuran tersebut. Terdapat dua hal tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi permasalahan kerusakan komponen tersebut. Tindakan yang harus dilakukan antara lain apabila kerusakan tidak bisa diperbaiki berarti diganti dengan komponen baru yang sesuai standar.
Beberapa gangguan permasalahan yang terjadi pada bagian blok silinder dan umumnya bagian mesin diperlihatkan dengan tabel berikut:
No. |
Gangguan |
Pengaruh |
Penyebab Masalah |
1. |
Gas buang pada knalpot berwarna putih yang sangat banyak |
Oli mesin berkurang akibat terbakar dan gas buang tidak normal |
Dinding blok silinder yang aus/lecet |
Ring piston dan piston aus |
|||
Sil katup oli bocor |
|||
Tangkai katup aus |
|||
Valve guide aus |
|||
2. |
Kompresi yang rendah. |
Motor kurang/tidak bertenaga dan pemakaian bahan bakar menjadi boros |
Gasket perapat antara bagian kepala silinder, blok silinder, blok mesin mengalami kebocoran |
Blok silinder aus |
|||
Ring piston dan piston aus |
|||
Kebocoran pada katup |
|||
Waktu pembukaan katup tidak tepat |
|||
3. |
Motor sering/tiba-tiba mati mendadak saat motor sedang beroperasi. |
Motor kurang/tidak bertenaga |
Terjadi kebocoran kompresi |
Valve guide aus |
|||
4. |
Suara mesin menggelitik pada saat akselerasi cepat/jalan pada putaran tinggi. |
Motor kurang/tidak bertenaga |
Blok silinder aus |
Ring piston dan piston aus |
|||
Banyaknya endapan kerak karbon pada ruang bakar |
|||
5. |
Timbul suara berisik pada mesin bagian atas. |
Mesin berisik |
Dinding blok silinder yang aus/lecet |
Ring piston dan piston aus |
|||
Celah katup terlalu besar |
|||
Poros bubungan sudah aus |
|||
Katup macet |
|||
Penghantar katup macet |
|||
6. |
Timbul suara klotok pada mesin bagian tengah. |
Mesin berisik |
Batang piston bengkok dan rusak |
Batang piston patah |
|||
Batang piston goyang/oblak |
|||
Pemakaian oli tidak tepat/Kualitas oli jelek/rendah |
|||
Korter blok silinder yang tidak sempurna/tidak tepat |