Dalam ilmu akuntansi perusahaan untuk mencatat semua aktivitas ekonomi yang dilakukan ditulis dalam sebuah alat yaitu jurnal. Seluruh transaksi keuangan yang timbul akibat kegiatan perdagangan dapat dicatat pada jurnal khusus dan jurnal umum perusahaan dagang. Secara umum akuntansi perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan akuntansi perusahaan jasa. Perbedaannya terletak pada kegiatan (proses akuntansi) yang dilakukan kedua perusahaan tersebut. Perlu diketahui bahwa dalam perusahaan dagang terdapat akun barang dagang dan akun-akun lain yang berhubungan dengan barang dagang. Hal ini yang membedakan dengan perusahaan jasa.
Pengertian Jurnal Umum Usaha Dagang
Pada materi kali ini akan dibahas mengenai pencatatan transaksi keuangan ke dalam jurnal umum perusahaan dagang. Ada dua metode pencatatan transaksi keuangan dalam perusahaan dagang, yaitu metode fisik/periodik dan metode perpetual. Pengertian lain dari jurnal umum perusahaan dagang merupakan alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.
Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bersifat prinsip antara proses pencatatan (jurnal) transaksi pada perusahaan jasa dengan perusahaan dagang, berikut ini disajikan contoh pencatatan transaksi perusahaan dagang yang telah berjalan.
Ilustrasi Pencatatan Transaksi Dalam Jurnal Umum Dagang
1) Pencatatan Transaksi Modal Jurnal Umum
Contoh Pencatatan Transaksi Kegiatan Ekonomi :
Nona Sinta tanggal 2 Januari 2005, mendirikan perusahaan dagang dengan nama “UD Sekar Arum”, untuk memulai usahanya dengan menyetor uang tunai Rp 10.000.000,- kendaraan Rp 15.000.000,- dan persediaan barang dagangan senilai Rp 20.000.000,-
Jurnal Umum Ekonomi
Halaman : ………
Tgl |
Nama Rekening dan Keterangan |
Nomor |
Jumlah |
|||
Rekening |
Debet |
Kredit |
||||
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
||
2005 |
|
Rp 45.000.000 |
||||
2 Jan |
Kas |
Rp |
10.000.000 |
|||
Persediaan barang dagangan |
Rp |
20.000.000 |
||||
Kendaraan Modal |
Rp |
15.000.000 |
2) Pencatatan Transaksi Pembelian Jurnal Umum
Contoh :
„Pada tanggal 5 Januari 2005 dibeli barang dagangan dari Tn. Dodi dengan harga Rp 3.000.000,- dengan syarat 2/10, n/30.
„Pada tanggal 6 Januari 2005, dibeli barang dagangan dari PT. Sinar Jaya dengan harga Rp 7.000.000,-
Atas transaksi tersebut jurnal yang dibuat sebagai berikut :
Jurnal Umum Ekonomi
Halaman : ………
Tgl |
Nama Rekening dan Keterangan |
Nomor |
Jumlah |
||||
Rekening Debet |
Kredit |
||||||
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
|||
2005 |
|||||||
5 Jan |
|
Pembelian |
Rp |
3.000.000 |
|||
Hutang dagang |
Rp |
3.000.000 |
|||||
6 Jan |
|
Pembelian |
Rp |
7.000.000 |
|||
Kas |
Rp |
7.000.000 |
3) Pencatatan Transaksi Beban Jurnal Umum Perusahaan Dagang.
Contoh :
„ Pada tanggal 7 Januari 2005, dibayar gaji karyawan untuk bulan Desember yang lalu sebesar Rp 500.000,-
„ Pada 7 Januari 2005, dibayar sewa gudang untuk bulan Februari sebesar Rp 500.000,-
Atas transaksi tersebut, maka jurnal yang terjadi sebagai berikut :
Jurnal Umum Ekonomi
Halaman : ………
Tgl |
Nama Rekening |
Nomor |
Jumlah |
|
Rekening Debet |
Kredit |
|||
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
2005 |
||||
7 Jan |
Beban gaji |
Rp 500.000 |
||
Kas |
Rp 500.000 |
|||
7 Jan |
Beban sewa |
Rp 500.000 |
||
Kas |
Rp 500.000 |
4) Pencatatan Transaksi Penjualan Jurnal Umum
Contoh :
„ Tanggal 10 Januari 2005 dijual 1 barang dagangan kepada Tini dengan
harga Rp 3.500.000, dengan syarat 2/10, n/30.
