• Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
MAS Al Ahrom Karangsari
  • Beranda
  • Visi dan Misi Madrasah
  • Pengumuman Madrasah
  • Menu Madrasah
    • Pendidik dan Tenaga Pendidik
    • RDM Madrasah
    • Info Madrasah
    • Pengumuman Kelulusan
    • Struktur Organisasi Madrasah
      • Struktur Organisasi Komite Madrasah
      • Struktur Organisasi Tata Usaha
      • Struktur Organisasi Perpustakaan
      • Struktur Organisasi Laboratorium Komputer
    • Mata Pelajaran
    • Pembelajaran
      • KTI Siswa-Siswi
      • Jurnal Madrasah
      • Jurnal Pengetahuan
      • Artikel Madrasah
    • Sarana Prasarana
  • Warga Madrasah
    • Pendaftaran
    • Login
    • Reset Password
    • Anggota
  • EN
No Result
View All Result
MA Al Ahrom Karangsari
No Result
View All Result

Home > Jurnal Madrasah > Membuat Mukena Dari Kulit Bawang Merah Sebagai Pewarna Alami

Membuat Mukena Dari Kulit Bawang Merah Sebagai Pewarna Alami

Admin MAS Al Ahrom by Operator
April 8, 2022
in Jurnal Madrasah

Membuat Mukena Dari Kulit Bawang Merah (Allium Ascolonium L) Sebagai Pewarnaan Kain Satin Menggunakan Mordan Jeruk Nipis

Kulit Bawang Merah sebagai Pewarna Alami

membuat mukena warna alami bawang merah

Bagian-bagian tanaman yang dapat dipergunakan untuk zat pewarna alam kulit, ranting, daun, akar, bunga, biji atau getah. Zat Pewarna Alam (ZWA) adalah zat warna yang diperoleh dari alam/ tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap tanaman mengandung sumber ZWA, karena mengandung pigmen alam. Potensi ini ditentukan oleh intensitas warna yang dihasilkan dan sangat tergantung pada jenis coloring matter yang ada.

Coloring matter adalah substansi yang menentukan arah warna zat alam, merupakan senyawa organik yang terkandung dalam sumber zat warna alam. Bawang merah yang sudah tua memiliki kulit bawang merah yang baik dan banyak mengandung tannin. Sehingga berpotensi menghasilkan warna setelah proses ekstraksi. Kulit bawang merah biasanya digunakan untuk pewarna pembuatan telur pindang, penghias ruangan yang dibentuk bunga dan sebagai penyubur tanaman. Selain itu kulit bawang merah dapat digunakan sebagai pewarna alam pada tekstil, dengan cara kulit bawang merah direbus dalam waktu yang lama akan menghasilkan warna jingga kecoklatan. Hasil ini yang nantinya akan digunakan sebagai bahan utama pewarna untuk membuat mukena.

Kain Satin

Satin adalah jenis kain satin sutera yang lembut yang ditenun dengan dengan menggunakan teknik serat filamen sehingga memiliki ciri khas permukaan yang mengkilap dan klinyir-klinyir. Bagian dalam atau belakang permukaan satin sebaliknya tidak licin dan tidak mengkilap.

Jeruk Nipis sebagai Mordan

membuat mukena warna alami jeruk nipis

Tujuan dari pemberian mordan adalah untuk memperbesar daya serap kain terhadap zat warna alam. Penggunaan pewarna alam untuk tekstil memerlukan mordan atau perlakukan awal sebelum penggunaan pewarna pada bahan. Sebelumnya mordan yang digunakan adalah mordan yang mengandung bahan kimia seperti krom, timah, tembaga, seng dan besi. Mordan untuk pewarna alam telah dikembangkan yang tidak mengandung bahan kimia dan ramah terhadap lingkungan seperti citrun jeruk, jeruk nipis, cuka, sendawa (salpenfer), pijer (borax), tawas (alum), gula batu, gula jawa (aren), tanjung (ijzer vitrloll) puisi (coper sulfat), tetes (stroop tebu atau melasse) air kapur, tape (tape ketela, tape ketan), pisang klutuk, daun jambu klutuk sebagai alternatif yang digunakan sebagai mordan pada pewarna tekstil. Mordan merupakan suatu zat yang dipergunakan dalam proses pencelupan agar warna yang terserap kedalam kain lebih kuat dan dapat dipergunakan sebelum atau sesudah proses pencelupan kain.

