Pengembangan produk merupakan sebuah strategi yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaannya. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan menawarkan produk baru atau produk lama yang telah dimodifikasi kepada konsumen. Semakin terbuka luasnya peluang dalam munculnya produk-produk baru, artinya pengembangan produk baru yang mengharuskan seorang wirausaha untuk membuka komunikasi dengan konsumen.
Ide produk baru merupakan kunci utama dalam proses pengembangan usaha. Salat satu cara yang dapat digunakan untuk memunculkan ide adalah Brainstorming. Brainstroming merupakan teknik yang di dalamnya terdapat proses berbagi ide pada topik tertentu tanpa mengkritik (diskusi terbuka untuk menghasilkan ide kreatif). Hal tersebut dapat dilakukan oleh seorang wirausaha dengan membentuk tim, maupun melakukannya dengan konsumen atau pelanggan.
Kegagalan dalam pengembangan produk menyebabkan kegagalan dalam bersaing dengan pesaing yang telah mampu mengembangkan produknya. Lemahnya inovasi produk dan pengembangan produk harus segara di atasi, agar usaha yang dijalankan dapat berkembang dengan cepat. Keberhasilan suatu usaha di masa depan tergantung kepada kemampuan wirausahawan dalam menghasilkan produk yang menarik, memiliki daya saing dan memiliki kualitas sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen.
Dalam proses pengembangan produk baru, seorang wirausahawan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
- Memahami pelanggan.
- Kemampuan ekonomi masyarakat yang merupakan target pasar.
- Perubahan gejala sosial dan persebaran masyarakat (demografi) yang menjadi segmentasi pasar, seperti penghasilan masyarakat, kebiasaan belanja masyarakat dan lain sebagianya.
- Perubahan teknologi, terutama pada perkembangan teknologi saat ini.
- Perubahan Politik atau Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, maupun kondisi politik saat ini.
- Perubahan lain yang dapat muncul melalui kebiasaan pasar, pemasok, distributor.
Kemasan Pada Produk
-
Pengertian Kemasan
Kemasan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha, kemasan bukan hanya untuk produk berupa barang saja tetapi produk berupa jasa pun harus dapat mengemas produk jasanya dengan baik dan menarik, sehingga konsumen pun tertarik menggunakan jasanya.
Saat ini selain sebagai pelindung produk, kemasan juga dapat digunakan sebagai media promosi untuk mengenalkan produk kepada konsumen dan meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
Pengemasan merupakan kegiatan membuat rancangan dan memproduksi wadah atau bungkus produk yang di dalamnya terdapat kegiatan pembuatan desain kemasan dan pembuatan kemasan itu sendiri. Adapun beberapa fungsi dari kemasan, yaitu sebagai berikut.
- Melindungi produk terhadap kerusakan, dari awal proses produksi sampai berada ditangan konsumen.
- Untuk memudahkan penyimpanan produk oleh produsen, distributor, agen, maupun konsumen.
- Sebagai alat untuk promosi.
Suatu produk biasanya memiliki kemasan yang terdiri dari beberapa lapisan yang disesuaikan dengan tujuan kemasan itu dibuat. Kemasan terdiri dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
-
- Kemasan dasar (Primer Package) yaitu lapisan dari kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk.
- Kemasan tambahan (Secondary Package) yaitu lapisan yang terbuat dari bahan yang berfungsi untuk melindungi kemasan primer dan biasanya memiliki desain yang lebih menarik dan beragam.
- Kemasan pengiriman (Shipping package) yaitu kemasan yang dibuat untuk melindungi produk pada saat proses penyimpanan dan pengiriman.
-
Bahan Kemasan
Pemilihan bahan kemasan sangatlah penting karena sangat berpengaruh pada kualitas produk yang harus tetap dijaga sampai ke tangan konsumen. Bahan kemasan yang digunakan sangat berpengaruh kepada desain dan bentuk kemasan yang akan dibuat. Saat ini jenis-jenis bahan kemasan yang digunakan sangat beragam. Kemasan pada umumnya terbuat dari hal berikut.
- Gelas, namun memiliki kekurangan, di antaranya mudah pecah, dan transparan.