„ Tanggal 11 Januari 2005, dijual kepada koperasi “Mekar” 2 barang
dagangan dengan harga Rp 1.500.000,-.
Atas transaksi tersebut, jurnal yang terjadi sebagai berikut :
Jurnal Umum Ekonomi
Halaman : ………
Tgl |
Nama Rekening |
Nomor |
Jumlah |
|||
Rekening Debet |
Kredit |
|||||
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
||
2005 |
||||||
10 Jan |
Piutang dagang |
Rp 3.500.000 |
||||
Penjualan |
Rp 3.500.000 |
|||||
11 Jan |
Kas |
Rp 1.500.000 |
||||
Penjualan |
Rp 1.500.000 |
5) Pencatatan Jurnal Umum Transaksi Pendapatan Lain-Lain.
Contoh :
„ Pada tanggal 20 Januari 2005, diterima pendapatan sewa gedung untuk bulan Desember 2004 dari PT Mekar Jaya sebesar Rp 3.500.000,-
Atas transaksi tersebut, jurnal yang terjadi sebagai berikut :
Jurnal Umum Ekonomi
Halaman : 2
Tgl |
Nama Rekening |
Nomor |
Jumlah |
|||
Rekening Debet |
Kredit |
|||||
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
||
2005 |
|
Rp 3.500.000 |
Rp 3.500.000 |
|||
20 Jan |
Kas |
|||||
Pendapatan sewa |
Metode Pencatatan Transaksi Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Pencatatan persediaan barang dagangan dapat dilakukan dengan dua metode yakni metode fisik dan metode perpetual.
1. Metode Fisik Atau Periodik (Physical Inventory Method)
Metode fisik artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang tidak dilakukan secara kontinu, sehingga persediaan barang dagangan akhir dihitung secara fisik yang ada di gudang.
Metode fisik atau periodik pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relatif murah, tetapi sering terjadi. Menurut metode ini, akun Persediaan barang dagangan tidak boleh didebit untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan, dan tidak boleh dikredit untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun Pembelian, sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun Penjualan.
Cobalah kamu perhatikan pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum perusahaan dagang menurut metode fisik berikut ini.
No. |
Transaksi |
Jurnal Umum |
|||
1. |
Pembelian barang dagangan secara tunai |
Pembelian |
Rp X |
||
Kas |
Rp X |
||||
2. |
Pembelian barang dagangan secara kredit |
Pembelian |
Rp X |
||
Utang dagang |
Rp X |
||||
3. |
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli secara tunai |
Kas |
Rp X |
||
Retur pembelian dan PH |
Rp X |
||||
4. |
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli secara kredit |
Utang dagang |
Rp X |
||
Retur pembelian dan PH |
Rp X |
||||
5. |
Penjualan barang dagangan secara tunai |
Kas |
Rp X |
||
Penjualan |
Rp X |
||||
6. |
Penjualan barang dagangan secara kredit |
Piutang dagang |
Rp X |
||
Penjualan |
Rp X |
||||
7. |
Penerimaan kembali barang yang telah dijual secara tunai |
Retur penjualan dan PH Kas |
Rp X |
Rp X |
|
8. |
Penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit |
Retur penjualan dan PH Piutang dagang |
Rp X |
Rp X |
|
9. |
Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli |
Beban angkut pembelian Kas |
Rp X |
Rp X |
|
10. |
Pembayaran beban angkut barang yang dijual |
Beban angkut penjualan Kas |
Rp X |
Rp X |
|
11. |
Pembayaran utang dagang tanpa adanya potongan |
Utang dagang |
Rp X |
||
Kas |
Rp X |
||||
12. |
Pembayaran utang dagang dengan adanya potongan |
Utang dagang |
Rp X |
||
Kas |
Rp X |
||||
Potongan pembelian |
Rp X |
||||
13. |
Penerimaan pelunasan piutang tanpa potongan |
Kas |
Rp X |
||
Piutang dagang |
Rp X |
||||
14. |
Penerimaan pelunasan piutang dengan potongan |
Kas |
Rp X |
||
Potongan penjualan |
Rp X |
||||
Piutang dagang |
Rp X |
||||
Contoh:
Transaksi di bawah ini diambil dari pembukuan PD Indah
Permai, Jakarta selama bulan Maret 2006.