Berdasarkan kandungan yang melimpah pada jeruk nipis tak heran jika jeruk nipis ampuh menghadang amandel, malaria, ambient, sesak napas, influesa, batuk. Berdasarkan kandungan zat kimianya dan manfaat yang ada, maka jeruk nipis dapat digunakan sebagai mordan atau zat pembangkit warna dalam pewarnaan. Larutan jeruk nipis diperoleh dengan cara diperas. Sebalum diperas, jeruk nipis di cuci terlebih dahulu, dibelah melintang menjadi 2 bagian kemudian diperas dengan menggunakan alat pemeras jeruk. Sari jeruk nipis dapat digunakan setelah dicampur dengan air bersih.

Pewarnaan Kain Satin

Proses pewarnaan atau pencelupan adalah proses menggabungkan zat warna dengan serat dan hasil serat mempunyai warna yang awet. Pewarnaan dengan zat warna alam sebaiknya menggunakan bahan dari serat alam, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan serat buatan. Kain yang akan dicelup dengan zat warna alam harus melalui proses pemasakan (scoring) terlebih dahulu. Proses pemasakan pada kain satin disebut dengan degumming dan dilarutkan dengan alkali lemah, seperti larutan sabun, pada suhu 70 0 C selama 1sampai 2 jam. Tujuan proses degumming dapat menghilangkan kanji atau kotoran yang ada pada kain, sehingga penyerapan warna pada kain dapat merata.

Zat warna alam yang akan digunakan dalam proses pencelupan harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :

  1. Mudah larut dalam zat pelarut
  2. Mudah masuk kedalam bahan
  3. Stabil terhadap bahan
  4. Mempunyai gugusan penimbul warna (chromofor)
  5. Mempunyai gugusan afinitas terhadap serat tekstil ( auxsochrom)

Pemberian warna pada kain dilakukan dengan berbagai cara, tergantung dari jenis zat warna pada serat yang akan diwarna. Proses pewarnaan dengan ekstrak kulit bawang merah tergolong dalam proses langsung (direct dyes), selain proses pengerjaannya dilakukan sendiri juga membutuhkan waktu yang lama. Kain satin tidak tahan terhadap panas sehingga proses pewarnaan menggunakan pencelupan dingin, larutan ekstrak kulit bawang merah yang telah siap dibiarkan dinggin kemudian kain dicelup kedalam ekstrak kulit bawang merah selama 30 menit. Pewarna alam yang digunakan sejak zaman dahulu dan sebagian masih digunakan pada masa sekarang memiliki kelebihan dan kelemahan antara lain :

1. Kelebihan Zat Warna Alam

  1. Pewarna alam ini bebas dari bahan kimia sehingga jauh dari pencemaran lingkungan.
  2. Tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna bisa didapat dari lingkungan sekitar sehingga menghemat biaya.
  3. Dengan menggunakan zat warna secara tidak langsung ikut melestarikan jenis tumbuhan tersebut

2. Kelemahan Zat Warna Alam

  1. Tidak mempunyai standar warna
  2. Tahan luntur rendah
  3. Proses mendapatkan warna sulit
  4. Proses untuk pewarnaan sulit
  5. Koleksi warna terbatas

 

Baca juga Karya Tulis Lainnya disini dan disini

 

Mukena

Mukena adalah kain selubung berjahit (biasanya berwarna putih) untuk menutup aurat wanita Islam pada waktu sholat (Departemen Pendidikan Nasional 2005: 760). Untuk sekarang ini mukena memiliki berbagai macam fariasi warna atau model, mukena dibuat tidak hanya menggunakan kain putih saja, melainkan menggunakan warna-warna lain yang tidak mencolok. Pada hasil pewarnaan dari ekstrak kulit bawang merah akan dibuat dalam bentuk mukena. Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam membuat mukena yaitu :

Desain Sajian Mukena
membuat desain mukena

Desain Produksi 1
membuat desain mukena 1Desain Produksi 2
membuat desain mukena 2

Menyiapkan Alat

1. Mesin jahit

2. Jarum dan gunting

3. Benang jahit

4. Pensil untuk mengambar bordiran

5. Kertas pola

6. Elastik

7. Karbon dan kapur jahit

Menyiapkan Bahan

Kain satin yang telah dicelup dengan ekstrak kulit bawang merah dan kain batik untuk hiasan.

