Klasifikasi media pembelajaran dikelompokkan oleh para ahli bertujuan untuk memudahkan agar para pendidik lebih mudah untuk menyusun media ketika proses belajar mengajar dilaksanakan. Lalu terlintas dalam pikiran Anda, Apakah itu media pembelajaran ? Apa fungsi dari media ini dalam kegiatan belajar mengajar ? Seperti diuraikan pada artikel sebelumnya, bahwa media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Dengan klasifikasi media pembelajaran maka dapat mempermudah pendidik untuk melakukan pembelajaran secara jelas sehingga proses belajar mengajar dapat tercapai tujuannya.
Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikro prosesor yang melahirkan pemakian komputer dan kegiatan interaktif.
Dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada bidang elektronik tentunya dapat memperkaya sumber dan media pembelajaran seperti: radio, foto, film, slide, video, komputer. Sebelumnya hanya dapat kita jumpai adanya media sederhana seperti: model, gambar, bagan, dan sebagainya.
Pada era teknologi media tampil dalam berbagai jenis dan format (modul cetak, film, TV, video, slide, program radio dan komputer) masing-masing memiliki ciri-ciri dan kemampuannya sendiri.
Dengan bertambahnya jenis media maka timbul pemikiran untuk mengadakan pengelompokan atau klasifikasi media pembelajaran berdasarkan tujuan pemakaian dan karakteristik tiap jenis media, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Media Pembelajaran Menurut Perangkatnya
Dalam pembicaraan tentang media, kita menjumpai beberapa istilah yang terkait dengan perangkat media yaitu materials (bahan media), equipment (peralatan), hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).
Keempat istilah itu mempunyai arti yang berbeda, tetapi semuanya adalah nama dari komponen media pembelajaran. Biasanya istilah materials dihubungkan dengan equipment dan istilah perangkat keras dikaitkan dengan perangkat lunak. Karena itu, jika media pembelajaran diklasifikasikan menurut perangkatnya dapat dibedakan menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Hardware dan software adalah istilah yang pada mulanya dipakai oleh pengusaha komputer, namun kemudian diperluas penggunaannya untuk semua jenis media pembelajaran.
Software atau perangkat lunak adalah isi pesan yang disimpan pada material. Media pembelajaran yang termasuk perangkat lunak, misalnya isi pesan yang disimpan pada transparan OHP, kaset audio, kaset video, film, slide dan sebagainya.
Hardware atau perangkat keras adalah peralatan untuk menyampaikan pesan yang disimpan pada materials untuk disampaikan kepada audien. Media pembelajaran yang termasuk dalam perangkat keras, misalnya proyektor, OHP, Proyektor film video, tape recorder, proyektor slide, kamera, komputer dan sebagainya.
Media Menurut Indera Penerimanya
Media pembelajaran menurut indera penerimanya terbagi atas: media visual dan media audio.
Media visual yaitu media yang pesannya hanya dapat diamati dengan Media menurut indera indera penglihatan. Media ini merupakan jenis media yang mempunyai informasi secara visual, tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak misalnya: gambar, foto, grafik, dan poster.
Media audio yaitu media yang menghasilkan pesan hanya dengan suara saja. Jenis media ini juga hanya memanipulasikan kemampuan-kemampuan suara semata-mata, misalnya: radio, tape recorder, labotorium bahasa.
Ada juga media yang sekaligus dapat diamati dengan indera penglihatan dan pendengaran. Media pembelajaran jenis ini disebut dengan media audio visual. Media audio visual dapat didefinisikan sebagai media yang dapat menghasilkan pesan, yang kesannya dapat dilihat dan didengar. Media ini merupakan media yang paling lengkap, karena menggunakan kemampuan audio visual dan gerak. Yang termasuk media audio visual misalnya: televisi, video, proyektor film bersuara, slide bersuara.
Alat-alat audio visual adalah alat-alat yang audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible artinya dapat dilihat. Alat-alat audio visual gunanya adalah untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif yang biasa digunakan baik dalam pembelajaran, penerangan dan penyuluhan.
Pada zaman kemajuan elektronik sekarang ini, alat-alat audio visual sangat banyak digunakan. Alat-alat tersebut dirasakan sangat berguna dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, namun dalam penggunaan alat tersebut memerlukan keterampilan dan kemahiran tertentu. Oleh karena itu efektifitas penggunaan alat tersebut dalam pembelajaran sangat tergantung dari ketepatan materi, rancangan media dan kemampuan menggunakannya.
Media Pembelajaran Menurut Cara Kerjanya
Media pembelajaran menurut cara kerjanya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu media proyektabel dan non proyektabel.
Media proyektabel yaitu media yang cara kerjanya dengan menggunakan sistem proyeksi. Media dengan proyeksi ialah jenis media yang penggunaannya memakai proyektor, misalnya: slide proyektor, opaque proyektor, overhead proyektor dan segala jenis film.
