• Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
MAS Al Ahrom Karangsari
  • Beranda
  • Visi dan Misi Madrasah
  • Pengumuman Madrasah
  • Menu Madrasah
    • Pendidik dan Tenaga Pendidik
    • RDM Madrasah
    • Info Madrasah
    • Pengumuman Kelulusan
    • Struktur Organisasi Madrasah
      • Struktur Organisasi Komite Madrasah
      • Struktur Organisasi Tata Usaha
      • Struktur Organisasi Perpustakaan
      • Struktur Organisasi Laboratorium Komputer
    • Mata Pelajaran
    • Pembelajaran
      • KTI Siswa-Siswi
      • Jurnal Madrasah
      • Jurnal Pengetahuan
      • Artikel Madrasah
    • Sarana Prasarana
  • Warga Madrasah
    • Pendaftaran
    • Login
    • Reset Password
    • Anggota
  • EN
No Result
View All Result
MA Al Ahrom Karangsari
No Result
View All Result

Home > Jurnal Artikel > Perkembangan Telur Asin di Kabupaten Brebes Bagian 3

Perkembangan Telur Asin di Kabupaten Brebes Bagian 3

Admin MAS Al Ahrom by Operator
Desember 20, 2021
in Jurnal Artikel

A. Perkembangan Industri Telur Asin

Di Kecamatan Brebes sendiri banyak terdapat peternakan itik. Pada zaman dahulu, penduduk memelihara itik secara tradisional dengan pengembalaan di lahan sawah dan sungai di tengah kesibukan bertani. Pada musim tanam padi dilakukan secara terkurung dan pada musim panen di umbar pada lahan sawah. Mereka memanfaatkan telur itik untuk membuat telur asin, dari sini dapat disimpulkan bahwa telur asin berkembang sekitar tahun 1970-an dan mulai berkembang pesat sekitar tahun 1990-an.

PERKEMBANGAN INDUSTRI TELUR ASIN DI BREBES TAHUN 1980-2005

pengusaha telur asinMenurut salah seorang pengusaha telur asin Emmry Yuniaty, awal keberadaan industri telur asin di Kecamatan Brebes di perkirakan pada tahun 1959, dirintis pertamakali oleh seorang WNI keturunan Cina bernama In Tjiauw Seng di Kelurahan Brebes (Wawancara Emmry Yuniaty, Mei 2012). Industri keluarga tersebut bermula dari kreativitas seorang keturunan Cina yang berinisiatif melihat ada bahan baku telur itik yang melimpah di daerahnya dan berkeinginan mengolahnya bukan sekedar dijadikan telur goreng atau telur kukus saja. Ketika telur itik tersebut diasinkan ternyata bisa menghasilkan rasa yang berbeda dengan jika hanya direbus saja, telur asinpun terus diproduksi dan dibisniskan. Kreativitas ini dilihat oleh pihak keluarga tersebut sebagai celah bisnis yang dapat mendatangkan keuntungan,  kemudian industri telur asin pun dirintis. Mulanya yang mengerjakan proses produksi adalah anggota keluarga sendiri,  tetapi seiring berjalanya waktu mulai dibantu oleh beberapa tetangga. Para tetangga tesebut menawarkan diri untuk bekerja, walaupun dengan upah yang tidak sebanding dengan beban kerjanya yaitu sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Para pekerja pada saat itu hanya sekitar 3-5 orang, sehingga industri telur asin belum diproduksi dalam jumlah besar.

Dalam hal pemasaran awalnya telur asin ini dijajakan dengan sangat sederhana, yaitu dengan cara dijajakan dari rumah kerumah. Para pedagangnya keliling mengantarkan telur. Pada awalnya telur asin ini di produksi sesuai pesanan. Belum ada keberanian membuka toko khusus yang menjual telur asin, apalagi meluaskan usaha perdagangannya. Hal tersebut disebabkan keadaan ekonomi In Tjiauw Seng yang belum stabil.