Menyiapkan Ukuran dan Pola

UKURAN

Panjang mukena : 120 cm

Panjang rok : 120 cm

Lingar pinggang : 65 cm

POLA MUKENA

Skala 1:8

Pola bagian atas

A-B : Panjang muka : 120 cm

A-A’ : 27 cm

A-C : B-D : Panjang mukena : 120 cm

pola mukena

Pola Rok Mukena

Skala 1:8

Keterangan

A-B : Panjang Rok = 120 cm

A-C : Lebar Rok = 100 cm

C-D : A-B

pola rok mukena

pola rok mukena 1

Bahan-Bahan Yang Dipersiapkan

a. Kulit bawang merah

Jenis kulit bawang merah yang sudah tua. Untuk membuat mukena dari dari ekstrak kulit bawang merah dibutuhkan 250 gr/l dan dua liter air yang direbus dijadikan 1 liter air.

kulit bawang
Kulit Bawang

b. Kain satin yang berukuran 15 X 15 cm (untuk pra eksperimen). Kain satin yang digunakan untuk mukena membutuhakan 3 m kain
kain satin
Kain satin

c. Jeruk nipis dengan larutan konsentrasi larutan mordan 50 g/l, 100 g/l, 150 g/l, 200 g/l.
membuat mukena nampan
Nampan

Langkah – langkah Membuat Mukena

Persiapan ekstraksi kulit bawang merah menjadi pewarna alam

1. Alat

a. Timbangan
b. Gelas ukur
c. Baskop/ ember bak
d. Kain pennyaring
e. pengaduk

2. Bahan

a. Kulit bawang merah
b. Air

3. Ekstraksi kulit bawang merah

a. Kulit bawang merah dibersihkan
b. Menimbang kulit bawang merah 250 g/l
c. Merebus kulit bawang merah sampai mengeluarkan warna kurang lebih 1 jam
d. Menyaring hasil rebusan kulit bawang merah diatas kain penyaringan
e. Ekstrak kulit bawang merah siap digunakan sebagai pewarna

4. Pencucian kain satin

1. Alat

a. Panci digunakan sebagai perebus air dan membuat ekstrak kulit bawang merah
kompor panci
Kompor dan Panci

b. Kompor digunakan sebagai pemanas air c. Pengaduk untuk mengaduk sabun.
pengaduk
Pengaduk

d. Ember digunakan untuk perendaman kain
ember
Ember

e. Sabun mandi, untuk mencuci kain satin
sabun mandi
Sabun mandi

f. Termometer digunakan untuk mengukur suhu perendaman atau pencucian kain yang akan diwarnai.
termometer
Termometer

2. Bahan

a. Kain
b. Air

3. Pencucian

a. Siapkan 1 liter air bersuhu 70o C dengan larutan 1 g kedalamnya hingga berbusa, basahi kain satin dengan air biasa, tiriskan lalu rendam dengan air sabun
b. Setelah direndam 30 menit kain satin dibilas dengan air biasa hingga bersih
c. Setelah dibilas kain satin langsung ditiriskan tanpa diperas, dijemur ditempat teduh

Proses Mordanting

1. Alat

a. Panci plastik
b. Jam
c. Penjepit kain
d. Penyaring

2. Bahan

Bahan yang digunakan untuk proses mordanting adalah air dingin kain satin dan larutan jeruk nipis dengan konsentrasi 0g/l, 50g/l, 100g/l, 150g/l, 200g/l.

3. Prosedur pembuatan larutan mordan

a. Jeruk nipis dibersihkan kulitnya dengan cara dicuci, lalu dipotong menjadi 2 bagian kemudian peras airnya dengan menggunakan alat penyaring
b. Timbang air jeruk sesuai dengan konsentrasi yang akan dipakai sebagai mordan

4. Prosedur proses mordanting

Prosedur proses mordanting adalah:

a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menaruh larutan mordan jeruk nipis pada nampan yang telah disediakan
c. Memasukan kain satin pada larutan mordan jeruk nipis selama 30 menit
d. Kain diangkat dan dikeringkan dengan cara diangin – anginkan ditempat yang teduh.