Maret
5 Dibeli barang dagangan dari PT Amanda, Semarang seharga Rp8.000.000,00. Dari jumlah tersebut dibayar tunai Rp3.000.000,00 dan sisanya dengan syarat 2/10, n/30.
8 Dibeli barang dagangan dari Fa. Asmaranda, Semarang seharga Rp10.000.000,00 secara kredit dengan syarat 2/10, n/30. Dan pada saat itu juga dibayar biaya angkut barang yang dibeli sebesar Rp 1.000.000,00.
9 Dikembalikan sebagai barang yang dibeli dari Fa. Asmaranda, Semarang karena tidak sesuai dengan pesanan seharga Rp1.000.000,00.
10 Dijual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Fredi Irawan, Solo seharga Rp7.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok barang tersebut sebesar Rp5.500.000,00.
12 Diterima kembali barang yang telah dijual kepada Tuan Fredi Irawan, Solo seharga Rp1.000.000,00 karena rusak. Harga pokok barang yang dikembalikan sebesar Rp700.000,00.
15 Dijual barang dagangan kepada Tuan Sigit Pramono secara tunai seharga Rp2.000.000,00 dan secara kredit seharga Rp4.000.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Harga pokok barang tersebut sebesar Rp4.500.000,00.
18 Dilunasi kepada Fa. Asmaranda atas pembelian barang dagangan tertanggal 8 Maret yang lalu.
20 Diterima pelunasan dari Tuan Fredi Irawan atas penjualan barang dagangan tertanggal 10 Maret yang lalu.
22 Dibayar kepada PT Amanda, Semarang atas pembelian barang dagangan tertanggal 5 Maret yang lalu.
25 Tuan Sigit Pramono melunasi hutangnya atas transaksi tanggal 15 Maret yang lalu.
Diminta:
Catatlah transaksi di atas dalam jurnal umum!
Jawab:
Tanggal |
Keterangan |
Debit |
Kredit |
||
2006 |
|||||
Maret |
5 |
Pembelian |
Rp 8.000.000,00 |
||
Kas |
Rp 3.000.000,00 |
||||
Utang dagang |
Rp 5.000.000,00 |
||||
8 |
Pembelian |
Rp 10.000.000,00 |
|||
Beban angkut pembelian Utang dagang |
Rp 1.000.000,00 |
Rp 10.000.000,00 |
|||
Kas |
Rp 1.000.000,00 |
||||
9 |
Utang dagang |
Rp 1.000.000,00 |
|||
Retur pembelian dan PH |
Rp 1.000.000,00 |
||||
10 |
Piutang dagang |
Rp 7.000.000,00 |
|||
Penjualan |
Rp 7.000.000,00 |
||||
12 |
Retur penjualan dan PH Piutang dagang |
Rp. 1.000.000,00 |
Rp 1.000.000,00 |
||
15 |
Kas |
Rp 2.000.000,00 |
|||
Piutang dagang |
Rp 4.000.000,00 |
||||
Penjualan |
Rp 6.000.000,00 |
||||
18 |
Utang dagang |
Rp 9.000.000,00 |
|||
Kas |
Rp 8.820.000,00 |
||||
Potongan Pembelian |
Rp 180.000,00 |
||||
20 |
Kas |
Rp 5.880.000,00 |
|||
Potongan penjualan |
Rp 120.000,00 |
||||
Piutang dagang |
Rp 6.000.000,00 |
||||
22 |
Utang dagang |
Rp 5.000.000,00 |
|||
Kas |
Rp 5.000.000,00 |
||||
25 |
Kas |
Rp 3.920.000,00 |
|||
Potongan penjualan |
Rp 80.000,00 |
||||
Piutang dagang |
Rp 4.000.000,00 |
2. Metode Perpetual Atau Terus-Menerus (Perpetual Inventory Method)
Metode perpetual artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang dilakukan secara kontinu, sehingga bila terjadi pembelian akan menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.
Metode perpetual atau terus-menerus pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relatif mahal, dan tidak sering terjadi. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagangan sebesar harga beli (harga perolehan), sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga pokoknya.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum perusahaan dagang menurut metode perpetual adalah sebagai berikut.