Akhir tahun 1970, usaha telur asin mulai dilakukan oleh penduduk pribumi Brebes yaitu Muhadi di Desa limbangan wetan. Ia belajar membuat telur asin ketika bekerja di Setuju Jaya, pada akhir tahun 1970 Muhadi keluar dari Setuju Jaya dan berusaha mendirikan industri telur asin sendiri dengan dibantu tiga orang pekerja. Sejak itulah kemudian bermunculan unit-unit usaha telur asin lainya didesa sekitarnya.

Pihak pengusaha tidak melewatkan kesempatan tersebut dengan meningkatkan jumlah produksi dan rasa olahan. Pihak pengusaha berusaha meningkatkan omset penjualan dan memperkenalkan industri telur asin yang di produksi di Brebes, dengan melakukan kegiatan promosi produk telur asin dari Brebes. Promosi dilakukan melaui pencantuman merek, membuat iklan di radio dan dari berita sehingga telur asin dari Brebes menjadi dikenal oleh masyarakat luas dan berhasil memasuki pasaran.

Tabel 3.1

Indikasi Berkembang Pesatnya Industri Telur Asin Kelurahan Brebes dan Limbangan Wetan, Berdasarkan Jumlah Industri Tahun 1970-2005

Tahun

Jumlah pengrajin

Jumlah Produksi (Tahun)

Tenaga Kerja

1970-an

20

–

60

1980-an

54

10.108.500 butir

200

1990-an

65

11.524.000 butir

260

2000-an

45

12.075.000 butir

178

 

Baca juga : Perkembangan Telur Asin Bagian Pertana dan Kedua

B. Kreativitas dan Inovasi yang Dikembangkan Para Pengusaha Industri Telur Asin

1. Proses Produksi

Kewirausahaan merupakan fenomena yang cukup populer dewasa ini, dan memungkinkan akan menjadi pola dan tatanan baru dalam kehidupan masyarakat, dan bagi pihak tertentu merupakan hal yang baru yang memerlukan pendidikan khusus. Dunia usaha merupakan dunia bisnis yang penuh resiko dan ketidak pastian, yaitu antara keberhasilan dan kegagalan mudah dan cepat terjadi. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan pendidikan dan pengetahuan kewirausahaan yang baik.

pengusaha telur asin brebes

Industri telur asin merupakan industri kecil yang berada di tengah masyarakat di Kecamatan Brebes yang lebih menonjolkan kreativitas dalam memproduksi telur asin. Hal tersebut dikarenakan produk yang dihasilkan dalam industri ini yaitu berupa telur asin yang merupakan jenis hasil olahan dari telur itik yang cepat busuk kalau disimpan terlalu lama. Kondisi seperti ini yang menyebabkan para pelaku industri telur asin dituntut untuk dapat berkreativitas dengan menciptakan variasi rasa olahan yang bermacam-macam.

2. Sistem Pengadaan Bahan Baku

Produksi telur asin sangat tergantung pada bahan baku telur itik. Bahan baku ini diperoleh dari pusat-pusat peternakan itik di Brebes, Cirebon, Indramayu dan Tegal. Menurut Komarudin telur itik dari Tegal kualitasnya lebih baik bila dibandingkan dengan telur itik yang berasal dari Brebes. Pembelian bahan pelengkap seperti abu, bata merah, tanah ladon garam, minyak tanah dan sebagainya diterapkan sistem beli putus meskipun pembelian dilakukan dalam jumlah yang besar. Para bakul bahan pelengkap ini adalah usaha pembuatan bata merah yang bertempat di Pesantunan dan Pebatan Kabupaten Brebes.

Baca juga : Perkembangan Telur Asin Bagian Pertana dan Kedua

C. Sistem Pemasaran Yang Dilakukan Pengusaha Industri Telur Asin

Pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan usaha. Tanpa adanya pemasaran produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak akan sampai ke tangan konsumen. Pemasaran merupakan aspek yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Melalui pemasaran yang tepat maka suatu barang bisa sampai kepada konsumen dengan cepat. Pemasaran memegang peranan yang cukup penting dalam meningkatkan jumlah penjualan, jumlah penjualan yang tinggi akan mengakibatkan laba yang tinggi.