Proses Pencelupan

1. Alat

a. Panci plastik / ember
b. Jam
c. Penjepit kain
d. Kain penyaring
e. Penyaring

2. Bahan

a. Ekstrak kulit bawang merah
b. Kain satin yang telah dimordan
c. Air dingin

3. Prosedur pencelupan

a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menyiapkan air dingin pada ember
c. Menaruh larutan ekstrak kulit bawang merah pada paci/ ember d. Basahi kain terlebih dahulu dengan air secukupnya
e. Rendam kain pada ekstrak kulit bawang merah selama 30 menit
f. Kain diangkat dengan penjepit dan kain dikeringkan dengan cara diangin – anginkan ditempat teduh

Langkah-Langkah Membuat Mukena, Pencelupan Ekstra Kulit Bawang Merah Dengan Mordan Jeruk Nipis

1. Menyiapkan alat dan bahan

a. Alat : ember, jam, penjepit kain, kain penyaring, penyaring, timbangan, gelas ukur, penggaduk, panci, kompor, termometer untuk mengukur suhu air saat pencucian kain.
b. Bahan : Sabun mandi, untuk mencuci kain satin, kulit bawang merah, jeruk nipis, kain satin, air yang digunakan untuk proses mordating.

2. Menyiapkan kain satin dengan ukuran 15 x15 cm sebanyak 10 lembar.

3. Degumming kain satin
degumming kain satin

a. Siapkan 5 liter air dengan suhu 70 0 C dan larutkan 1 gr sabun mandi kedalam air hingga berbui.
b. Basahi kain satin dengan air terlebih dahulu dengan air biasa ,tiriskan lalu rendam selama 30 menit.
c. Setelah dibilas kain satin dibilas dengan air biasa kemudian ditiriskan tanpa diperas, kemudian jemur ditempat yang teduh.

4. Ekstraksi kulit bawang merah
ekstraksi kulit bawang merah

a. Kulit bawang merah dibersikan dari kotoran, kemudian dicuci dan tiriskan sampai kering.
b. Siapkan air 2 liter untuk merebus kulit bawang merah. Cara ekstrasi adalah dengan cara merebus kulit bawang merah selama 1 jam hingga air berisi kira-kira 1 literekstrak kulit bawang merah saat perebusan kulit diaduk-aduk supaya merata.
c. Setelah itu disaring
d. Larutan ekstrak kulit bawang merah siap digunakan untuk pewarnaan.

5. Menyiapkan mordan jeruk nipis
mordan jeruk nipis

a. Jeruk nipis dicuci terlebih dahulu, belah jeruk nipis menjadi 2 bagian yang sama, dan peras jeruk nipis dengan menggunakan penyaring.
b. Sari jeruk ditakar sesuai dengan ukuran yaitu 0g/l, 50 g/l, 100g/l,150g/l, 200g/l.
c.  Campur setiap konsentrasi dengan 1liter air aduk hingga merata. d.Ekstrak jeruk nipis yang telah diukur siap digunakan untuk mordating

6. Mordanting

a. Setiap mordan dengan konsentrasi yang berbeda dituangkan kedalam baki.
b.Kain satin direndam kedalam mordan selama 30 menit.
c. Anggkat dan angin-anginkan sampai kering

7. Pewarnaan

Masukan larutan kulit bawang merah kedalam baki. Masukan kain yang akan di warna kedalam baki, sebelum kain di warna kain dibasahi dengan air biasa terlebih dahulu dengan air biasa, kemudian masukan kain satin kedalam baki selama 60 menit.

biasa, kemudian masukan kain satin kedalam baki selama 60 menit.

Langkah Kerja Membuat Mukena Setelah Proses Pencelupan

1. Membuat disain

2. Membuat pola kecil

3. Merancang bahan

4. membuat pola besar

5. Menyiapkan bahan

6. Memotong dan menjahit

Langkah-langkah dalam menjahit

1. Menjahit bagian sisi rok mukena
menjahit 1

2. Menjahit bagian pinggang dan memasang karet bagian pinggang
menjahit 2

3. Menjahit lapisan pada bagian atas mukena dan memasang tali
menjahit 3

4. Menjahit tengah muka mukena
menjahit 5

5. Menjahit kain batik yang lebarnya 5cm pada bagian bawah mukena
menjahit 5

6. Membordir hiasan pada mukena dan pada bagian rok mukena
menjahit 6

Mukena Hasil Pencelupan Ekstra Kulit Bawang Merah Dengan Mordan Jeruk Nipis

Kain hasil pewarnaan dengan menggunakan ekstrak kulit bawang merah dengan mordan jeruk nipis untuk 1 kali pencelupan diantaranya adalah :

mordan sekali celup

Kain hasil pewarnaan dengan menggunakan ekstrak kilit bawang merah dengan mordan jeruk nipis untuk 2 kali pencelupan diantaranya adalah :

