Menjadi seorang wirausahawan diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang aspek-aspek dalam berwirausaha. Sebagai contoh, yaitu bagaimana sikap dan perilaku seorang wirausahawan, kemampuan untuk mencari dan memanfaatkan dengan baik peluang-peluang usaha yang ada, membuat desain protitipe, dan melakukan pengujian terhadap protoipe sampai dengan menentukan apakah akan melakukan produksi massal atau produksi produk sesuai dengan pesanan.
Semua aspek proses tersebut dapat berjalan dengan baik, apabila wirausahawan mau belajar dan mengeksplore pengetahuannya, sehingga usaha yang dijalankannya dapat meraih keberhasilan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Selain itu kemampuan lain yang harus dikembangkan oleh wirausahawan adalah mampu menyerap perkembangan teknologi saat ini untuk diterapkan pada usaha atau bisnis yang sedang atau akan dijalankannya. Misalnya, pada awalnya hanya membuka toko untuk menjual produknya, kemudian membuka toko online juga di marketplace, dan menyediakan jasa pengiriman barang dengan menggunakan aplikasi online seperti, Gojek, Grab dan lain sebagainya. Apabila seorang wirausahawan tidak dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan usaha atau bisnisnya, maka ia tidak akan dapat bersaing dengan pelaku usaha atau wirausahawan yang lainnya, serta akan mengalami kegagalan dalam usahanya. Dengan adanya pekembangan teknologi terutama pada bidang jaringan komputer, pada dasarnya dapat membuat wirausahawan lebih mudah dalam menjalankan usahanya, sehingga dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas lagi.
Era Revolusi Industri 4.0 yang berkembang saat ini memberi tantangan tersendiri bagi pertumbuhan penduduk di Indonesia dengan sangat pesat. Pertumbuhan penduduk tersebut menuntut pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan. Ketidakseimbangan jumlah penduduk usia kerja dengan jumlah lapangan pekerjaan menimbulkan masalah pengangguran yang akan selalu menjadi “Pekerjaan Rumah” bagi pemerintah. Namun, hal tersebut belum cukup untuk menyelesaikan permasalahan pengangguran di Indonesia. Oleh karena itu, pola pikir masyarakat Indonesia harus diubah, yaitu tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi ikut berperan serta menjadi penyedia lapangan kerja baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat luas.
Namun selain menyediakan lapangan pekerjaan, pemerintah pun harus mulai membekali setiap generasi mudanya keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Keterampilan Seorang Wirausaha menurut Global Bussines Coalition For Education
- Workforce Readiness
Kemampuan untuk bisa menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan, mempertahankan pekerjaan dan sukses dipekerjaannya. Misalnya, literasi, berhitung, digital, melek huruf, menulis, presentasi diri, manajemen waktu, profesionalisme, etika, dan norma sosial.
- Soft Skill
Soft Skill yang dimaksud meliputi sebagai berikut, ketrampilan sosial, keterampilan komunikasi dan kemampuan lain yang mendukung hubungan interpersonal dan interaksi dengan orang lain, seperti komunikasi, berpikir kritis, berpikir kreatif, kolaborasi, kemampuan beradaptasi, inisiatif, kepemimpinan, sosial, pembelajaran emosional, kerja tim, kepercayaan diri, empati, dan memiliki kesadaran dengan apa yang dilakukannya.
- Technical skill
Keterampilan teknik yang dimaksud adalah pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan spesifik yang tidak semua orang bisa melakukannya. Misalnya programer komputer, manajemen proyek, manajemen keuangan, mekanik mesin, peneliti, dan lain sebagainya.
- Entrepreneurship
Kemampuan dan karakter yang mendukung kesuksesan menciptakan dan membangun lapangan kerja atau membangun ide-ide baru.
Keempat keterampilan tersebut merupakan Lifelong Learning (pembelajaran sepanjang hayat), yaitu proses berkelanjutan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru sebagai individu melalui profesionalisme dan karier pribadi mereka. Salah satu dari 4 keterampilan yang dikemukakan oleh Global Bussines Coalition For Education adalah Entrepreneurship atau kewirausahaan. Entrepreneurship as a skill menurut Global Bussines Coalition For Education adalah suatu keterampilan yang memungkinkan untuk memberi peluang unik bagi kaum muda di seluruh dunia untuk mengurangi hambatan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Selain itu, akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sumber daya lokal.
Untuk pemerintah, menjadi wirausaha merupakan salah satu solusi menuju kemandirian bangsa. Jumlah wirausaha di Indonesia pada saat ini baru mencapai 3,1 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang berjumlah sekitar 238 juta jiwa, atau sekitar 8 juta jiwa mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Akan tetapi Indonesia masih kalah oleh negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam yang memiliki persentasi jumlah wirausaha di atas 3,1 persen.
Peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia yang belum maksimal, menyebabkan pendapatan perkapita di Indonesia masih rendah.Oleh karena itu,perlu adanya gerakan yang membuat generasi muda bangsa ikut berperan serta dalam mengembangkan sektor kewirausahaan dengan cara mendorong mereka menjadi wirausaha. Hal tersebut sesuai dengan harapan dari pemerintah, di mana generasi muda kita mampu bersaing dalam perdagangan bebas yang sudah mulai masuk ke dalam negeri. Selain menjadi wirausaha, pemerintah juga berharap produk-produk Indonesia dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri dan mampu memenuhi pasar dalam negeri yang masih terbuka, sehingga dapat membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jumlah wirausaha di Indonesia masih perlu ditingkatkan karena dianggap masih sangat rendah, sehingga tidak dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di Indonesia secara maksimal.
Pertumbuhan jumlah wirausaha dan usaha kecil perlu didukung oleh lembaga pendidikan, salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan atau Madrasah Aliyah Kejuruan. Selain dituntut untuk menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh dunia industri atau dunia usaha, peserta didik dapat diarahkan untuk menjadi seorang wirausaha atau membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Oleh karena itu, penumbuan karakter wirausaha harus muncul pada pembelajaran di sekolah-sekolah yang akan menjadi modal dasar bagi peserta didik dalam berwirausaha. Karakter wirausaha ini lah yang paling penting, karena tanpa adanya karakter wirausaha pada diri peserta didik, maka peluang usaha sebesar apapun tidak dapat dimanfaatkannya untuk menjadi suatu usaha yang maju.
Konsep Kewirausahaan dan Wirausaha
Konsep wirausaha berasal dari dua kata, yaitu wira dan usaha yang merupakan kata kerja. Wira memiliki arti orang yang gagah berani, teladan, pejuang, dan unggul, sedangkan usaha yang berarti perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, secara harfiah wirausaha adalah seorang yang memiliki keberanian, unggul, dan keteladanan melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan. Sedangkan istilah wirausahawan atau entrepreneur memiliki pengertian individu yang menciptakan bisnis baru, menanggung sebagian besar risiko dan menikmati sebagian besar penghargaan. Pengusaha umumnya dilihat sebagai inovator, sumber ide-ide baru, barang, jasa, dan bisnis.
Menurut Joseph Schumpeter, wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dari bahan baku yang belum digunakan oleh siapapun. Dalam definisi tersebut lebih menekankan bahwa wirausaha adalah seseorang yang mampu melihat peluang usaha dan memanfaatkan peluang usaha tersebut untuk mencipatakan produk barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Kemampuan melihat dan memanfaatkan peluang, mengumpulkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan, dan mengambil keputusan dengan tepat, serta memiliki kreativitas, dan inovatif untuk mendapatkan keuntungan, ataupun untuk meningkatkan pendapatan.
Wirausahawan atau pengusaha memainkan peran kunci dalam ekonomi apa pun, menggunakan keterampilan dan inisiatif yang diperlukan untuk mengantisipasi kebutuhan dan membawa ide-ide baru yang baik ke pasar. Pengusaha yang terbukti berhasil dalam mengambil risiko dari startup dihargai dengan keuntungan, ketenaran, dan peluang pertumbuhan berkelanjutan. Mereka yang gagal, menderita kerugian dan menjadi kurang lazim di pasar. Kreatif, inovatif dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha pun merupakan kunci utama keberhasilan soerang wirausahawan.
Istilah kewirausahaan merupakan kata sifat yang lebih menekankan kepada sifat, watak atau karakter serta jiwa yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Karena watak, sikap, dan jiwa ini lah yang akan menentukan keberhasilan usaha yang akan atau sedang dijalankan.
Karakteristik Wirausaha
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki seseorang, meliputi, watak, perilaku, tabiat, dan sikap. Jadi karakteristik wirausaha adalah ciri- ciri khusus yang dimiliki seorang wirausaha yang membedakan dia dengan kebanyakan orang. Karakteristik wirausaha yang tergolong berhasil menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.
- Memiliki komitmen dan tekad yang bulat dalam menjalankan bisnis atau usahanya, serta memberikan perhatian, atau kepedulainnya secara maksimal terhadap usaha yang akan atau sedang dijalankan. Keragu- raguan atau tekad yang setengah-setangah dapat mengakibatkan kegagalan dalam berwirausaha.
- Memiliki rasa tanggung jawab terhadap usaha yang akan atau sedang dijalankan dan memiliki tanggung jawab dalam menggunakan sumber daya yang dibutuhkan dalam usahanya.
- Memiliki obsesi atau ambisi untuk beriovasi dan mencari ide-ide peluang usaha. Kemampuan dalam mencari dan memanfaatkan peluang yang ada sangat menentukan keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis.