Media non proyektabel yaitu media yang dapat diamati tanpa menggunakan sistem proyeksi dan langsung dapat diamati. Media non proyektor adalah jenis media yang penggunaannya tanpa proyektor dan mempunyai ukuran panjang, lebar, tebal dan tinggi. Misalnya berbagaijenis model, diorama, globe dan sebagainya.
Media Pembelajaran Menurut Sifatnya
Media pembelajaran menurut sifatnya diklasifikasikan menjadi media bergerak dan media diam.
Media Bergerak
Media yang dapat bergerak yaitu media yang dapat menghasilkan pesan/gambar yang dapat bergerak, misalnya: gambar hidup/bergerak yang terlihat pada gambar yang ada di film gambar pada video/televisi.
Media bergerak bisa dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu media audio visual gerak, media audio semi gerak dan media visual gerak.
Media audio visual gerak adalah merupakan media yang paling lengkap, karena menggunakan kemampuan audio visual dan gerak. Mislanya film bersuara, rekaman video, film TV, holografi.
Media audio semi gerak yakni jenis yang memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerakan titik secara linear, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh, misalnya tulisan jauh.
Media visual gerak yaitu jenis media yang memiliki kemampuan seperti juga golongan pertama kecuali penampilan suara misalnya film bisu, film slide tanpa suara dan fim video tanpa suara.
Media Diam
Media diam yaitu pesan yang diperoleh dari media tersebut hanya diam saja tidak bergerak. Media ini disampaikan dalam bentuk visual artinya hanya dapat dilihat, karena itulah media ini juga bisa disebut media visual diam yang merupakan jenis media yang mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual, tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak. Yang termasuk klasiflkasi media jenis ini misalnya: gambar dari film slides, gambar dari transparan pada OHP, film rangkai, halaman cetak, video file, dan microform.
Media Menurut Kelompok Penggunanya
Media Pembelaiaran menurut kelompok penggunanya dibedakan menjadi media individual, media kelompok, media kelompok besar.
Media individual yaitu media tersebut hanya dapat digunakan secara perorangan/individu. Sebagai contoh misalnya: mikroskop, lensa, kamera.
Media kelompok artinya media tersebut dapat digunakan secara perorangan juga dapat digunakan secara kelompok, misalnya segala jenis media paparan (papan tulis, papan planel, gabus, magnetik), seperangkat OHP, slide dan film.
Media kelompok besar yaitu media tersebut dapat digunakan oleh kelompok masa yang lebih besar, misalnya penyuluhan dilapangan dengan menggunakan film lebar dan pengeras suara dan televisi umum.
Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan (individual), kelompok/kelas atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu
- Memotivasi minat atau tindakan,
- Menyajikan informasi, dan
- Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan menstimulus peserta didik atau audiens untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok anak didik/audiens. lsi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, siswa-siswi biasanya bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidak setujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan anak didik, baik dalam benak atau mental maupun dalam aktifitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara Iebih sistematis dan psikologis dilihat dari prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan pembelajar atau siswa.
Media Pembelajaran Menurut Ciri/Karakterisitk
Kemudian dari berbagai bentuk perkembangan yang muncul dari berbagai aspek, maka muncullah usaha-usaha penataan berupa pengelompokan atau pengklasifikasian media pembelajaran menurut kesamaan ciri ataupun karakteristiknya.
Pengklasifikasian atau penggolongan dilakukan untuk mempermudah mempelajari jenis media, karakter dan kemampuan suatu media. Beberapa bentuk pengklasifikasian media yaitu sebagai berikut :
-
Taksonomi Menurut Rudy Bretz
Bretz mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok, yaitu suara, visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga, yaitu gambar, garis (line graphic) dan simbol yang merupakan kontinium dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Di samping itu, Bretz juga membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording) sehingga terdapat 8 klasifikasi media pembelajaran menurut Bretz, yaitu:
-
- Media audio visual gerak,
- Media audio visual diam,
- Media audio semi-gerak,
- Media visual gerak,
- Media visual diam,
- Media semi-gerak,
- Media audio, dan
- Media cetak.
-
Taksonomi menurut Briggs
Taksonomi ini lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau stimulus yang dapat ditimbulkan dari media itu sendiri, yaitu kesesuaian stimulus tersebut dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran, bahan dan transmisinya. Briggs mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu : objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi dan gambar.
-
Taksonomi menurut Gagne
Tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya, Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut tingkatan hierarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih-ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
Media Pembelajaran Berdasarkan Jenisnya
Cukup banyak jenis media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dilihat berdasarkan jenisnya, media di bagi ke dalam media auditif, visual dan media audio visual dapat di jelaskan sebagai berikut:
-
Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, casseterecorder, piringan hitam.