No. |
Transaksi |
Jurnal Umum |
||
1. |
Pembelian barang dagangan secara tunai |
Persediaan barang dagangan Kas |
Rp X |
Rp X |
2. |
Pembelian barang dagangan secara kredit |
Persediaan barang dagangan Utang dagang |
Rp X |
Rp X |
3. |
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli secara tunai |
Kas |
Rp X |
|
Persediaan barang dagangan |
Rp X |
|||
4. |
Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli secara kredit |
Utang dagang |
Rp X |
|
Persediaan barang dagangan |
Rp X |
|||
5. |
Penjualan barang dagangan secara tunai |
Kas |
Rp X |
|
Penjualan |
Rp X |
|||
Harga pokok penjualan Persediaan barang dagangan |
Rp X |
Rp X |
||
6. |
Penjualan barang dagangan secara kredit |
Piutang dagang |
Rp X |
|
Penjualan |
Rp X |
|||
Harga pokok penjualan Persediaan barang dagangan |
Rp X |
Rp X |
||
7. |
Penerimaan kembali barang yang telah dijual secara tunai |
Retur penjualan dan PH Kas Persediaan barang dagangan Harga pokok penjualan |
Rp X Rp X |
Rp X Rp X |
8. |
Penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit |
Retur penjualan dan PH Piutang dagang |
Rp. X |
Rp. X |
Persediaan barang dagangan Rp. X Harga pokok penjualan Rp. X |
||||
9. |
Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli |
Persediaan barang dagangan Rp X Kas Rp X |
||
10. |
Pembayaran beban angkut barang yang dijual |
Beban angkut penjualan Rp X Kas Rp X |
||
11. |
Pembayaran hutang dagang tanpa adanya potongan |
Utang dagang Rp X |
||
Kas Rp X |
||||
12. |
Pembayaran utang dagang dengan adanya potongan |
Utang dagang Rp X |
||
Kas Rp X |
||||
Persediaan barang dagangan Rp X |
||||
13. |
Penerimaan pelunasan piutang tanpa potongan |
Kas Rp X |
||
Piutang dagang Rp X |
||||
14. |
Penerimaan pelunasan piutang dengan potongan |
Kas Rp X |
||
Potongan penjualan Rp X |
||||
Piutang dagang Rp X |
Contoh:
Transaksi pada pembukuan PD Indah Permai di atas, bila dicatat dalam jurnal umum ekonomi dengan metode perpetual akan tampak seperti berikut.
Tanggal |
Keterangan |
Debit |
Kredit |
|
2006 |
||||
Maret – Tanggal
|
5 |
Persediaan barang dagangan |
Rp 8.000.000,00 |
Rp 3.000.000,00 |
Kas Utang dagang |
Rp 5.000.000,00 |
|||
8 |
Persediaan barang dagangan Utang dagang Kas |
Rp 11.000.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp 1.000.000,00 |
||
Persediaan barang dagangan |
Rp 1.000.000,00 |
|||
9 | Utang dagang | Rp 1.000.000,00 | ||
Persediaan barang dagangan | Rp 1.000.000,00 | |||
10
|
Piutang dagang |
Rp 7.000.000,00 |
||
Penjualan |
Rp 7.000.000,00 |
|||
Harga pokok penjualan Persediaan barang dagangan |
Rp 5.500.000,00 |
Rp 5.500.000,00 |
||
12
|
Retur penjualan dan PH Piutang dagang Persediaan barang dagangan Harga pokok penjualan |
Rp 1.000.000,00 |
||
Rp 1.000.000,00 |
||||
Rp 700.000,00 |
Rp 700.000,00 |
|||
15
|
Kas |
Rp 2.000.000,00 |
||
Piutang dagang |
Rp 4.000.000,00 |
|||
Penjualan |
Rp 6.000.000,00 |
|||
Harga Pokok penjualan Persediaan barang dagangan |
Rp 4.500.000,00 |
Rp 4.500.000,00 |
||
18
|
Utang dagang |
Rp 9.000.000,00 |
||
Kas |
Rp 8.820.000,00 |
|||
Persediaan barang dagangan |
Rp 180.000,00 |
|||
20
|
Kas |
Rp 5.880.000,00 |
||
Potongan penjualan |
Rp 120.000,00 |
|||
Piutang dagang |
Rp 6.000.000,00 |
|||
22 |
Utang dagang |
Rp. 5.000.000,00 |
||
Kas |
Rp 5.000.000,00 |
|||
25
|
Kas |
Rp 3.920.000,00 |
||
Potongan penjualan |
Rp 80.000,00 |
|||
Piutang dagang |
Rp 4.000.000,00 |
Sekian pembahasan dari pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum ekonomi dari saya. Akhir kata terimakasih.