mordan dua kali celup

Proses eksperimen yang menghasilkan ketuaan warna yang baik menggunakan mordan jeruk nipis dengan konsentrasi 100 g/l dan dicelup dengan ekstrak kulit bawang merah yang selanjutnya akan dibuat mukena. Pewarnaan untuk membuat mukena ini dengan menggunakan mordan 100g/l, ini dikarenakan pada konsentrasi mordan tersebut menghasilkan warna yang lebih lembut dibandingkan dengan warna-warna hasil pencelupan konsentrasi yang lain. Pada proses pewarnaan kain satin banyak mengalami hambatan salah satunya adalah kondisi cuaca yang tidak mendukung dan kain yang berukuran terlalu panjang sehingga menyulitkan pada saat melakukan pewarnaan. Sehingga kain menjadi kotor, setelah dilakukan pencucian terhadap mukena warna kain menjadi berubah hal ini disebabkan oleh tingkat kelunturan yang jelek dan pewarnaan yang diserap oleh bahan tidak dapat masuk dengan sempurna kedalam bahan atau warna hanya menempel pada permukaan kain, sehingga kain memiliki tingkat kelunturan yang jelek. Karena bahan dimungkinkan tidak 100% catun atau serat alam dan pencelupan ini dilakukan dengan air hangat.

Rancangan Harga Membuat Mukena

No

Nama barang

Harga satuan

jumlah

Harga

1

Kain satin

Rp 25.000;

4.5 m

Rp 102.500;

2

Benang

Rp 1.800;

1 buah

Rp 1.800;

3

Elastik

Rp 6.000;

60 cm

Rp 4.000;

Jumlah

Rp 108.300;

 

Hasil Jadi Mukena Dengan Pencelupan Ekstrak Kulit Bawang Merah Dengan Mordan Jeruk Nipis

hasil membuat mukena 1

hasil membuat mukena 2

KESIMPULAN

Hasil dari eksperimen ini dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Kulit bawang merah dapat digunakan sebagai bahan pewarna pada proses pewarnaan kain satin

2. Ada perbedaan kualitas ketuaan warna pada kain satin yang dicelup dengan ekstra kulit bawang merah dengan konsentrasi mordan jeruk nipis yang berbeda dan tidak ada perbedaan kualitas kelunturan pada kain satin yang dicelup dengan ekstra Kulit bawang merah dengan mordan jeruk nipis yang berbeda.

Beberapa saran yang ditemukan dari ekxperimen ini adalah, harus ada ekxperimen lanjutan dengan menggunakan esktrak-ekstrak lain dan jenis bahan lain untuk memperoleh hasil penodaan yang lebih baik.

 

Baca juga Karya Tulis Lainnya disini dan disini

 

DAFTAR PUSTAKA

Adhi Kusumastuti. 2007. Penyempurnaan Tekstil. Semarang: UNNES Bawang merah.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

Dekranas. 1999. Seminar Bangkitnya Warna-Warna Alam. Yogyakarta:DEKRANAS

Gombolo.1994 Diklat Kuliah Penggantar Pencelupan. Yogyakarta: Jurusan Teknologi Tekstil FTI UII

Jumaeri. Dkk. 1977. Pengetahuan Barang Tekstil. Institut Teknologi Tekstil.

Noor Fitrihana. 2007. WUNY;Teknik Eksplorasi Zat Pewarna Alam Dari Tanaman di Sekitar Kita Untuk Bahan Tekstil. Yogyakarta: LPM UNY

Pemerintah Daerah DI Yogyakarta. 2002. Teknologi Pewarnaan Alam.

Rodia Syamwil. 2002. Pengetahuan Tekstil. Semarang.UNNES.

Rasyid Djufri. 1978. Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan. Bandung: Institut Teknologi Tekstil.

Sewan Susanto. 1980. Seni Pengrajin Batik Indonesia Balai Penelitian Batik dan Kerajinan. Departemen Perindustrian

Suharsimi Arikunto.2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Tim Bina Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Bawang Merah. Bandung: CV.Yrama Widya.

Wibowo Mordoko, dkk. 1975. Evaluasi tekstil Bagian Fisika. Institut Teknologi Tekstil.