-
Media Audio
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film strip (film rangkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
-
Media Audiovisual
Media audio visual merupakan media yang mempunyai unsur-unsur suara dan unsur gambar. Media audio visual terdiri atas audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassete.
Pemilihan setiap jenis media mempunyai karakteristik atau sifat-sifat khas tersendiri. Artinya mempunyai kelebihan dan kekurangan satu terhadap yang lain. Sifat-sifat yang biasanya dipakai untuk menentukan kesesuaian penggunaan atau pemilihan media ialah jangkauan seperti: beberapa media tertentu lebih sesuai untuk pengajaran individual misalnya buku teks, modul, program rekaman interaktif (audio, video, dan program komputer). Jenis yang lain lebih sesuai untuk pengajaran kelompok di kelas, misalnya proyeksi (OTH, slide, film) dan juga program rekaman (Aduio dan Video). Ada juga yang lebih sesuai untuk pengajaran asal, misalnya program siaran (radio, televisi, dan konferensi jarak jauh dengan audio).
Media Pembelajaran Berdasarkan Pendidikan Islam
Berdasarkan kajian pendidikan Islam, para ahli telah mengklasifikasikan media pendidikan kepada dua bagian: yaitu media pendidikan yang bersifat benda (materil) dan media pendidikan yang bukan benda (nonmateril),
- Media pendidikan yang bersifat benda
- Media tulis, seperti: Al-Qur’an, Hadits, Tauhid, Fiqih, Sejarah.
- Benda-benda alam, seperti: hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan.
- Gambar-gambar yang dirancang, seperti: grafik.
- Gambar-gambar yang diproyeksikan, seperti: Video, transparan, in-focus.
- Kelima Audio recording (alat untuk didengar), seperti: kaset, tape radio.
- Media pendidikan yang bukan denda
- Keteladanan
- Perintah/Larangan
- Ganjaran.
Media Berdasarkan Perkembangan Teknologi
Media pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam 4 kelompok, yaitu:
- Media hasil teknologi cetak,
- Media hasil teknologi audio-visual,
- media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan
- Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan tekhnologi oleh Seels & Glasgow (1990:181-183) dibagi dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
Pilihan Media Tradisional
- Visual diam yang diproyeksikan; proyeksi opaque (tak-tembus pandang), proyeksi overhead, slide, flimstrips
- Visual yang tak diproyeksi; gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu
- Audio; Rekaman piringan, Pita kaset, reel, cartridge
- Penyajian Multimedia; Slide plus suara (tape), Multi-image
- Visual dinamis yang diproyeksikan; Flim, Televisi, Vidio
- Cetak; Buku teks, Modul, teks terprogram, Workbook, Majalah ilmiah, berkala, Lembaran lepas (hand-out)
- Permainan; Teka-teki, Simulasi, Permainan papan
- Realia; Model, Specimen (contoh), Manipulatif (peta, boneka)
Pilihan Media Teknologi Mutakhir
- Media berbasis telekomunikasi; Teekonferen, Kuliah jarak jauh
- Media berbasis mikro prosesor; Computer assisted intruction, Permaian komputer, Sistem tutor intelejen, Interaktif, Hypermedia, Compact (vidio) disc.
Jadi dengan memahami berbagai kiasifikasi media pembelajaran, maka akan mempermudah guru (pembelajar) untuk memilih media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang tepat sesuai dengan tujuan, materi serta kemampuan dan karakteristik siswa, sangat menunjang keefektifan serta efisiensi proses pembelajaran.
Beberapa jenis, bentuk, karakteristik dan klasifikasi media pendidikan sebagaimana diuraikan di atas, kiranya patut menjadi perhatian dan pertimbangan agar dapat memilih media yang dianggap tepat untuk menunjang pencapaian tujuan pengajaran di dalam kelas.
Kriteria Pemilihan Media
Ada beberapa kriteria umum yang diperhatikan dalam pemilihan media. Namun demikian secara teoritik setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan yang akan memberikan pengaruh kepada efektivitas program pembelajaran. Kriteria umum dalam pemilihan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain adalah:
- Ketersediaan sumber setempat. Artinya, bila media bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, haru dibeli atau dibuat sendiri.
- Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga dan fasilitasnya.
- Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya media bisa digunakan di mana pun dengan peralatan yang ada di sekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan.
Pemilihan media pengajaran yang dilakukan seorang guru tentunya harus melihat semua komponen dari perencanaan pembelajaran. Jadi pemakaian media harus disesuaikan dengan materi, waktu dan pola pembelajaran yang dipakai, hal ini bertujuan agar pemakaian media menjadi lebih efektif. Adapun kriteria yang mencakup komponen dari perencanaan pembelajaran, di antaranya adalah sebagai berikut:
-
Kesesuaian dengan Tujuan (instructionalgoals)
Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran, dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut, dan analisis dapat diarahkan pada tujuannya kognitif, afektif dan psikomotorik.
