• Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
MAS Al Ahrom Karangsari
  • Beranda
  • Visi dan Misi Madrasah
  • Pengumuman Madrasah
  • Menu Madrasah
    • Pendidik dan Tenaga Pendidik
    • RDM Madrasah
    • Info Madrasah
    • Pengumuman Kelulusan
    • Struktur Organisasi Madrasah
      • Struktur Organisasi Komite Madrasah
      • Struktur Organisasi Tata Usaha
      • Struktur Organisasi Perpustakaan
      • Struktur Organisasi Laboratorium Komputer
    • Mata Pelajaran
    • Pembelajaran
      • KTI Siswa-Siswi
      • Jurnal Madrasah
      • Jurnal Pengetahuan
      • Artikel Madrasah
    • Sarana Prasarana
  • Warga Madrasah
    • Pendaftaran
    • Login
    • Reset Password
    • Anggota
  • EN
No Result
View All Result
MA Al Ahrom Karangsari
No Result
View All Result

Home > Sejarah > MENCIUS DAN XUN ZI : KONFUSIANISME NEGARA BERLANDASKAN KEMANUSIAAN (SELESAI)

MENCIUS DAN XUN ZI : KONFUSIANISME NEGARA BERLANDASKAN KEMANUSIAAN (SELESAI)

Yulianto Wahyu Saputra by Yulianto Wahyu Saputra
April 18, 2025
in Sejarah

Xun Zi (289-238 SM)
xun zi konfusianisme berlandaskan kemanusiaan

Pribadi dan Latar Belakang

Xun Zi dikenal pula dengan nama Xúnqĭng atau Xúnkuáng. Ia adalah warga negara Zhao, di sebelah Selatan Provinsi Shan Xi. Pada usia lima puluh tahun, Xun Zi pergi ke Negara Qi. Dua murid Xun Zi yang terkenal, yaitu Lizi dan Han Fei. Kedua orang ini memiliki pengaruh besar atas sejarah Tiongkok. Li Si menjadi Perdana Menteri dari Kaisar Pertama Dinasti Qin. Han Fei menjadi tokoh utama dari Sekolah Legal yang memberikan pembenaran teoritis untuk penyatuan politk dan ideologis.
Pemikiran Xun Zi (Hsun Tzu) adalah antitesis dari Mencius. Mencius sering diyakini mewakili “sayap kiri” dari konfusianisme, sedangkan Xun Zi mewakili “sayap kanan” Konfusianisme. Pendapat ini memang terlalu menggeneralisasi meskipun dalam beberapa hal ada benarnya. Di satu sisi, Mencius mewakili “sayap kiri” konfusianisme karena menekankan kebebasan individual. Tetapi, disisi lainnya, Mencius mewakili aliran kanan karena menekankan nilainilai supermoral kehidupan dan dekat dengan agama. Xun Zi sendiri mewakili “sayap kanan” karena menekankan kontrol sosial. Tetapi, ia mewakili ”sayap kiri” ketika menekankan ajaran naturalisme dan bertentangan dengan gagasan yang berbau agama.

Ajaran Pokok: Kodrat Manusia itu Buruk

Xun Zi terkenal dengan teorinya ‘manusia pada dasarnya adalah jahat”. Tesisnya adalah “Hakikat manusia adalah jahat, kebaikannya adalah hasil dari pendidikan.” Nilai berasal dari budaya dan budaya merupakan hasil karya manusia. Teori itu bertentangan langsung dengan teori Mencius yang mengatakan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik. Teori Xun Zi jika dipandang secara sepintas sepertinya dia memandang rendah kodrat manusia tetapi jika diperhatikan secara seksama tidaklah demikian.
Menurut Xun Zi, manusia pada saat kelahirannya sama sekali tidak membawa permulaan-permulaan kebajikan apa pun, malahan justru membawa permulaan-permulaan yang jahat. Sifat-sifat yang dibawa manusia pada saat kelahirannya ialah sifat dengki dan sifat benci. Apabila ia mengikuti kencenderungan-kecenderungan dari sifat-sifat tersebut maka ia akan mengalami penderitaan dan kehancuran. Pada saat kelahirannya, telinga dan mata manusia sudah berhasrat untuk mendengar suara dan melihat wanita. Jika ia mengikuti kecenderungan-kecenderungan itu maka ia akan menjadi najis (impurity) dan kacau, meskipun segala peraturan (li) dan standar-standar keadilan (i) ditegakkan.
Meskipun demikian, Xun Zi mengakui bahwa manusia sekaligus memiliki kecerdasan. dan kecerdasannya inilah yang memungkinkannya menjadi baik.Ooleh karena itu ia sependapat dengan Mencius bahwa setiap orang dapat menjadi bijaksana jika mereka menghendakinya.