- Metal, biasanya terbuat dari aluminium yang memiliki kelebihan, yaitu mempunyai kekuatan tahan terhadap panas dan tidak berkarat.
- Kertas, bahan kertas mudah rusak karena air dan kelembaban yang tinggi.
- Plastik, yang dapat berupa kantung, botol, toples, dan sebagainya. Penggunaan plastik sebagai kemasan, saat ini semakin meningkat. Biaya produksi yang murah menjadi salah satu alasan penggunaan plastik sebagai kemasan selain mudah dibentuk. Jenis-jenis plastik beragam, ada yang hanya dapat dipakai satu kali dan ada juga yang dapat digunakan berulang-ulang.
Pada perdagangan secara online (E-commerce) yang semakin berkembang pesat saat ini, pemilihan bahan kemasan yang tepat sangatlah penting, terutama kemasan pengiriman. Kesalahan dalam pemilihan bahan untuk kemasan pengiriman kemasan pengiriman (Shipping package), selain dapat menurunkan kualitas produk tetapi dapat juga menurunkan kepercayaan pelangga terhadap toko online yang kita bangun. Oleh karena itu, sebelum memasarkan produk kita secara online, melalui medaia sosial maupun melalui marketplace. Pemilihan bahan kemasan untuk kemasan pengiriman harus benar-benar diperhatikan.
-
Faktor-faktor Desain Kemasan
Kemasan berkualitas yang digunakan dalam proses pemasaran harus memperhatikan beberapa faktor agar dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan kulaitas produk yang ditawarkan. Berikut beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam desain kemasan adalah sebagai berikut.
- Faktor pengamanan, Kerusakan-kerusakan produk yang mungkin terjadi harus dapat diminimalisir atau bahkan dihindari oleh kemasan. Beberapa penyebab kerusakan pada produk, di antaranya, kelembaban, sinar matahari, serangga, dan sebagainya.
- Faktor ekonomi, Perhitungan biaya produksi dan harga jual produk. Karena bahan kemasan mementukan biaya produksi dan harga jual produk, kesalahan dalam memilih bahan kemasan dapat mendatangkan kerugian bagi perusahaan. Contohnya, refill susu bayi terbuat dari bahan karton.
- Faktor pendistribusian, Pembuatan kemasan harus juga memperhatikan kemudahan dalam pendistribusian produk baik di tingkat distributor maupun pengecer sampai ke tangan konsumen. Oleh karena itu, perlu perancangan dan perencanaan yang matang dalam mendesain kemasan, sehingga tidak menyulitkan dalam peletakan di rak dan penyimpanan.
- Faktor komunikasi, Fungsi lain dari kemasan adalah sebagai media komunikasi dari produsen atau pedagang ke konsumen. Kemasan yang dibuat harus dapat menjelaskan dan mencerminkan produk yang ditawarkan. Selain itu, harus mudah diingat dan dipahami. Misalnya, karena bentuk kemasan yang tidak sesuai sehingga bermasalah dalam peletakan produk dan tidak terlihatnya informasi atau penjelasan yang menggambarkan citar produk. Hal tersebut menyebabkan maksud yang ingin disampaikan oleh produsen tidak tersampaikan dengan maksimal.
- Faktor ergonomi, Desain kemasan harus memeperhatikan kemudahan produk untuk digunakan, dipegang dan dibuka oleh konsumen. Bahkan saat ini pelaku usahaberlomba-lombauntukmendesainkemasanyanglebihmemudahkan konsumen dan lebih praktis dalam penggunaannya. Sehingga, akan dipilih konsumen karena kenyamanan dalam penggunaannya. Contohnya, lekukan pada sikat gigi yang didesain sedemikian rupa sehingga mudah dan nyaman untuk dipegang dan digunakan.