Pemasaran tidak langsung memiliki kelebihan dalam hal pemesanan produk di mana jumlah permintaan lebih banyak dan proses produksi pun harus ditingkatkan. Selain secara tidak langsung juga mampu menarik peminat yang dari luar daerah untuk singgah apabila sedang berada di Kota Brebes, tetapi kekurangannya dalam hal pembayaran yang dimana tidak selamanya bersifat tunai tetapi menggunakan dalam bentuk giro atau cek, ditambah lagi dengan harga yang diberikan kepada bandar lebih murah. Adapun sistem pembayaran yang dilakukan antara pengusaha dengan pembeli dapat dilakukan dengan sistem tunai, pembelian uang muka (panjer) dan mencicil.

  1. Pembayaran dengan tunai umumnya dilakukan jika konsumen membeli langsung ke produsen atau kios milik produsen. Cara ini dilakukan karena umumnya konsumen membeli dalam jumlah yang relatif sedikit (<50).
  2. Pembayaran dengan mencicil dilakukan untuk pembelian yang rutin dilakukan oleh pengecer dan pedagang besar. Pengusaha menerima uang dari pengecer 2-4 kali dalam sebulan pada saat pengecer mengambil telur asin. Jumlah uang yang dibayarkan tergantung kesepakatan antara pengusaha dan pengecer atau pedagang besar.
  3. Pembayaran dengan sistem uang muka (panjer) sering dilakukan pada waktu pembelian meningkat pada saat liburan sekolah, hari raya dan akhir telur asin.

Tabel 3.2

Harga Rata- rata Telur Asin Perbutir

Tahun 1980 1984 1990 2000 2005
Harga per butir Rp. 50,- Rp. 85,- Rp. 125,- Rp. 500,- Rp. 869,-
Harga beras per Kg Rp. 198,- Rp. 330,- Rp. 525,- Rp. 2.425,- Rp. 3.478,-

Tabel di atas menunjukkan bahwa harga telur asin mengalami perubahan dengan di tandai dengan kenaikan harga. Hal ini di sesuaikan dengan harga bahan beras pada tahun tersebut. Puncak penjualan telur asin terjadi menjelang dan pasca hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal ini berhubungan dengan adanya kebiasaan pulang kampung dan juga halal bihalal sehingga umumnya konsumen ingin membawa telur asin sebagai makanan khas dari kota Brebes.

Dengan banyaknya jumlah permintaan, usaha industri telur asin terus mengalami peningkatan baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Hal ini dapat dilihat pada tahun 1996, daerah pemasaran industri telur asin menyebar yang tadinya hanya di Brebes, Tegal tetapi sekarang sudah bisa ke Batam, Semarang, Jakarta, Surabaya dan Cirebon.

Related Article

Bukti Fisik Kejayaan Kasepuhan Cirebon

Bukti Kejayaan Kasepuhan Cirebon Saat Dipimpin Sunan Gunung Jati

Juli 3, 2024
Kepemimpinan ABRI Dalam Sejarah Dan Perjuangan - Resume Buku

Kepemimpinan ABRI Dalam Sejarah Dan Perjuangan – Resume Buku

Maret 11, 2023
Sejarah Batik Indonesia, Dari Zaman Kerajaan Hingga Republik

Sejarah Batik Indonesia, Dari Zaman Kerajaan Hingga Republik

Desember 22, 2021
Klasifikasi Media Pembelajaran Serta Kriteria Pemilihannya

Klasifikasi Media Pembelajaran Serta Kriteria Pemilihannya

Juli 6, 2023
Previous Post

Perkembangan Industri Telur Asin Di Brebes – Bagian 1

Next Post

Pengaruh Industri Telur Asin Di Brebes Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat

Latest Posts

9 Teori Evolusi Menurut Para Ahli

9 Teori Evolusi Menurut Para Ahli

by Operator
April 9, 2025
0

Teori evolusi adalah pendapat yang mengatakan, bahwa terjadi perubahan secara pelan dan memakan waktu yang sangat lama dalam kehidupan makhluk hidup....