Bagaimana Manusia Menjadi Bijaksana?

Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa walaupun manusia lahir dengan membawa permulaan-permulaan yang jahat akan tetapi ia juga memiliki kecerdasan. Kecerdasan inilah yang memungkinkannya menjadi bijaksana. Dengan kecerdasannya manusia mampu mengetahui dan merasakan rasa kemanusiaan, rasa keadilan, ketaatan terhadap hukum dan kejujuran serta sarana-sarana untuk mengetahui prinsip-prinsip ini.
Manusia dapa menjadi Yu (bijaksana) apabila ia mempraktikkan dalam hidupnnya apa yang ia ketahui dan rasakan berkat kecerdasannya tersebut. Jadi kebijaksanaan manusia diperoleh melalui pembelajaran (wei). Segala pencapaian dan kemurnian dicapai manusia melalui kebudayaan (wen) dan peraturan-peraturan (li) yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat.
Selanjutnya, jika Mencius mengatakan bahwa manusia bijak adalah manusia yang mengetahui alam ketuhanan. Maka Xun Zi sekali lagi berpendapat sama sekali berlawanan dengan pendahulunya tersebut, ia mengatakan bahwa orang yang bijak tidak perlu mengetahui kehendak alam ketuhanan. Dia berkata: “Bukankah tiga kekuatan alam semesta itu sendiri (langit, bumi dan manusia) memiliki tugas dan peranannya masing-masing dalam alam semesta. Bintang-bintang mengikuti peredarannya; matahari dan bulan bersinar secara bergantian; keempat musim saling menggantikan satu sama lainnya; angin dan hujan tersebar secara luas; segala sesuatu mendapat keharmonisannya dan kehidupannya. dan tugas manusia adalah mempergunakan apa yang telah disediakan oleh langit dan bumi tersebut. Dengan demikian manusia menciptakan budayanya sendiri.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan:”tidakkah lebih baik jika kita mengumpulkan harta benda sebanyak-banyaknya dan menggunakannya sesuai dengan keperluan kita daripada harus memuliakan Tuhan dan memikirkan-Nya? Bukankan dengan demikian kita mencampuri urusan ilahi? jika kita mengabaikan apa yang menjadi tugas kita untuk memikirkan alam ketuhanan maka kita tidak memahami sifat dasar dari segala sesuatu. Orang yang seperti ini adalah orang yang mencampuri bahkan mengambil alih tugas-tugas alam ketuhanan.”

Asal-Usul Moralitas

Jika setiap orang dilahirkan dengan permulaan-permulaan jahat, bagaimanakah ia dapat dikatakan baik secara moral? Untuk menjawab ini, Xun Zi mengajukan dua argumen. Pertama, manusia tidak dapat hidup sendirian. Ia membutuhkan orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya. Kedua, hanya melalui kebersamaanlah manusia menjadi kuat sehingga mereka mampu menguasai makhluk-makhluk lainnya.
Berdasarkan kedua alasan ini manusia harus membentuk suatu organisasi sosial. Mereka perlu memiliki li (ritus, upacara, peraturan-peraturan dalam kehidupan sehari-hari). Li memiliki peranan penting dalam Konfusianisme secara umum dan berfungsi untuk mengatur manusia dalam usahanya untuk merealisasikan segala kehendaknya. Jadi, manusia yang baik secara moral adalah dia yang bertindak sesuai dengan li. Sebaliknya, manusia yang tidak bermoral adalah manusia yang bertindak bertentangan dengan li.
Menurut Fung Yu Lan, filsafat Xun Zi bisa dikatakan sebagai filsafat budaya. Dikatakan demikian karena tesis umumnya berbunyi ‘segala sesuatu yang baik dan berharga merupakan hasil usaha manusia. Terlihat jelas penekanan terhadap hasil usaha eksternal manusia, yakni dalam kebudayaan. Nilai berasal dari budaya dan budaya merupakan hasil karya manusia. dalam hal ini manusia sama pentingnya dengan langit dan bumi. Lebih lanjut lagi ia mengatakan:” Langit memiliki musim-musimnya, bumi memiliki sumber daya-sumber dayanya dan manusia memiliki budayanya” (Xun Zi, Bab 17).