-
Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya dari bahan dan pokok bahasan tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai dengan demikian dapat dipertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.
-
Kesesuaian dengan karakteristik siswa
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa/guru, yaitu mengkaji sifat-sifat dari ciri media yang akan di gunakan
-
Kesesuaian dengan teori
Pemilihan media harus didasari atas kesesuaian teori, media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paling bagus, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah diuji validitasnya.
-
Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
-
Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, pendukung dan waktu.
Bagaimana bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang efektif.
Berdasarkan uraian di atas, kesesuaian media terhadap komponen pembelajaran harus diperhatikan, karena akan membimbing pada keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas, perlu di ingat media yang bagus tidak selalu efektif jika tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Maka kesesuaian dengan berbagai komponen mutlak adanya.
Pemilihan media yang akan diterapkan dalam proses mengajar, sangat di harapkan kepada seorang guru untuk dapat menentukan pilihannya masing-masing, sesuai dengan kebutuhannya pada saat pertemuan dengan harapan media yang dipilih dapat mempercepat proses pelaksanaan pelajaran dan akan mencapai tujuan yang diharapkan. Pada saat alat peraga dipilih maka, “pada saat itulah seorang guru sudah mampu berpikir bagaimana encoding, yaitu proses penuangan pesan kedalam simbol-simbol komunikasi, dan melakukan decoding yaitu proses penafsiran simbol-simbol komunikasi yang mengandung pesan-pesan tersebut”.
Pemilihan alat peraga di dasarkan atas beberapa manfaat menurut Encycloeopdia Of Educational Research dalam merencanakan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
- Meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi Verbalisme.
- Memperbesar perhatian siswa.
- Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
- Memberikan pengalaman nyata yang dapat menimbulkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
- Menimbulkan pemikiran yang teratur dan kontinu terutama melalui gambar hidup.
- Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membawa perkembangan kemampuan berbahasa.
- Memberikan pengalaman yang tidak mudah di peroleh dengan cara lain dan membantu efisiensi serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Begitulah proses dalam pemilihan media di mana seorang guru harus mampu mengambil suatu benda yang akan di jadikan media dan bagaimana media tersebut kita masukan kepada berbagai macam konsep pelajaran dan bagaimana cara menuangkan konsep yang tersimpan dalam benda tersebut kepada peserta didik, sehingga anak didik mengerti dan memahami suatu materi pelajaran. Adapun kriteria dalam pemilihan media untuk jenis media rancangan (yang dibuat sendiri) perlengkapan yang di ajukan sebagai acuan adalah.
- Apakah materi yang akan disampaikan itu untuk tujuan pengajaran atau hanya informasi tambahan atau hiburan.
- Apakah media yang dirancang itu untuk keperluan pembelajaran alat-alat bantu pengajaran.
- Apakah dalam pengajaran akan menggunakan strategi kognitif, Afektif dan psikomotorik.
- Apakah materi yang akan disampaikan itu masih sangat asing bagi anak didik.
- Apakah perlu stimulus suara seperti untuk pengajaran bahasa.
- Apakah perlu stimulus gerak seperti untuk pengajaran seni atau olah raga.
- Apakah perlu stimulus warna.
Berdasarkan kriteria pemilihan media pembelajaran tersebut, maka seorang guru hendaknya dalam mempergunakan media disesuaikan dengan materi yang diajarkan, perlu diingat bahwa pemilihan media jangan terlalu dipaksakan, sehingga mempersulit proses belajar mengajar di dalam kelas, oleh karena itu media pembelajaran merupakan salah satu unsur untuk mempermudah proses proses belajar mengajar.
Demikianlah penjelasan dari penulis tentang klasifikasi pada media pembelajaran serta kriteria dalam pemilihannya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda khususnya Bapak?ibu guru. Akhir kata terimakasih.
Sumber Pustaka
- Arif S Sadiman, dik, Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, Cet. 10, Jakarta: Rajawali Pers, 2010
- Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
- Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007
- Pupuh Faturrohman dan M. SobrySutikno. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: RefikaAditama, 2011
- Punaji, S. (2008). Pengertian, Fungsi, dan Pemanfaatan Media Pembelajaran. Makalah disajikan dalam lokakarya penyusunan GBIM, Peta Kompetensi, Peta Konsep, Jabaran, di Hotel Kusuma Madya Bandungan pada tanggal 1 – 4 April 2008. Semarang: BPM Semarang.
- Rahardjo, R. “Media Pembelajaran” 1986. Dalam Yusufhadi Miarso dan kawan-kawan. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Rajawali. Jakarta, 1986
- Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008
- Rudi Susilana dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima, 2009
- Syaiful Bahri Djamarah dan AzwanZain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002