- Faktor estetika, Sebelum melohat sebuah produk, biasanya konsumen terlebih dahulu melihat kemasan. Oleh karena itu, kemasan harus dibuat atau didesain untuk memiliki nilai keindahan atau daya tarik visual yang didalmnya terdiri dari warna, bentuk, logo, huruf, dan sebaginya. Tujuannya dari itu semua adalah selain untuk menarik konsumen tetapi meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
- Faktor identitas, Desain kemasan merupakan salah satu kekayaan intelektual yang dimiliki oleh pendesainnya. Oleh karena itu, dalam pembuatan kemasan tidak boleh menyerupai apalagi sama dengan desain kemasan produk lain, karena selain dapat terjerat sanksi hukum, produk pun tidak memiliki identitas yang jelas. Identitas produk sangatlah penting agra mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk pesaing.
- Faktor promosi, Kemasan dapat berfungsi sebagai media promosi atau sebagai silent sales person. Kemasan yang berkualitas dapat efektif dalam menarik perhatian konsumen baru maupun konsumen lama untuk membeli produk yang ditawarkan.
- Faktor lingkungan, Pemilihan bahan kemasan harus juga memperhatikan isu lingkungan yang sedang berkembang. Karena jika tidak memperhatikan isu lingkungan tersebut, maka kemungkinan terjadi permasalahan dengan masyarakat bahkan dengan pemerintah. Salah satu bahan kemasan yang pernah menjadi topik hangat adalah stereofom yang dianggap sebagai kemasan tidak ramah lingkungan serta berbahaya bagi kesehatan. Kemasan yang ramah lingkungan (environmentally friendly) dan dapat didaur ulang (recyclable) atau dapat dipakai ulang (reusable) menjadi pilihan para produsen saat ini dalam membuat kemasan produk.
Kesimpulan cara memasarkan produk yang sudah dikembangkan
Perkembangan teknologi terutama pada jaringan internet, meningkatkan munculnya toko-toko online pada media sosial maupun pada marketplace. Hal tersebut memberikan tantangan tersendiri pada para wirausahwan yang akan memasarkan produknya secara online.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam memasarkan produk secara online adalah foto kemasan produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Dengan foto kemasan pada produk yang menarik dapat mendatangkan banyak konsumen, hal tersebut dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang cenderung melihat segala sesuatu dari apa yang ia lihat.
Beberapa tips dalam menghasilkan foto produk yang baik untuk toko online, adalah sebagai berikut.
- Pencahayaan dalam Foto Produk, Pencahayaan adalah penentu kualitas foto, untuk foto yang maksimal gunakan cahaya alami atau sinar matahari (di luar ruangan atau outdoor). Jika terpaksa di dalam ruangan, maka usahakan di ruangan yang terpapar sinar matahari. Jika dirasakan kurang gunakan lampu tambahan. Usahakan latar foto atau background berwarna putih agar warna profuk lebih natural.
- Basic layout foto produk, Agar foto dapat terlihat bagus ketika diakses melalui platform manapun, pastikan foto memiliki resolusi tinggi maksimal 64 megapixel, besar file maksimal 16 mg dan ukuran optimal antara 800 x800 sampai dengan 1000 x 1000 pixel.
- Foto produk dari berbagai sisi.
- Proporsi gambar produk pada foto 75 %, namun itdak lebih dari 90 %. Agar konsumen dapat melihat detai dan presisi pada konsisi barang.
- Latar jelas fokus pada produk atau bisa menggunalan ornament pada produk-produk tertentu.
- Gunakan model, Untuk beberapa jenis produk sangat disarankan menggunakan model agar konsumen tertarik dan menggugah imajinasinya dengan kecocokan produk yang akan dibeli.
- Gunakan aplikasi edit foto untuk mempercantik dan memperbaiki kekurangan kualitas foto (Snapseed dan picsart). Buatlah mini studio dengan pencahayaan yang baik, dan beberapa aksesoris yang dapat membantu, yaitu, tripod, kertas kalkir sebagai background, gunakan tripod dalam proses, lampu putih, dan lain-lain.
Produk yang berupa barang maupun jasa yang ditawarkan di pasaran saat ini sangat beragam. Keragaman jenis produk, tidak terlepas dari semakin kreatif dan inovatifnya para wirausahawan dalam mengembangkan ide dan gagasannya. Desain produk dan pengemasan setiap produk pun semakin beragam, kreatif, dan inovatif.