PERBANDINGAN AJARAN

Berada pada sekolah dan tradisi ajaran Konfusius yang sama tidak menjamin Mencius dan Xun Zi memiliki interpretasi yang sama. Justru dari sini kita akan melihat keunikan dan dua sayap yang terkenal dalam Konfusianisme. Mencius menekankan kebebasan individual namun lebih dekat dengan nilai super moral. Karena itu ajaran Mencius dekat dengan corak religius. Sementara, Xun Zi menekankan kontrol sosial dan cenderung berseberangan dengan religi.  Dengan xing shan (kodrat manusia baik) Mencius memberi pijakan kokoh bagi dari ajaran Konfusius dan menegaskan ortodoksi Konfusianisme. Dengan ren xing e (kodrat manusia buruk) Xun Zi memberi penjelasan peran dan tanggung jawab manusia: membudayakan. Kegiatan itu nampak dalam mengikuti li, ritus, dan musik.

Kehadiran Mencius dan Xun Zi dalam sekolah Ru justru memperkaya ajaran Konfusiuanisme dalam pespektif yang berbeda-beda. Perbedaan pendapat keduanya menunjukkan perkembangan awal dalam sekolah Ru yang nantinya akan terus berkembang misalnya dalam Neo-Konfusianisme. Adapun perbandingan antara kedua tokoh Konfusianisme tersebut akan diperjelas dengan tabel berikut ini:

Perihal

MENCIUS (孟子)

XUN ZI (荀子)

Kodrat manusia

Baik (xing shan)

Buruk (ren xing e)

Menjadi bijak

Suatu proses internal, melibatkan unsur batiniah

Proses eksternal, banyak melibatkan hal-hal lahiriah

Metode

Dengan 4 awal:

Perasaan simpati sebagai awal  rasa kemanusiaan.

Perasaan malu dan segan sebagai awal kebajikan.

Perasaan rendah hati sebagai awal kesopanan.

Paham yang benar dan yang salah sebagai awal kebijaksanaan.

dan semuanya ini digerakkan oleh

Tien (Langit)[1]

Organisasi sosial, mengikuti Li (ritus), musik[2]

Pemahaman tentang kebijaksanaan

Bijaksana ditemukan dalam kesatuan dengan Alam Ketuhanan

(Purposed Heaven)

Orang bijak adalah orang yang punya kecerdasan untuk mengembangkan kemanusiaan

Sebutan

(cf. FYL)

Disebut SAYAP IDEALISTIK Konfusianisme

SAYAP REALISTIK Konfusianisme

 

Daftar Pustaka:

Kusumohamidjoho, Budiono. Sejarah Filsafat Tiongkok: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.

Jeeloo Liu. An Introduction to Chinese Philosophy. Oxford:Blackwell Publisihing, 2006.

Fung Yu Lan. A History of Chinese Philosophy: Volume I. Princetown:  Princetown University Press, 1983.

Fung Yu Lan, A Short History of Chinese Philosophy: A Systematic Account of Chinese Thought From its Origins to The Present Day (ed: Derk Bodde). New York:  The Free Press, 1976.

___. “Mencius’ Mother Cut Threads on the Loom” (diunduh 1 April 2011)

___. “Mencius’ mother moved house three times” (diunduh 1 April 2011)

Related Article

Sejarah Melacak Perburuan Mutiara Dari Timur

Sejarah Melacak Perburuan Mutiara Dari Timur

Januari 5, 2022
Eksotisme Jawa, Ragam Kehidupan dan Kebudayaan Masyarakat Jawa (Selesai)

Eksotisme Jawa, Ragam Kehidupan dan Kebudayaan Masyarakat Jawa (Selesai)

November 2, 2022
Awal Dimulainya Perang Dingin 1947-1991

Awal Dimulainya Perang Dingin 1947-1991

Januari 4, 2022
Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni Pada Ilmu Pengetahuan Sosial

Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni Pada Ilmu Pengetahuan Sosial

Januari 6, 2022
Previous Post

Kerajaan-Kerajaan Pada Masa Hindu-Budha di Indonesia

Latest Posts

Kerajaan-Kerajaan Pada Masa Hindu-Buddha di Indonesia

Kerajaan-Kerajaan Pada Masa Hindu-Budha di Indonesia

by Yulianto Wahyu Saputra
Maret 28, 2025
0

Kerajaan Hindu-Budha merupakan masa dimana Indonesia (dahulu Nusantara) memasuki era menjadi pemeluk agama Hindu-Budha, bukan hanya masyarakatnya namun bentuk tata...