- Tahan terhadap resiko dan ketidakpastian, seorang wirausaha harus belajar untuk mengelola resiko yang mungkin ditemuinya. Selain itu, seorang wirausahawan harus siap dengan ketidakpastian dari apa yang akan terjadi ke depannya. Wirausaha yang berhasil biasanya memiliki toleransi terhadap pandangan yang berbeda dan ketidakpastian.
- Memiliki rasa percaya diri dan keyakinan yang kuat terhadap kemampuan baik dalam kemampuannya sendiri, maupun kemampuan usaha yang dijalankannya.
- Kretif dan fleksibel terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi maupun yang telah dihadapi. Misalnya kemampuan untuk menghadapi perubahan permintaan dan perkembangan teknologi. Kekakuan dalam menghadapi perkembangan, baik itu perkembangan teknologi, maupun perubahan permintaan kebutuhan dapat seringkali membawa kegagalan. Selain itu, seorang wirausahawan harus dapat berinovasi sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
- Memiliki kemampuan evaluatif yang tinggi, artinya wirausahawan tersebut selalu memerlukan umpan balik langsung dari apa yang telah dilakukan, sehingga dapat melakukan perbaikan-perbaikan dengan segera. Dengan kemampuan ini, seorang wirausahawan dapat mencari solusi dengan cepat dari berbagai masalah yang muncul.
- Memiliki tingkat energi yang tinggi. Keberhasilan seorang wirausahawan dapat dilihat dari daya juangnya. Jika daya juangnya lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain, maka keberhasilan pun akan lebih cepat ia raih. Selain itu, tahan terhadap tekanan pun penting untuk dimiliki oleh seorang wirausahawan.
- Memiliki dorongan dan keinginan untuk selalu lebih unggul dibandingkan orang lian. Motivasi ini bisa datang dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Motivasi yang tinggi dalam menjalankan usaha akan membantu untuk mewujudkan keberhasilan usaha yang dijalankan.
- Berorientasi pada masa yang akan datang. Seorang wirausahawan yang berhasil akan memiliki pandangan ke depan tidak dan tidak hidup dimasa lalu. Kegagalan yang terjadi tidak untuk disesali tetapi dicari solusi agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Dengan berorientasi pada masa yang akan datang, maka pertumbuhan dan perkembangan usaha akan jauh lebih cepat.
- Selalu belajar dari kegagalan. Kegagalan bagi seorang wirausaha bukanlah hal yang dapat menghentikannya untuk mencapai tujuan dan keberhasilan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus fokus dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis
- Kemampuan dalam kepemimpinan. Kemampuan kepemimpinan termasuk di dalamnya kemampuan dalam mengelola usaha yang dijalankan, seperti mengelola karyawan, sumber daya, waktu, dan sebagainya.
Pada dasarnya, keberhasilan sebuah usaha atua bisnis yang akan dan sedang dijalankan sangat bergantung dari, sikap, perilaku, dan karakter wirausahawan tersebut. Beberapa karakter atau sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan selain yang disampaikan di atas, di antaranya, adalah disiplin dan tahan terhadap tekanan.
Dalam pembelajaran di sekolah pembentukan karakter wirausaha dapat dibentuk dari awal, sehingga diharapkan lulusan sekolah-sekolah tidak hanya dapat terserap di dunia industri atau dunia usaha, tapi dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Strategi yang dapat dilakukan guru dalam proses pembentukkan karakteristik wirausaha di sekolah adalah sebagai berikut.
- Diajarkan langsung dengan pembelajaran yang menuntut berpikir tingkat tinggi. Selain itu perlu ada praktek dan penilaian sikap untuk mengetahui sejauh mana sikap dan perilaku wirausaha tersebut dapat diaplikasikan oleh anak didik dalam kehidupan sehari-hari.
- Pembiasan. Pembiasan yang dimaksud adalah, adanya suatu program khusus yang membantu siswa untuk terbiasa mengimplementasikan karasteristikyangsudahdiapelajaridimatapelajaranPKK.Programtersebut alangkah lebih baiknya disusun oleh sekolah itu sendiri, ataupun peserta didik diikut sertakan dalam program-program yang diselenggarakan di tingkat sekolah, nasional maupun internasional melalui Direktorat PSMK atau pun oleh berbagai organisasi lainnya. Sehingga karakteristik wirausaha peserta didik dapat terasah dengan maksimal.
- Dilatih konsisten. Selain pembiasaan, konsistensi pun diperlukan agar sikap dan perilaku kewirausaan dapat menjadi sebuah karakter yang tertanam pada diri peserta didik dan pada akhirnya akan menjadi kebiasaan serta terbentuklah karakter wirausaha yang diharapkan.
Oleh karena itu pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia industri, dunia usaha, dan dapat mengikuti perkembanagn zaman, akan mengantar generasi muda untuk menjadi orang yang sukses dan mampu bersaing dengan kompetitor baik dalam negeri maupun luar negeri.