Related Article

Logo default ma al ahrom placeholder

Makalah Fasisme, Ideologi Eropa Adolf Hitler

Januari 10, 2022
pembelajaran sejarah menggunakan historical thinking

Pembelajaran Sejarah Dalam Perspektif Historical Thinking

Januari 18, 2023
Logo default ma al ahrom placeholder

Makalah Mao Ze Dong, Pemimpin China Pada Masa Revolusi Fisik

Januari 10, 2022
manfaat kayu secang tanaman kaya antioksidan

Kayu Secang : Tumbuhan Herbal Kaya Antioksidan

September 4, 2023
Next Post

Peningkatan Peran Sospol ABRI-TNI

Latest Posts

manfaat kayu secang tanaman kaya antioksidan

Kayu Secang : Tumbuhan Herbal Kaya Antioksidan

by Operator
September 4, 2023
0

Tanaman secang merupakan jenis tumbuhan herbal yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai campuran air minum sehari-hari. Serpihan batang secang diberikan...

pembelajaran sejarah menggunakan historical thinking

Pembelajaran Sejarah Dalam Perspektif Historical Thinking

by Operator
Januari 18, 2023
0

Historical Thinking Istilah sejarah diambil dari frasa historia dalam bahasa Yunani kuno yang berarti “penelitian yang ditujukan untuk memperoleh kebenaran”...

Logo default ma al ahrom placeholder

Peningkatan Peran Sospol ABRI-TNI

by Operator
April 9, 2022
0

PENINGKATAN PERAN SOSPOL ABRI Sejak permulaan Orde Baru terjadi peningkatan peran sosial-politik ABRI. Penyebabnya karena sebelum G30S/PKI telah terjadi infiltrasi...

Logo default ma al ahrom placeholder

Makalah Fasisme, Ideologi Eropa Adolf Hitler

by Operator
Januari 10, 2022
0

Makalah Sejarah Ideologi Fasisme dalam Sejarah Eropa Kalian bisa mendownloadnya disini

Logo default ma al ahrom placeholder

Makalah Mao Ze Dong, Pemimpin China Pada Masa Revolusi Fisik

by Operator
Januari 10, 2022
0

Makalah Mao Ze Dong, Pemimpin China Pada Masa Revolusi Fisik Kalian bisa mendownloadnya disini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Disclaimer.

Popular Posts

modul sejarah indonesia kelas 12
Kurikulum

Modul Sejarah Kelompok Peminatan Kelas 12 SMA/MA

by Operator
November 28, 2024
0

Modul Sejarah Peminatan Kelas 12 ini merupakan sebuah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dari setiap kompetensi dan pokok bahasan...

Cara Mencetak Ajuan S39a Tunjangan Insentif GBPNS di Layanan Simpatika

Cara Mencetak Ajuan S39a Tunjangan Insentif GBPNS di Layanan Simpatika

by Operator
April 3, 2023
0

modul sejarah indonesia kelas 12

Modul Sejarah Kelompok Peminatan Kelas 12 SMA/MA

by Operator
November 28, 2024
0

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

by Ali Irsad
November 2, 2022
0

No Result
View All Result

Kategori

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya

Memahami Jenis-Jenis Karburator Dalam Sistem Bahan Bakar Motor

Konsep Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan) Menurut Ahli

Prinsip Dasar Pada Sistem Karburator Mesin Motor

MA AL Ahrom Karangsari

Madrasah yang berdiri sejak tahun 2009, terletak di jalan Nangka No. 45 Karangsari, Karangtengah, Demak.

logo footer ma al ahrom

Bantuan

  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

Sosial Media MA AL AHROM

Mari Follow dan Ikuti setiap kegiatan MA AL Ahrom Karangsari di social media kami.

© 2021 MA Al Ahrom Karangsari – Design by MA Al Ahrom.

  • EN
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Visi dan Misi Madrasah
  • Pengumuman Madrasah
  • Menu Madrasah
    • Pendidik dan Tenaga Pendidik
    • RDM Madrasah
    • Info Madrasah
    • Pengumuman Kelulusan
    • Struktur Organisasi Madrasah
      • Struktur Organisasi Komite Madrasah
      • Struktur Organisasi Tata Usaha
      • Struktur Organisasi Perpustakaan
      • Struktur Organisasi Laboratorium Komputer
    • Mata Pelajaran
    • Pembelajaran
      • KTI Siswa-Siswi
      • Jurnal Madrasah
      • Jurnal Pengetahuan
      • Artikel Madrasah
    • Sarana Prasarana
  • Warga Madrasah
    • Pendaftaran
    • Login
    • Reset Password
    • Anggota

© 2021 MA Al Ahrom Karangsari - Design by MA Al Ahrom.