Pembelian adalah suatu rangkaian tahapan yang diambil oleh konsumen pada satu kali tansaksi dalam periode waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan minat beli adalah minat konsumen untuk membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam menggunakan produk.
Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya persaingan saat ini, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kemasan yang menarik dan mudah untuk digunakan oleh konsumen karena hal yang pertama kali dilihat oleh konsumen sebelum produk adalah kemasan dari produk tersebut. Saat ini kemasan bukan hanya berfungsi sebagai pelindung tetapi berfungsi juga sebagai media promosi yang paling efektif dalam menigkatkan pendapatan perusahaan.
Kemasan termasuk ke dalam salah satu komunikasi visual yang harus memperhatikan banyak hal dalam proses pembuatannya. Karena kemasan dapat mengarahkan konsumen pada pertimbangan-pertimbangan, yaitu, apa yang dilihat dan kesan setelah melihatnya.
Untuk itu kemasan harus mampu menciptakan daya tarik emosional konsumen. Untuk itu, kemasan harus dapat menimbulkan daya tarik yang menyenangkan dari jarak dekat maupun dari jarak jauh dan dapat mudah dikenali serta dapat menunjukkan identitas produk secara langsung tanpa perlu pengamatan yang mendalam. Daya tarik ini yang pada akhirnya akan meyakinkan konsumen sehingga konsumen akan memutuskan untuk membelinya.
Tahap-tahap dalam Proses Pembelian
Tahap-tahap dalam proses pembelian menurut Kotler dan Armstrong adalah sebagai berikut.
Kelima tahap dalam proses pembelian ini dapat berurutan dilakukan pembelian ataupun tidak beurutan dan terbalih tahapnnya. Kelima tahapan tersebut adalah:
- Pengenalan masalah
Proses pembelian dilakukan konsumen, karena konsumen memiliki masalah dan membutuhkan solusi dari masalah tersebut. Masalah tersebut bisanya merupakan kebutuhan dari konsumen. Contohnya, pada saat seorang wanita mau datang ke sebuah acara pernikahan ingin tampil beda, maka ketika ia melihat gaun-gaun pesta yang ditampilkan di media sosial maupun toko online ia akan mulai melihat-lihat gaun tersebut.
- Pencari informasi
Pada tahap ini, setelah konsumen mengenali masalah ia akan mencari informasi lebih banyak mengenai produk diberbagai sumber yang menjadi minatnya. Sumber informasi yang dimiliki konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu sebagai berikut.
-
- Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.
- Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan.
- Sumber publik: media massa, organisasi, lembaga konsumen.
- Sumber pengalaman: hasil pengujian atau hasil pemakaian produk.
- Evaluasi alternatif
Setelah mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Konsumen akan menilai produk mana dengan merek apa yang akan dipilihnya. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi yang ditawarkan oleh produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk merupakan sekumpulan benda yang dapat memenuhi kebutuhannya.
- Keputusan pembelian
Konsumen memutuskan untuk membeli produk tertentu. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendirian atau pendapat orang lain, faktor ini harus sangat diperhatikan oleh wirausaha terutama wirausaha yang baru saja menjalankan sebuah usaha. Karena persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan akan mempengaruhi laku atau tidaknya produk tersebut. Tanggapan negatif dan positif dari konsumen akan mudah menyebar, sehingga sangat penting bagi seorang wirausaha untuk tetap menjaga semua kompnen yang mendukung kualitas produk barang atau jasa agar tetap sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktor kedua adalah situasi yang tidak diantsipasi yang dapat mengubah daya beli konsumen, seperti pelayanan yang tidak membuat nyaman konsumen, kesalahan dalam pengiriman dan sebagainya.
- Perilaku pasca pembelian
Setelah melakukan evaluasi terhadap produk yang ditawarkan, konsumen akan memutuskan untuk membelinya. Tingkat kepuasan konsumen setalah membeli produk berbeda-beda. Oleh karena itu, hasil survei kepuasan konsumen dapat dijadikan dasar untuk memperbaiki produk atau untuk mengubah strategi pemasaran. Karena proses pemasaran tidak berhenti hanya pada saat produk dibeli, melainkan sampai setelah terjadinya pembelian produk oleh konsumen. Tugas dari bagian marketinglah yang harus melakukan pemantauan dari awal proses pembelian, setelah terjadinya pembelian sampai tindakan apa yang akan dilakukan konsumen setelah terjadinya pembelian.