Kesadaran Nasionalisme, Awal Kehidupan Bangsa

Kesadaran Nasionalisme, Awal Kehidupan Bangsa

by Operator
Maret 31, 2025
0

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia mulai dari masalah korupsi, kemiskinan, pengangguran, terorisme...

Pendidikan Islam Pada Pondok Pesantren Darussalam Gontor

Pendidikan Islam Pada Pondok Pesantren Darussalam Gontor

by Operator
Januari 22, 2025
0

Islam berperan sebagai agama yang membawa misi rahmat bagi seluruh alam memerlukan sarana untuk menerapkanya secara efektif dan efesien, salah...

Bukti Fisik Kejayaan Kasepuhan Cirebon

Bukti Kejayaan Kasepuhan Cirebon Saat Dipimpin Sunan Gunung Jati

by Operator
Juli 3, 2024
0

Puncak dari Keraton Cirebon serta bukti fisik dari kejayaan Kasepuhan Cirebon yang bisa kita lihat sekarang ini adalah berkat peran...

Konsep Pendidikan Islam Modern Pondok Pesantren Gontor

Konsep Pendidikan Islam Modern Pondok Pesantren Gontor

by Operator
Oktober 5, 2023
0

Secara garis besar Konsep Pendidikan Islam Pondok Pesantren Gontor ala Trimurti dapat dibagi kedalam tiga bidang. Yaitu: integrasi sistem pendidikan...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Disclaimer.

Popular Posts

modul sejarah indonesia kelas 12
Kurikulum

Modul Sejarah Kelompok Peminatan Kelas 12 SMA/MA

by Operator
November 28, 2024
0

Modul Sejarah Peminatan Kelas 12 ini merupakan sebuah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dari setiap kompetensi dan pokok bahasan...

Cara Mencetak Ajuan S39a Tunjangan Insentif GBPNS di Layanan Simpatika

Cara Mencetak Ajuan S39a Tunjangan Insentif GBPNS di Layanan Simpatika

by Operator
April 3, 2023
0

modul sejarah indonesia kelas 12

Modul Sejarah Kelompok Peminatan Kelas 12 SMA/MA

by Operator
November 28, 2024
0

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

by Ali Irsad
November 2, 2022
0

No Result
View All Result

Kategori

Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam

Teori Hak Kekayaan Intelektual, dan Undang-Undang yang Mengaturnya

Memahami Jenis-Jenis Karburator Dalam Sistem Bahan Bakar Motor

Konsep Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan) Menurut Ahli

Prinsip Dasar Pada Sistem Karburator Mesin Motor

MA AL Ahrom Karangsari

Madrasah yang berdiri sejak tahun 2009, terletak di jalan Nangka No. 45 Karangsari, Karangtengah, Demak.

logo footer ma al ahrom

Bantuan

  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

Sosial Media MA AL AHROM

Mari Follow dan Ikuti setiap kegiatan MA AL Ahrom Karangsari di social media kami.

© 2021 MA Al Ahrom Karangsari – Design by MA Al Ahrom.

  • EN
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Visi dan Misi Madrasah
  • Pengumuman Madrasah
  • Menu Madrasah
    • Pendidik dan Tenaga Pendidik
    • RDM Madrasah
    • Info Madrasah
    • Pengumuman Kelulusan
    • Struktur Organisasi Madrasah
      • Struktur Organisasi Komite Madrasah
      • Struktur Organisasi Tata Usaha
      • Struktur Organisasi Perpustakaan
      • Struktur Organisasi Laboratorium Komputer
    • Mata Pelajaran
    • Pembelajaran
      • KTI Siswa-Siswi
      • Jurnal Madrasah
      • Jurnal Pengetahuan
      • Artikel Madrasah
    • Sarana Prasarana
  • Warga Madrasah
    • Pendaftaran
    • Login
    • Reset Password
    • Anggota

© 2021 MA Al Ahrom Karangsari - Design by MA Al Ahrom.