Pemikiran Gus Dur tentang Pluralisme Agama di Indonesia (Bagian.1)

Pemikiran Gus Dur tentang Pluralisme Agama di Indonesia (Bagian.1)

by Yulianto Wahyu Saputra
Januari 12, 2025
0

Pemikiran Gus Dur tentang Pluralisme Agama di Indonesia Agama adalah sarana manusia untuk dekat dengan Tuhan-Nya, Agama adalah sarana manusia...

Ruang Lingkup Sejarah

Ruang Lingkup Sejarah – SEJARAH INDONESIA KELAS 10 IIS

by Yulianto Wahyu Saputra
Desember 30, 2024
0

Ruang lingkup sejarah adalah segala aspek yang berada pada disiplin ilmu sejarah itu sendiri. Ruang lingkup sejarah dapat menjadi dasar...

LPI dan LASWI, Para Pejuang Perempuan Masa Kemerdakaan Indonesia

LPI dan LASWI, Para Pejuang Perempuan Masa Kemerdakaan Indonesia

by Yulianto Wahyu Saputra
Oktober 1, 2024
0

Revolusi fisik tahun 1945-1949 di Indonesia telah menguras tenaga seluruh rakyat Indonesia, baik laki-laki, wanita, yang tua maupun muda semuanya...

Eksotisme Jawa, Ragam Kehidupan dan Kebudayaan Masyarakat Jawa (Bagian.3)

Eksotisme Jawa, Ragam Kehidupan dan Kebudayaan Masyarakat Jawa (Bagian.3)

by Yulianto Wahyu Saputra
Maret 8, 2023
0

BAB IV Orang Jawa dikatakan memiliki watak pemalas dan perlu adanya usaha keras untuk bisa membuat mereka bekerja. Hal ini...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Disclaimer.

Popular Posts

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya di Negara Indonesia
Prakarya dan Kewirausahaan

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya

by Fatkul Mansyah
Januari 13, 2022
0

Kerangka atau dasar pemikiran yang diberikan dari peraturan kekayaan intelektual kepada seorang individu untuk perlindungan hukum terhadap ciptaannya...

modul sejarah indonesia kelas 12

Modul Sejarah Kelompok Peminatan Kelas 12 SMA/MA

by Operator
November 28, 2024
0

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

by Ali Irsad
November 2, 2022
0

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya di Negara Indonesia

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya

by Fatkul Mansyah
Januari 13, 2022
0

No Result
View All Result

Kategori

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya

Hukum Internasional : Pengertian, Tujuan Serta Ruang Lingkupnya

Memahami Jenis-Jenis Karburator Dalam Sistem Bahan Bakar Motor

Mempelajari Dasar-Dasar Pemrograman Mesin Bubut CNC

MA AL Ahrom Karangsari

Madrasah yang berdiri sejak tahun 2009, terletak di jalan Nangka No. 45 Karangsari, Karangtengah, Demak.

logo footer ma al ahrom

Bantuan

  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

Sosial Media MA AL AHROM

Mari Follow dan Ikuti setiap kegiatan MA AL Ahrom Karangsari di social media kami.

© 2021 MA Al Ahrom Karangsari – Design by MA Al Ahrom.

  • EN
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Visi dan Misi Madrasah
  • Pengumuman Madrasah
  • Menu Madrasah
    • Pendidik dan Tenaga Pendidik
    • RDM Madrasah
    • Info Madrasah
    • Pengumuman Kelulusan
    • Struktur Organisasi Madrasah
      • Struktur Organisasi Komite Madrasah
      • Struktur Organisasi Tata Usaha
      • Struktur Organisasi Perpustakaan
      • Struktur Organisasi Laboratorium Komputer
    • Mata Pelajaran
    • Pembelajaran
      • KTI Siswa-Siswi
      • Jurnal Madrasah
      • Jurnal Pengetahuan
      • Artikel Madrasah
    • Sarana Prasarana
  • Warga Madrasah
    • Pendaftaran
    • Login
    • Reset Password
    • Anggota

© 2021 MA Al Ahrom Karangsari - Design by MA Al Ahrom.